Hitstat

17 July 2019

Lukas - Minggu 23 Rabu


Pembacaan Alkitab: Luk. 19:28-48
Doa baca: “Kata-Nya kepada mereka, ‘Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.’” (Luk. 19:46).


Membersihkan Tempat Kediaman Allah


Pada masa itu, Bait Allah penuh dengan Mamon dan benda-benda materi, penuh dengan perihal jual beli. Hal ini membuat Tuhan Yesus masuk ke dalam Bait Allah untuk membersihkannya. Tuhan membersihkan Bait Allah menunjukkan bahwa Dia mempersembahkan diri-Nya sendiri di atas salib kepada Allah adalah untuk menghasilkan sebuah Bait yang dibersihkan. Ini berarti kematianNya memiliki khasiat menghasilkan gereja yang adalah sebuah Bait yang dibersihkan dan dimurnikan. Perjanjian Baru mewahyukan bahwa Tuhan Yesus mati untuk menghasilkan banyak butir yang akan dibentuk menjadi satu roti, yang adalah Tubuh (Yoh. 12:24; 1 Kor. 10:17). Tubuh ini adalah gereja (Ef. 1:22-23), dan gereja adalah Bait Allah (Ef. 2:21; 1 Kor. 3:16). Bait yang berlawanan dengan sarang penyamun ini, adalah satu rumah yang dimurnikan dan dibersihkan bagi tempat kediaman Allah.

Masuknya Manusia-Penyelamat dengan penuh kemenangan ke Yerusalem bukanlah untuk mengambil alih negeri itu. Tuhan masuk ke Yerusalem untuk menyerahkan diri-Nya sendiri kepada kematian yang ditetapkan oleh Allah. Kematian ini bukan hanya akan mendatangkan yobel, tetapi juga menghasilkan satu tempat kediaman yang bersih dan murni bagi Allah. Tetapi sebelum Dia menyerahkan diri-Nya dengan cara menjadikan diriNya sebagai kurban yang almuhit, Dia sekali lagi menyatakan perhatian-Nya kepada kepentingan Bapa, yaitu dengan membersihkan tempat kediaman Bapa.

Satu-satunya perhatian Tuhan adalah umat Allah menjadi tempat kediaman Allah. Perhatian Tuhan ketika masuk ke Yerusalem adalah untuk menghasilkan satu Bait yang murni bagi tempat kediaman Allah. Hari ini kita pun adalah tempat kediaman Allah, kita perlu membiarkan Kristus memurnikan kita, agar Dia bisa mendapatkan kita sebagai bait-Nya untuk ekspresi Allah. Kita perlu belajar terbuka di hadapan Tuhan, agar Ia dapat membersihkan kita dari hal-hal yang cemar.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 44

No comments: