Hitstat

16 July 2019

Lukas - Minggu 23 Selasa


Pembacaan Alkitab: Luk. 19:28-48; Yoh. 12:19
Doa baca: “Kata mereka, ‘Terpujilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di surga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!’” (Luk. 19:38).


Seorang Raja yang Rendah Hati


Tuhan Yesus tidak ditangkap oleh orang-orang Farisi di Galilea dan dibawa oleh mereka ke Yerusalem untuk dibunuh. Sebaliknya, Dia pergi ke Yerusalem atas inisiatif-Nya sendiri. Dia tidak sembunyi-sembunyi masuk ke Yerusalem seperti seorang pencuri, melainkan masuk ke dalam kota itu secara terbuka. Ketika Dia hampir dekat ke Yerusalem, Dia telah mempersiapkan diri-Nya untuk masuk ke kota itu sebagai Raja. Namun, Dia tidak masuk ke kota itu sebagai raja dalam kemegahannya melainkan sebagai seorang Raja yang rendah hati. Dia tidak naik kuda, melainkan naik seekor keledai muda yang sebelumnya secara berdaulat telah dipersiapkan bagi-Nya.

Bagaimana keledai muda ini dipersiapkan untuk dipakai Tuhan adalah satu misteri. Tuhan hanya menyuruh dua dari murid-murid-Nya untuk pergi ke desa, dan mengambil keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Murid-murid pergi dan menemukan keledai itu tepat seperti yang telah diberitahukan Tuhan kepada mereka. Kemudian mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan menolong Yesus naik ke atasnya (ayat 35).

Persiapan keledai itu kelihatannya bukan satu perkara yang besar. Sebenarnya, cara keledai itu dipersiapkan dengan demikian misterius itu adalah satu hal yang besar. Hanya Pencipta alam semesta yang dapat melakukan hal yang demikian. Tidak diragukan lagi, Tuhan Yesus adalah Raja yang sesungguhnya. Dia mengucapkan perkataan singkat kepada murid-murid-Nya mengenai keledai itu. Ketika mereka memegang perkataan-Nya dan bertindak berdasarkan perkataan-Nya, segala sesuatu terjadi persis seperti yang dikatakan-Nya. Hari ini kita pun perlu menjadi orang yang memegang perkataan Tuhan, dengan rendah hati datang kepada firman Tuhan setiap hari dan menjadi pelaku firman yang melakukan segala sesuatu berdasarkan firman Tuhan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 44

No comments: