Hitstat

24 December 2012

Efesus - Minggu 14 Senin


Pembacaan Alkitab: Ef. 3:1-2


Dalam berita ini kita akan melihat perkara penye­lenggaraan anugerah Allah. Dalam Efesus 3:2 Paulus berkata, “Memang kamu telah mendengar tentang penye­lenggaraan anugerah Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu.” Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai “penyelenggaraan” di sini sama dengan kata yang diter­jemahkan sebagai “persiapan” dalam Efesus 1:10 dan “rencana” dalam Efesus 3:9. Penyelenggaraan anugerah adalah penyaluran anugerah Allah ke dalam umat pilih­an-Nya untuk menghasilkan dan membangun gereja. Dari penyelengaraan ini timbullah ministri rasul yang adalah pengurus rumah tangga dalam rumah Allah, yang me­nyuplaikan Kristus sebagai anugerah Allah kepada anggota keluarga Allah.

Istilah “penyelenggaraan” dalam ayat 2 ini dalam bahasa aslinya ialah oikonomia. Menurut pemakaian ba­hasa kuno, oikonomia menunjukkan satu kepengurusan rumah tangga, suatu pengaturan atau administrasi. Pada masa Paulus, banyak keluarga kaya yang memiliki peng­urus-pengurus rumah tangga yang bertugas membagikan makanan atau keperluan lainnya kepada anggota keluar­ga. Bapa kita mempunyai keluarga besar, keluarga ilahi. Berhubung Bapa kita memiliki kekayaan yang sangat besar, maka dalam keluarga-Nya Ia memerlukan banyak pengurus rumah tangga untuk menyalurkan kekayaan­kekayaan itu kepada anak-anak-Nya. Penyaluran ini ber­arti kepengurusan rumah tangga. Maka, kepengurusan rumah tangga adalah suatu penyaluran atau pembagian. Kata ini bukan ditujukan kepada suatu zaman atau suatu cara Allah untuk memperlakukan umat-Nya, melainkan mengacu kepada menyalurkan kekayaan Allah ke dalam umat pilihan-Nya. Penyaluran ini berarti kepengurusan rumah tangga berikut ministri penyaluran dari para mi­nister Allah. Ministri penyaluran ini juga adalah pengatur­an pemerintahan Allah. Hari ini Allah mengatur melalui menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam kita. Kepeng­urusan rumah tangga ini, penyaluran ini, pemerintahan ini tidak lain adalah ekonomi Allah. Dalam ekonomi Per­janjian Baru Allah terdapat kebutuhan yang mendesak bagi kepengurusan rumah tangga anugerah.

Walau Paulus seorang pengurus rumah tangga, da­lam Efesus 3:1 ia menganggap dirinya sebagai seorang yang “dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu, orang-orang bukan Yahudi”. Paulus menganggap dirinya sendiri sebagai tawanan Kristus. Kelihatannya, dia terku­rung dalam penjara; tetapi sebenarnya dia dipenjarakan dalam Kristus. Atas dasar status ini, yakni status hidup­nya yang sebenarnya, dia menasihati orang-orang kudus. Ketika menyampaikan wahyu rahasia Allah mengenai gereja dalam pasal 1 dan 2, Paulus berbicara atas dasar statusnya sebagai rasul Kristus oleh kehendak Allah. Status ini adalah otoritas wahyunya mengenai gereja. Ketika menasihati orang-orang kudus untuk hidup berpa­danan dengan panggilan Allah, dia menggunakan status­nya sebagai seorang tawanan Tuhan. Statusnya sebagai rasul Kristus melayakkan dia untuk menyampaikan wah­yu Allah; statusnya sebagai tawanan Tuhan menyatakan perilakunya di dalam Tuhan, dengan status ini dia dapat mendorong dan menasihati orang-orang kudus untuk berperilaku dalam Tuhan, seperti dia.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita 28

No comments: