Hitstat

31 July 2019

Lukas - Minggu 25 Rabu


Pembacaan Alkitab: Luk. 21:20-38
Doa baca: “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” (Luk. 21:36)  


Keterangkatan Para Pemenang


Sebelum kesusahan besar, Penyelamat mungkin masih tetap akan berada di takhta. Parousia (kehadiran) Tuhan dimulai dari takhta kemudian dilanjutkan dengan kedatangan-Nya di udara dan berakhir dengan kedatangan-Nya di bumi. Dalam parousia-Nya akan ada keterangkatan mayoritas kaum beriman ke udara (1 Tes. 4:15-17), takhta penghakiman Kristus (2 Kor. 5:10), dan perkawinan Anak Domba (Why. 19:7-9). Namun kaum beriman tertentu, seperti seratus empat puluh empat ribu buah sulung dalam Wahyu 14 akan diangkat ke takhta Allah dan berdiri bersama Penyelamat di Bukit Sion surgawi. Setelah keterangkatan ini, Penyelamat akan meninggalkan takhta itu bersama kaum beriman tertentu yang telah diangkat ke surga dan turun ke angkasa untuk menjaga kaum beriman yang akan diangkat kemudian.

Sebagai kaum beriman, kita perlu melihat bahwa arus kejatuhan di bumi pada hari ini sangat kuat, dan begitu sulit bagi kita untuk tetap berdiri di tengah- tengah arus ini. Karena itu, kita perlu berjaga-jaga dan berdoa setiap hari secara khusus supaya kita dapat menerima kekuatan yang berasal dari hayat kebangkitan di dalam kita guna melawan arus dunia ini. Jika kita dikuatkan dengan cara demikian, kita tidak akan dicengkeram oleh arus zaman ini.

Dalam Surat Rasuli kepada gereja di Filadelfia, Tuhan berjanji kepada para pemenang bahwa mereka akan dilindungi, dikeluarkan dari masa kesusahan besar. Ini berarti mereka akan diangkat sebelum tiga setengah tahun kesusahan besar dan tidak akan bertemu dengan Antikristus. Oleh karena itu, apakah kita diangkat atau tidak sebelum kesusahan besar dan diambil untuk berjumpa dengan Kristus di takhta, itu bukan tergantung pada-Nya. Ini tergantung pada kesiagaan dan doa kita. Untuk itu, kita perlu berjaga-jaga dan memohon dengan tekun agar kita beroleh kekuatan untuk dapat luput dari kesusahan besar.  


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 48

30 July 2019

Lukas - Minggu 25 Selasa


Pembacaan Alkitab: Luk. 21:20-36  
Doa baca: “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” (Luk. 21:36)


Berjaga-jaga melalui Berdoa


Kekuatan dan kemampuan untuk luput dari kesusahan besar berasal dari kesiagaan dan permohonan kita. Dalam Lukas 21:36 ini, Manusia Penyelamat memerintahkan kita untuk berjaga-jaga supaya tidak terbius dan teracuni. Kita perlu memohon setiap waktu dengan berdoa secara khusus supaya kita dapat beroleh kekuatan untuk luput dari hal-hal yang akan terjadi itu.

Kata “luput” dalam Lukas 21:36 mengacu kepada diambil, diangkat sebelum kesusahan besar tiba (Mat. 24:21), yang akan merupakan ujian berat atas seluruh bumi (Why. 3:10; Luk. 17:34-36). Firman Tuhan dalam Lukas 21:36 adalah penggenapan dari janji yang Tuhan berikan kepada gereja di Filadelfia, “Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang tinggal di bumi” (Why. 3:10).

Dalam Wahyu 3:10 Tuhan berjanji kepada gereja yang dipulihkan yaitu gereja di Filadelfia bahwa Dia akan menjauhkannya dari kesusahan. Tuhan bukan hanya akan menjauhkan dari kesusahan tetapi juga dari masa kesusahan tersebut, karena dia telah menuruti firman ketekunan Tuhan. Ini menunjukkan bahwa orang-orang kudus yang menuruti firman ketekunan akan diangkat sebelum kesusahan besar dan orang-orang yang tidak menuruti firman ketekunan-Nya akan tertinggal dalam kesusahan itu. Hari ini sebagai kaum beriman, kita perlu berjaga-jaga senantiasa dan memiliki penghidupan yang berdoa secara khusus dengan Tuhan agar tidak terperangkap dalam arus dunia hari ini ini. Karena melalui berjaga-jaga dan berdoa, kita dapat memperoleh kekuatan bukan hanya untuk melarikan diri dari arus dunia tetapi juga untuk tekun menuruti firman Tuhan sehingga kita dapat luput dari masa kesusahan itu.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 48

29 July 2019

Lukas - Minggu 25 Senin


Pembacaan Alkitab: Luk. 21:20-36
Doa baca: “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” (Luk. 21:36)


Berjaga-jaga demi Kedatangan Tuhan


Firman Tuhan dalam Lukas 21:20-27 mengacu kepada kesusahan besar, runtuhnya Yerusalem oleh Antikristus, dan kedatangan kembali Manusia-Penyelamat. Dalam ayat 28, terdapat frase “pembebasanmu sudah dekat”, ini mengacu kepada penebusan tubuh kita yaitu transfigurasi tubuh kita. Kita akan mengalami hal ini pada saat Tuhan datang kembali. Namun, dalam Alkitab kata “dekat” bukan berarti akan terjadi sesuatu dalam waktu beberapa hari atau beberapa tahun. Bagi Tuhan sebuah peristiwa yang akan terjadi dalam waktu dua ribu tahun mungkin masih dianggap dekat, karena bagi Dia ruang dan waktu tidak berarti apa-apa.

Dalam menantikan pembebasan itu, Tuhan berkata dalam ayat 34-35, “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan dibebani oleh pesta pora dan kemabukan serta kekhawatiran hidup sehari-hari dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab hari itu akan menimpa semua penduduk bumi ini.” Pesta pora dan kemabukan dalam ayat ini mengacu kepada kegemaran memuaskan nafsu ego dalam kenikmatan yang berlebihan terhadap makan dan minum. Orang-orang yang gemar memuaskan nafsu mereka dengan makan dan minum dan yang sarat dengan kekuatiran hidup akan terbius oleh kenikmatan dan kekhawatiran mereka. Tiba-tiba, dengan tidak disangka, “hari itu” akan datang kepada mereka seperti suatu jerat, suatu jaring yang menangkap mereka. Jerat ini akan menimpa semua orang yang diam di seluruh muka bumi ini.

Kedatangan Tuhan harusnya menjadi hari yang dinanti-nantikan bagi orang yang berjaga- jaga. Sebagai orang-orang yang menantikan kedatangan Tuhan kembali, kita pun perlu menjadi orang yang menjauhi pesta pora, kemabukan, dan kekhawatiran, kita perlu menjaga hati kita terus dikuduskan dengan menikmati firman sepanjang waktu.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 48