Hitstat

03 September 2007

Matius Volume 5 - Minggu 2 Selasa

Yesus Memuji Pelopor-Nya
Matius 11:9-10
Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.

Pertanyaan murid-murid Yohanes kepada Tuhan mungkin menyebabkan murid-murid Tuhan memiliki kesan yang negatif terhadap Yohanes. Karena itu, dalam Matius 11:7-15, Tuhan secara terbuka memuji pelopor-Nya. Jawaban Tuhan kepada Yohanes secara tersirat menunjukkan kesalahan Yohanes. Namun, perkataan-Nya kepada orang banyak mengenai Yohanes dengan jelas memberikan kesaksian yang baik tentangnya.
Dalam Matius 11:7-8, Tuhan berkata, “Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan anginkah? Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian haluskah? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja.” Buluh melambangkan orang yang lemah dan rapuh (Mat. 12:20; 1 Raj. 14:15). Ketika Yohanes bersaksi bagi Kristus di padang gurun, dia bukanlah orang yang selemah itu. Namun, ketika dalam penjara, ia agaknya seperti buluh yang digoyangkan angin. Tuhan Yesus sungguh berhikmat, perahmat, dan berbelas kasihan. Mengetahui bahwa Yohanes agak lemah, Dia memberinya semangat. Tuhan bersaksi bahwa Yohanes lebih besar daripada nabi (Mat. 11:9). Ini sama sekali bukan perkataan diplomatis, tetapi apresiasi yang sebenarnya atas apa adanya Yohanes Pembaptis dalam kaitannya dengan Kerajaan Surga.
Walau Tuhan mengetahui kelemahan dan kegagalan kita, Ia pun tidak serta merta menghakimi kita. Dalam kehidupan gereja, bagaimanakah sikap kita terhadap saudara yang lemah? Dapatkah kita memberikan apresiasi terhadapnya? Dapatkah kita memberikan suatu perkataan yang tidak menghakimi, tetapi menguatkan dia? Hari ini terlalu banyak anak-anak Allah yang tengah membutuhkan penguatan dan perkataan dorongan. Sayang, banyak orang Kristen lebih sering menghakimi sesamanya daripada mendoakan dan menguatkan mereka yang lemah. Kiranya Tuhan merahmati kita.

Mat. 11:7-15; 12:20; 1 Raj. 14:15; Flp. 1:21

Dalam Matius 11:11, Tuhan berkata, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar daripada dia.” Dibandingkan dengan nabi-nabi Perjanjian Lama, Yohanes lebih besar, tetapi dibandingkan dengan orang-orang dalam Perjanjian Baru, ia lebih kecil. Yohanes berada dalam masa peralihan, lebih besar daripada mereka yang mendahuluinya, tetapi lebih kecil daripada mereka yang datang setelah dia. Semua nabi sebelum Yohanes hanya bernubuat bahwa Kristus akan datang, tetapi Yohanes bersaksi bahwa Kristus telah datang. Karena itu, Yohanes lebih besar daripada semua nabi.
Walaupun Yohanes, Elia yang akan datang (Mat. 11:13), melihat Kristus yang berinkarnasi dan memperkenalkan Dia kepada orang-orang, namun dia belum memiliki Kristus yang bangkit yang berhuni di dalamnya. Yohanes hanya dapat mengatakan, “Inilah Kristus”, tetapi umat kerajaan dapat mengatakan, “Bagiku hidup adalah Kristus” (Flp. 1:21). Karena itu, yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar daripadanya. Keadaan seseorang dalam Kerajaan Surga bisa lebih besar atau lebih kecil tergantung pada hubungannya dengan Kristus. Makin dekat seseorang kepada Kristus, maka makin besarlah dia; demikian pula sebaliknya.
Sedekat apakah kita dengan Kristus? Satu Korintus 6:17 berkata, “Siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.” Perkataan ini tidak boleh hanya menjadi slogan bagi kita. Bagaimanakah dengan doa dan pembacaan Alkitab kita di pagi hari? Masihkah kita ada waktu yang cukup untuk bersekutu dengan Tuhan secara pribadi? Adakah kita dengan serius berlatih membiarkan Tuhan hidup di dalam kita? Masihkah kita melibatkan Tuhan dalam pengambilan keputusan-keputusan kita? Semua pertanyaan ini akan menggambarkan seberapa dekatkah kita dengan Kristus, bukan dalam doktrin tetapi dalam pengalaman. Untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga, kita harus merebutnya (Mat. 11:12), artinya tidak ada tempat bagi orang yang malas.

Doa:
Tuhan Yesus, walau aku sering lemah dan gagal, namun Engkau tidak pernah membuang aku atau meninggalkan aku. Kesetiaan-Mu jauh melampaui kelemahan dan kegagalanku. Tuhan, sebagaimana Engkau telah berbuat demikian terhadapku, biarlah aku pun belajar memiliki sikap yang sama terhadap saudara seiman yang lebih lemah.

No comments: