Pembacaan Alkitab: Luk. 19:28-48; Yoh. 12:19
Doa baca: “Kata mereka, ‘Terpujilah
Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di surga dan
kemuliaan di tempat yang mahatinggi!’” (Luk. 19:38).
Seorang Raja
yang Rendah Hati
Tuhan Yesus tidak ditangkap oleh orang-orang Farisi
di Galilea dan dibawa oleh mereka ke Yerusalem untuk dibunuh. Sebaliknya, Dia
pergi ke Yerusalem atas inisiatif-Nya sendiri. Dia tidak sembunyi-sembunyi
masuk ke Yerusalem seperti seorang pencuri, melainkan masuk ke dalam kota itu
secara terbuka. Ketika Dia hampir dekat ke Yerusalem, Dia telah mempersiapkan
diri-Nya untuk masuk ke kota itu sebagai Raja. Namun, Dia tidak masuk ke kota
itu sebagai raja dalam kemegahannya melainkan sebagai seorang Raja yang rendah
hati. Dia tidak naik kuda, melainkan naik seekor keledai muda yang sebelumnya
secara berdaulat telah dipersiapkan bagi-Nya.
Bagaimana keledai muda ini dipersiapkan untuk
dipakai Tuhan adalah satu misteri. Tuhan hanya menyuruh dua dari
murid-murid-Nya untuk pergi ke desa, dan mengambil keledai muda tertambat, yang
belum pernah ditunggangi orang. Murid-murid pergi dan menemukan keledai itu
tepat seperti yang telah diberitahukan Tuhan kepada mereka. Kemudian mereka
membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan
menolong Yesus naik ke atasnya (ayat 35).
Persiapan keledai itu kelihatannya bukan satu
perkara yang besar. Sebenarnya, cara keledai itu dipersiapkan dengan demikian
misterius itu adalah satu hal yang besar. Hanya Pencipta alam semesta yang
dapat melakukan hal yang demikian. Tidak diragukan lagi, Tuhan Yesus adalah
Raja yang sesungguhnya. Dia mengucapkan perkataan singkat kepada
murid-murid-Nya mengenai keledai itu. Ketika mereka memegang perkataan-Nya dan
bertindak berdasarkan perkataan-Nya, segala sesuatu terjadi persis seperti yang
dikatakan-Nya. Hari ini kita pun perlu menjadi orang yang memegang perkataan
Tuhan, dengan rendah hati datang kepada firman Tuhan setiap hari dan menjadi
pelaku firman yang melakukan segala sesuatu berdasarkan firman Tuhan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 44
No comments:
Post a Comment