Pembacaan Alkitab: Yoh. 21:1-14
Doa baca: “Kata Yesus kepada mereka, ‘Hai
anak-anak, apakah kamu punya ikan?’ Jawab mereka, ‘Tidak.’” (Yoh. 21:5)
Firman-Nya
bagi Keperluan Kita
Tujuan Roh Kudus menulis Injil Yohanes ialah agar kita
tahu bahwa melalui kebangkitan Kristus kita telah dijadikan anak-anak Allah.
Kita adalah orang berdosa, tetapi melalui kematian dan kebangkitan Tuhan, kita
menjadi anak-anak Allah. Tuhan telah memberi kemuliaan yang diberikan Bapa
kepada-Nya pada kekekalan yang lampau, yaitu hayat dan sifat Allah yang kita
peroleh. Kristus adalah ekspresi dan manifestasi Allah dan Ia pun menjadikan
kita ekpresi dan manifestasi Allah. Kemudian Tuhan mengutus kita sama seperti
Bapa mengutus Dia (Yoh. 20:21). Pengutusan-Nya adalah dengan tinggal di dalam
kita, bersatu dengan kita. Jadi, apa yang Ia miliki, juga kita miliki, di mana
Ia berada, kita pun ada di sana, kita mutlak sama seperti Dia. Sebab itu, Ia
dapat mengutus kita, memberi kita amanat ilahi dan surgawi. Inilah kehendak
yang ditetapkan Allah pada kekekalan yang lampau.
Pada akhir pasal 20, Tuhan telah menjadi Roh itu,
kembali dan beserta dengan murid-murid, menjadi segala sesuatu mereka. Karena
itu, Injil ini boleh dikatakan sudah usai sampai di sini (ayat 30-31). Sampai
di sini, kitab ini telah menyajikan beberapa hal yang ilahi, tetapi tidak bisa
dipungkiri, kita adalah manusia yang masih tetap di bumi. Kelihatannya standar
pasal 20 sangat tinggi, sedangkan pasal 21 seolah-olah sangat rendah, tetapi
pasal 21 kita perlukan karena mengatakan perkara yang sangat riil, yaitu
bagaimana kita menghadapi hidup kita, keluarga kita, dan banyak perkara lain di
bumi. Pasal ini menampakkan kepada kita, setelah kita dengan ajaib dan ilahi
terlahir kembali sebagai anak-anak Allah, kita masih di dunia, bumi, ini, dalam
waktu, dan kita masih mempunyai beberapa keperluan yang riil, masalah riil yang
harus dibereskan. Karena itulah Roh Kudus menulis lagi satu pasal untuk
keperluan kita. Haleluya! Tuhan kita adalah Tuhan yang mengetahui segala
keperluan kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 48