Hitstat

31 August 2017

Wahyu - Minggu 30 Kamis

Pembacaan Alkitab: Why. 21:9-27
Doa baca: Why. 21:10
Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar dan tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari surga, dari Allah.


Pertama-tama, kita perlu mengetahui jalan untuk melihat visi Yerusalem Baru. Seorang dari ketujuh malaikat yang melaksanakan ketujuh malapetaka terakhir menunjukkan Yerusalem Baru kepada Yohanes (ayat 9). Ini menandakan penghakiman ketujuh cawan itu adalah untuk Yerusalem Baru.

Jika kita ingin melihat visi Yerusalem Baru, kita harus di dalam roh (ay. 10). Supaya dapat melihat sesuatu, kita perlu kedudukan yang benar dengan sudut yang tepat, dan juga kemampuan untuk melihat. Sebelum Yohanes melihat tujuh kaki dian emas, dia mendengar satu suara yang nyaring dan dia berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadanya (1:10, 12). Bila kita mempunyai posisi yang tepat dengan sudut yang benar dan kemampuan untuk melihat, kita dapat melihat visi tentang tujuh kaki pelita emas. Inilah keadaan Yohanes di pulau Patmos. Karena dia berada pada posisi yang tepat dan karena dia berada di dalam roh, maka dia melihat tujuh kaki pelita emas, begitu dia berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadanya itu.

Prinsipnya sama dengan melihat Yerusalem Baru. Dalam 21:10 Yohanes memberi tahu kita bahwa seorang malaikat membawanya pergi ketika ia berada di dalam roh. Frase "di dalam roh" digunakan empat kali dalam Kitab Wahyu (1:10; 4:2; 17:3; 21:10). Setiap kali frase ini digunakan, ia menerangkan salah satu dari empat visi utama yang menyusun kitab ini. Visi-visi ini adalah visi gereja, visi penghakiman atas dunia, visi Babilon besar, dan visi Yerusalem Baru. Empat visi ini adalah dua grup. Gereja dan dunia adalah grup pertama, Babilon besar dan Yerusalem Baru adalah yang kedua. Dunia bertentangan dengan gereja, dan Babilon besar bertentangan dengan Yerusalem Baru. Seluruh Kitab Wahyu tersusun dari gereja, dunia, Babilon, dan Yerusalem Baru. Di dalam roh, Yohanes melihat gereja-gereja; di dalam roh, dia melihat nasib dunia; di dalam roh, dia melihat Babilon besar; dan di dalam roh, dia melihat Yerusalem Baru.

Jika Anda ingin melihat visi-visi ini, Anda harus di dalam roh. Jangan melatih pikiran Anda untuk berpikir tentang situasi. Sebaliknya, berpalinglah ke roh dan tinggallah di sana. Jika kita berpaling ke roh kita dan tinggal tetap di sana, menyeru nama Tuhan Yesus, kita akan dengan jelas melihat tujuh kaki pelita dan fakta bahwa seluruh dunia berada di bawah penghakiman Allah. Semakin lama kita tinggal di dalam roh bersekutu dengan Tuhan, kita akan semakin jelas mengenai situasi dunia. Selanjutnya, kita dapat melihat pelacur itu dan tahu bahwa nasibnya adalah untuk dimusnahkan. Mungkin kita tidak dapat mengerti keseluruhannya atau tidak dapat menerangkannya kepada orang lain, namun kita sendiri telah melihatnya. Kita juga dapat melihat Yerusalem Baru, beserta semua rinciannya, seperti dua belas pintu gerbang dan jalan emas.

Keperluan kita hari ini adalah visi, bukan pengertian. Menurut Kitab Wahyu, Rasul Yohanes melihat banyak hal, termasuk Yerusalem Baru. Jadi, Kitab Wahyu yang ditulisnya ini adalah sebuah gambaran dan pengumuman tentang apa yang dilihatnya. Yohanes mengelilingi alam semesta. Setelah perjalanannya, dia seolah-olah berkata, "Oh, aku telah melihat Iblis dilemparkan ke dalam lautan api dan aku telah melihat Yerusalem Baru!" Kita semua perlu kembali ke dalam roh kita dan melakukan perjalanan keliling semacam itu.



Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 59

30 August 2017

Wahyu - Minggu 30 Rabu

Pembacaan Alkitab: Why. 21:1-8
Doa baca: Why. 21:3
Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata, “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Allah sendiri akan menyertai mereka, dan menjadi Allah mereka.”


Langit baru dan bumi baru akan tinggal tetap di hadapan Allah yang kekal, yaitu tinggal tetap selamanya (Yes. 66:22). Tinggal tetap selamanya berarti tinggal tetap sampai kekal. Kebenaran akan berhuni di dalam langit baru dan bumi baru (2 Ptr. 3:13). Ini berarti segala sesuatu akan menjadi tepat, wajar, dan cocok. Di sana tidak akan ada lagi perselisihan.

Yerusalem Baru akan turun ke bumi baru. Setelah semua orang kudus tebusan Allah diangkat ke surga, mereka akan membentuk Yerusalem Baru, yang turun dari surga, dari Allah. Ini menunjukkan bahwa tempat kediaman kita yang kekal bukanlah surga, melainkan Yerusalem Baru di bumi yang baru. Yerusalem Baru akan turun sebagai mempelai perempuan Kristus. Ini menunjukkan bahwa Yerusalem Baru bukanlah satu kota materi, melainkan satu persona yang korporat, mempelai perempuan. Kota ini juga adalah kemah Allah untuk didiami Allah bersama manusia (ayat 3). Terhadap Kristus, dia adalah pengantin perempuan untuk memuaskan diri-Nya. Terhadap Allah, dia adalah kemah tempat kediaman-Nya dan melaluinya Dia dapat mengekspresikan diri-Nya.

Dalam langit baru dan bumi baru tidak ada lagi air mata, maut, perkabungan, ratap tangis, dan dukacita (ay. 4). Dalam langit baru dan bumi baru akan penuh kepuasan dan perhentian, tidak ada lagi hal-hal yang menyebabkan tangisan. Karena maut akan sepenuhnya tertelan oleh hayat (1 Kor. 15:54) dan akan dilemparkan ke dalam lautan api (20:14), maka dalam langit baru dan bumi baru tidak akan ada lagi maut. Maut akan dilemparkan ke dalam "tong sampah", lautan api, dan unsur-unsur maut -- perkabungan, ratap tangis, dan dukacita -- akan dilenyapkan.

Anak-anak Allah akan berbagian dalam semua kenikmatan Yerusalem Baru, khususnya kenikmatan air hayat (ayat 6). Banyak orang Kristen telah mencampurkan kenikmatan bangsa-bangsa dengan kenikmatan kaum saleh. Bangsa-bangsa akan menikmati berkat yang umum, tetapi kaum saleh akan mempunyai satu kenikmatan yang khusus. Yang utama, kita akan menikmati suplai hayat dari air hayat (22:1). Selanjutnya, di dalam Yerusalem Baru kita akan melayani Allah dan Anak Domba di dalam hadirat-Nya sampai kekal (22:3-4). Inilah satu dari berkat-berkat umat tebusan Allah di dalam kekekalan. Pada saat yang sama, kita akan memerintah sampai selamanya (22:5). Kita akan menjadi raja-raja tidak hanya selama seribu tahun; kita akan menjadi raja-raja sampai kekal. Semua orang saleh akan dimatangkan, disempurnakan dan dilayakkan menikmati Yerusalem Baru yang kekal.

Dalam langit lama dan bumi lama ada lautan air yang menampung akibat penghakiman Allah, sedangkan dalam langit baru dan bumi baru akan ada lautan api untuk menggantikan laut. Setelah dihakimi oleh Allah, semua hal negatif dan najis akan dibuang ke dalam lautan api, mengalami kematian kedua, menderita oleh pembakaran api dan belerang sampai selama-lamanya (14:10-11). Menurut 22:15, lautan api itu berada di luar Yerusalem Baru, seperti Tofet, tempat untuk hal-hal yang najis (Yer. 19:11-13) ada di luar Yerusalem yang lama (2 Raj. 23:10; Yes. 30:33). Lautan api jauh lebih terbatas daripada lautan air.



Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 58

29 August 2017

Wahyu - Minggu 30 Selasa

Pembacaan Alkitab: Ibr. 1:11-12
Doa baca: Ibr. 1:11
Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian.


