Hitstat

21 September 2007

Matius Volume 5 - Minggu 4 Sabtu

Harta yang Baru dan yang Lama
Matius 13:52
Maka berkatalah Yesus kepada mereka: “Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya.”

Pada akhir Matius pasal 13, Tuhan membicarakan perumpamaan tambahan. Matius 13:52 mengatakan, “Maka berkatalah Yesus kepada mereka: ‘Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya.’” Tuhan menyamakan murid yang sebagai ahli Taurat seumpama tuan rumah yang memiliki suatu perbendaharaan, gudang yang kaya dengan barang-barang yang baru dan yang lama. Barang-barang yang baru dan yang lama menyatakan bukan hanya pengetahuan yang baru dan yang lama tentang Kitab Suci, tetapi juga pengalaman yang baru dan yang lama tentang hayat dalam kerajaan.
Perumpamaan tambahan ini menyinggung tentang ahli Taurat yang telah menjadi murid dalam Kerajaan Surga. Seorang ahli Taurat ialah seorang yang paham akan kitab Musa dan nabi-nabi. Dalam perumpamaan ini, Tuhan mengharapkan bahwa di antara para pendengar-Nya ada ahli Taurat, bukan semuanya nelayan. Sekalipun para nelayan Galilea itu mendengar Tuhan membicarakan semua rahasia, mereka bukan ahli Taurat. Untuk mendirikan kerajaan-Nya, Tuhan memerlukan orang-orang yang terpelajar untuk menyatakan semua hal yang rahasia.
Bila kita ingin dipakai Tuhan hari ini, sejak muda kita harus belajar seperti seorang ahli Taurat, menuntut pendidikan yang tinggi. Orang-orang muda perlu kuliah di perguruan tinggi yang terbaik untuk memperoleh gelar, menjadi orang yang terpelajar. Tuhan memerlukan sejumlah “ahli Taurat” yang berpengetahuan penuh, ahli Taurat yang terpelajar dalam kehendak-Nya. Ahli Taurat ini akan mengeluarkan barang yang baru maupun yang lama dari pengetahuan dan pengalaman mereka, bagi pembangunan Kerajaan Surga.

Mat. 13:52-57; 2 Kor. 5:16

Setelah Yesus selesai menceriterakan perumpamaan-perumpamaan itu, Ia pun pergi dari situ ke tempat asalnya, ke kampung halaman-Nya di Galilea (Mat. 13:53). Setibanya di sana, Ia lalu mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: “Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?” Lalu mereka menjadi kecewa dan menolak Dia (Mat. 13:54-57).
Di sini kita nampak bahwa orang-orang Galilea mengenal Dia menurut daging, bukan menurut roh (2 Kor. 5:16). Mengira bahwa mereka mengetahui segala sesuatu tentang Dia, mereka dibutakan oleh pengetahuan alamiah mereka. Mereka nampak keajaiban, mukjizat yang Dia lakukan, tetapi sebelumnya mereka telah diduduki oleh konsepsi alamiah mereka. Umat agama diduduki oleh agama mereka dan oleh konsepsi agama mereka, dan orang Galilea diduduki oleh pengetahuan alamiah mereka. Jika kita ingin mengenal Kristus dan mengikuti Dia, kita perlu mengetahui bahwa agama dan pengetahuan alamiah kita kedua-duanya merupakan selubung. Pengetahuan agama dan alamiah merupakan dua rintangan besar yang merintangi orang-orang untuk mengenal siapakah Kristus itu.
Semua orang yang berusaha mengenal Kristus berdasarkan pengetahuan alamiah akan menolak Kristus. Menurut pengetahuan alamiah, Kristus adalah anak tukang kayu dan ibunya seorang wanita biasa. Mereka mengenal segala rupa lahiriah-Nya, tetapi mereka tidak nampak bahwa Allah berada di dalam Dia. Sama halnya hari ini, kita perlu mengenal orang Kristen lain bukan menurut perkara lahiriah, bukan menurut desa mereka, bahasa, orang tua, pendidikan, rupa lahiriah, atau kualifikasi mereka. Jika kita mengenal orang Kristen berdasarkan ini, kita mengenal mereka menurut daging. Tetapi kita harus mengenal orang Kristen menurut roh, sebab Kristus ada di dalam mereka.

Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih atas semua hal rahasia yang Engkau nyatakan kepadaku. Singkapkanlah semua selubung agar aku memiliki pengetahuan dan pengalaman yang baru terhadap Engkau bagi pembangunan kerajaan-Mu. Didiklah aku dalam kebenaran firman-Mu yang murni sehingga aku cakap dalam mengajarkan ajaran yang sehat kepada saudara-saudara seiman.

No comments: