Hitstat

14 September 2007

Matius Volume 5 - Minggu 3 Sabtu

Perumpamaan Lalang di antara Gandum
Matius 13:24-25
Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.”

Kerajaan Surga mulai didirikan ketika gereja dibangun pada hari Pentakosta, yaitu pada waktu perumpamaan kedua mulai digenapi (Mat. 16:18-19). Sejak saat itu, setelah gereja didirikan, lalang-lalang (kaum beriman palsu) ditaburkan di antara gandum (kaum beriman sejati) yang membentuk penampilan luar Kerajaan Surga.
Matius 13:25 mengatakan, “Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.” Orang dalam ayat ini adalah hamba-hamba (Mat. 13:27), mengacu kepada hamba-hamba Tuhan, terutama para rasul. Ketika hamba-hamba Tuhan tidur dan tidak berjaga-jaga, musuh Tuhan, Iblis, datang dan menaburkan kaum beriman palsu di antara kaum beriman sejati. Musuh menaburkan lalang di antara gandum. Walau lalang sepintas mirip dengan gandum, namun sebenarnya keduanya sangat berbeda. Tunas dan daun lalang menyerupai gandum. Keduanya hanya dapat dibedakan ketika keduanya menghasilkan buah. Buah gandum berwarna kuning emas, tetapi buah lalang berwarna hitam.
Hari ini sulit membedakan manakah anak-anak kerajaan dan manakah yang bukan. Banyak orang mengaku sebagai orang Kristen, namun tidak pernah sungguh-sungguh bertobat, mengaku dosa, dan menerima Tuhan sebagai juruselamat dan hayatnya. Mereka sesungguhnya bukan orang Kristen, melainkan sekedar pemeluk agama Kristen yang kasihan. Anak-anak yang dilahirkan dari keluarga Kristen bukan berarti otomatis jadi orang Kristen. Hanya orang-orang yang dilahirkan dari Allah, barulah terhitung sebagai orang Kristen sejati (Yoh. 1:12-13; 1 Ptr. 1:3). Di dalam gereja, kita harus membantu setiap orang untuk dilahirkan kembali oleh Allah. Kalau tidak, maka gereja akan dipenuhi dengan kaum beriman palsu berikut pengaruh manusia lama mereka.

Mat. 13:24-28, 30-43; 16:18-19

Perumpamaan lalang di antara gandum ini menyingkapkan bahwa tidak lama setelah pendirian kerajaan oleh terbangunnya gereja, situasi Kerajaan Surga berubah. Kerajaan itu didirikan dengan anak-anak kerajaan yakni gandum. Tetapi anak-anak si jahat, lalang-lalang, bertumbuh mengubah situasi. Maka, terjadilah perbedaan antara Kerajaan Surga dengan penampilan lahiriah-Nya. Anak-anak kerajaan, gandum, membentuk kerajaan; sedangkan anak-anak si jahat, lalang-lalang telah membentuk penampilan lahiriah kerajaan yang hari ini disebut dunia kekristenan.
Ketika hamba-hamba Raja ingin mencabut lalang (Mat. 13:28), Dia berkata, “Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.” Lalang dan gandum itu tumbuh di ladang, dan ladang itu adalah dunia (Mat. 13:38). Kaum beriman palsu dan kaum beriman sejati hidup di dunia. Mengumpulkan lalang dari ladang berarti menyingkirkan kaum beriman palsu dari dunia. Tuhan tidak menghendaki hamba-hamba-Nya melakukan hal ini, karena pada saat menyingkirkan kaum beriman palsu dari dunia, mereka mungkin juga menyingkirkan kaum beriman sejati. Pada abad pertengahan, aliran kekristenan tertentu pernah melakukan hal ini, dan dengan berbuat demikian, mereka ternyata telah membunuh banyak orang beriman sejati.
Matius 13:30 mengatakan, “Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.” Masa menuai ialah penutupan zaman, dan penuai-penuai ialah malaikat (Mat. 13:39). Pada penutupan zaman ini, Tuhan akan mengutus malaikat pertama-tama untuk mencabut semua lalang, semua batu penyandung dan mereka yang tidak benar, mengikat mereka berberkas-berkas dan membakar mereka dengan api dalam lautan api (Mat. 13:30, 40-42). Kemudian gandum, orang yang benar akan dikumpulkan ke dalam lumbung Raja, Kerajaan Bapa mereka, untuk bersinar seperti matahari (Mat. 13:30, 43). Di sini kita melihat bahwa penghukuman atas lalang sangatlah serius, sebab mereka mengacaukan, menghalangi, dan merusak seluruh rencana Allah.

Doa:
Tuhan Yesus, berkatilah pekerjaan Injil-Mu di negara ini sehingga banyak orang dilahirkan kembali dan memiliki hayat ilahi di dalam mereka, bukan sekedar orang Kristen sebutan. Berkatilah hamba-hamba-Mu yang berjuang demi Injil di setiap pelosok negeri ini sehingga setiap benih firman yang ditaburkan bertumbuh di atas tanah yang baik dan menghasilkan buah.

No comments: