Hitstat

17 September 2007

Matius Volume 5 - Minggu 4 Selasa

Perumpamaan tentang Ragi dan Tepung Terigu
Matius 13:33
... Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.

Dalam Alkitab, ragi melambangkan hal-hal yang jahat (1 Kor. 5:6, 8) dan ajaran yang jahat (Mat. 16:6, 11-12). Matius 13:33 mengatakan bahwa seorang perempuan mengambil ragi dan mengaduknya ke dalam tepung terigu tiga sukat (empat puluh liter). Gereja sebagai pelaksanaan Kerajaan Surga yang berisikan Kristus, tepung terigu yang halus dan tidak beragi, seharusnya adalah roti yang tidak beragi (1 Kor. 5:7-8). Sebagai realitas Kerajaan Surga, gereja seharusnya murni tanpa ragi sedikitpun. Gereja seharusnya hanya berisikan Kristus dan ajaran yang murni tentang Kristus.
Mengambil ragi dan mengaduknya ke dalam tepung terigu tiga sukat berarti mencampurkan hal-hal yang jahat dan ajaran yang jahat ke dalam gereja. Pada abad keenam, suatu gereja yang secara resmi dibentuk, yang dilambangkan dengan seorang perempuan di sini, memasukkan banyak praktek agama kafir, doktrin bidah, dan perkara-perkara yang jahat, dan mencampuradukkannya dengan ajaran-ajaran tentang Kristus. Akibatnya, perbuatan itu telah mengkhamirkan seluruh isi kekristenan. Percampuran ini menjadi isi yang rusak dari penampilan luar Kerajaan Surga, seperti yang juga digambarkan oleh gereja di Tiatira dalam Wahyu 2:18-29.
Apa saja yang tidak berasal dari Kristus adalah khamir. Ragi membuat roti lebih lembut dan mudah dicerna. Inilah sebabnya banyak orang senang dengan ragi. Mungkin ada orang berpikir bahwa mereka harus memodifikasi Injil agar orang dapat menerima Kristus. Mereka mengatakan bahwa Kristus itu rahasia, rohani, dan abstrak, karena itu orang perlu menyimpan lukisan-Nya supaya lebih mengenal Dia. Inilah ragi! Manusia alamiah kita suka menggunakan cara-cara tertentu untuk membuat hal-hal rohani lebih mudah dicerna. Inilah yang Alkitab sebut “khamir”. Kita harus waspada agar terhindar dari semua peragian.

Mat. 13:33; 1 Kor. 5:6-8, 8; Mat. 16:6; Why. 2:18-19

Tepung untuk membuat kurban sajian (Im. 2:1), melambangkan Kristus sebagai makanan bagi Allah dan manusia. Tiga sukat adalah jumlah yang diperlukan untuk membuat satu porsi hidangan yang penuh (Kej. 18:6). Jadi, mencampurkan ragi ke dalam tiga sukat tepung melambangkan mengkhamirkan secara tersembunyi semua ajaran tentang Kristus. Inilah keadaan sebenarnya dalam aliran Kristen tertentu. Pengkhamiran ini mutlak bertentangan dengan Kitab Suci, yang dengan tegas melarang menaruh ragi ke dalam kurban sajian (Im. 2:4-5, 11).
Perumpamaan ragi mewahyukan masalah campur aduk. Tiga sukat tepung menunjukkan tepung halus yang dibuat dari biji gandum. Tepung yang halus ini selalu digunakan dalam kurban sajian, makanan untuk imam-imam Allah. Kurban sajian bukan hanya untuk kepuasan imam Allah, melainkan juga untuk kepuasan Allah sendiri. Sebab itu, kurban sajian adalah makanan untuk imam dan Allah. Kurban sajian ialah lambang penuh Kristus dalam keinsanian-Nya, sedang tepung yang halus menunjukkan Kristus sendiri. Fakta bahwa tiga sukat tepung telah diragi oleh perempuan menunjukkan bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan Kristus telah diragi oleh perempuan jahat ini.
Perempuan dalam Matius 13 ialah Izebel dalam Wahyu pasal dua. Menurut sejarah, Tiatira melambangkan kekristenan tertentu yang murtad ini. Pada akhirnya perempuan yang jahat ini akan menjadi pelacur besar yang bernama Babilon Besar, dalam Wahyu 17. Sebab itu, perempuan dalam Matius 13, Wahyu pasal dua, dan Wahyu 17 adalah kekristenan tertentu yang telah murtad. Setelah sistem hirarki didirikan, maka kemudian banyak praktek bidah yang dibawa masuk dan yang dibenarkan oleh sistem itu.
Kita harus berhati-hati terhadap setiap pengaruh kekristenan tertentu yang telah meragi (mengkhamiri) segala sesuatu yang berkaitan dengan Kristus. Kita memang mempunyai Kristus, tepung halus itu, tetapi jangan sekali-kali mencampurkan ragi ke dalam tepung ini. Kita harus dengan tegas menolak ajaran-ajaran leluhur, tradisi, ajaran agama kafir, takhayul, dan semua ajaran lainnya yang bukan bersumber dari pengajaran Alkitab.

Doa:
Tuhan Yesus, mohon belas kasih-Mu agar firman kebenaran terus memenuhiku, menguatkanku sehingga aku terhindar dari berbagai bentuk peragian. Berikanlah hikmat agar aku memiliki kekuatan dan daya pembeda untuk menolak dengan tegas segala perkara yang tanpa Kristus di dalamnya, sekalipun secara sekilas kelihatannya rohani.

No comments: