Pembacaan Alkitab: Luk. 19:28-48
Doa baca: “Kata-Nya kepada mereka,
‘Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.’”
(Luk. 19:46).
Membersihkan Tempat Kediaman Allah
Pada masa itu, Bait Allah
penuh dengan Mamon dan benda-benda materi, penuh dengan perihal jual beli. Hal
ini membuat Tuhan Yesus masuk ke dalam Bait Allah untuk membersihkannya. Tuhan
membersihkan Bait Allah menunjukkan bahwa Dia mempersembahkan diri-Nya sendiri
di atas salib kepada Allah adalah untuk menghasilkan sebuah Bait yang
dibersihkan. Ini berarti kematianNya memiliki khasiat menghasilkan gereja yang
adalah sebuah Bait yang dibersihkan dan dimurnikan. Perjanjian Baru mewahyukan
bahwa Tuhan Yesus mati untuk menghasilkan banyak butir yang akan dibentuk
menjadi satu roti, yang adalah Tubuh (Yoh. 12:24; 1 Kor. 10:17). Tubuh ini
adalah gereja (Ef. 1:22-23), dan gereja adalah Bait Allah (Ef. 2:21; 1 Kor.
3:16). Bait yang berlawanan dengan sarang penyamun ini, adalah satu rumah yang
dimurnikan dan dibersihkan bagi tempat kediaman Allah.
Masuknya Manusia-Penyelamat
dengan penuh kemenangan ke Yerusalem bukanlah untuk mengambil alih negeri itu.
Tuhan masuk ke Yerusalem untuk menyerahkan diri-Nya sendiri kepada kematian
yang ditetapkan oleh Allah. Kematian ini bukan hanya akan mendatangkan yobel,
tetapi juga menghasilkan satu tempat kediaman yang bersih dan murni bagi Allah.
Tetapi sebelum Dia menyerahkan diri-Nya dengan cara menjadikan diriNya sebagai
kurban yang almuhit, Dia sekali lagi menyatakan perhatian-Nya kepada
kepentingan Bapa, yaitu dengan membersihkan tempat kediaman Bapa.
Satu-satunya perhatian Tuhan
adalah umat Allah menjadi tempat kediaman Allah. Perhatian Tuhan ketika masuk
ke Yerusalem adalah untuk menghasilkan satu Bait yang murni bagi tempat
kediaman Allah. Hari ini kita pun adalah tempat kediaman Allah, kita perlu
membiarkan Kristus memurnikan kita, agar Dia bisa mendapatkan kita sebagai
bait-Nya untuk ekspresi Allah. Kita perlu belajar terbuka di hadapan Tuhan,
agar Ia dapat membersihkan kita dari hal-hal yang cemar.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 44
No comments:
Post a Comment