Langit lama dan bumi lama sesungguhnya akan dibakar untuk menjadi langit baru dan bumi baru. Dengan dibakar, langit lama dan bumi lama akan dibarui. Seperti kita telah dibarui, langit dan bumi juga akan dibarui. Kita adalah ciptaan baru (2 Kor. 5:17). Fakta bahwa akan ada satu ciptaan baru tidak berarti Allah akan menciptakan lagi sesuatu dari yang tidak ada, melainkan ini berarti ciptaan lama akan dibarui sehingga menjadi ciptaan baru. Allah mempunyai satu cara untuk membuat langit baru dan bumi baru. Akhirnya, tidak hanya kita, umat Allah yang telah dilahirkan kembali, menjadi ciptaan baru; alam semesta pun dibarui dan menjadi ciptaan baru. Seperti yang telah kita lihat, hal ini akan terjadi setelah Allah menyelesaikan penyempurnaan umat-Nya. Segala sesuatu sedang menunggu kita disempurnakan.

Menurut visi yang jelas dalam seluruh Alkitab, kita tidak hanya perlu ditebus, diampuni dan dilahirkan kembali; kita juga sangat perlu disempurnakan. Kita perlu dibawa sampai ke kedewasaan. Jika kita tidak diperlengkapi, disempurnakan dan dimatangkan pada zaman ini, kita akan ditanggulangi pada zaman berikutnya sampai kita matang. Penundaan penyempurnaan ini akan sangat tidak menyenangkan. Kita semua perlu meletakkan diri kita di dalam tangan Tuhan agar kita dapat disempurnakan hari ini.

Hanya ada satu tempat yang memungkinkan kita disempurnakan hari ini, dan tempat itu adalah hidup gereja. Sekali kita benar-benar telah masuk ke dalam hidup gereja, tidak ada pintu keluar, tidak ada tangga darurat, tidak ada jalan keluar. Kita harus tinggal di sini dan dibakar serta ditanggulangi bagi penyempurnaan kita. Puji Tuhan, kita dapat disempurnakan pada zaman ini!

Wahyu 21:1 juga mengatakan, "Dan laut pun tidak ada lagi." Laut berasal dari air penghakiman yang digunakan Allah untuk menghakimi dunia sebelum zaman Adam (lihat Pelajaran-Hayat Kejadian berita kedua). Pekerjaan penciptaan kembali Allah adalah memulihkan bumi dengan membatasi akibat air penghakiman (Kej. 1:9-10; Yer. 5:22). Setelah dihakimi dengan air, makhluk-makhluk hidup dari dunia sebelum Adam menjadi penghuni-penghuni laut, roh-roh jahat. Setelah mereka ditanggulangi oleh Kristus dan kaum beriman-Nya (Mat. 8:29-32; Luk. 10:17; Kis. 16:16-18; 19:12) dan laut menyerahkan mereka kepada penghakiman takhta putih besar (20:13), laut tidak diperlukan lagi. Sejak Allah melakukan pekerjaan penciptaan kembali, Allah bermaksud melenyapkan laut dengan menanggulangi Iblis dan roh-roh jahatnya. Karena itu, "laut pun tidak ada lagi" menunjukkan bahwa Iblis dan pengikut-pengikutnya yang jahat semua telah ditanggulangi dan tidak akan ditemukan lagi di langit baru dan bumi baru.

Yesaya 65:17 mengatakan, "Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati." Di sini kita melihat bahwa hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi. Allah memiliki satu kemampuan yang besar untuk melupakan.



Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 58

28 August 2017

Wahyu - Minggu 30 Senin



Pembacaan Alkitab: Yoh. 1:17
Doa baca: Yoh. 1:17
Sebab hukum Taurat diberikan melalui Musa, tetapi anugerah dan kebenaran datang melalui Yesus Kristus.


Dalam kekekalan yang lampau Allah menetapkan untuk memiliki satu ekspresi yang korporat agar diri-Nya mendapatkan ekspresi dan kemuliaan yang sepenuhnya (Ef. 3:9-11; 1:9-11). Karena itu, Dia menciptakan langit, bumi, dan umat manusia. Sejak penciptaan manusia, telah ada empat zaman: zaman nenek moyang (sebelum hukum Taurat), dari Adam sampai Musa (Rm. 5:14); zaman Hukum Taurat, dari Musa sampai Kristus (Yoh. 1:17); zaman anugerah, dari kedatangan kali pertama Kristus sampai "pemulihan segala sesuatu" pada kedatangan Kristus kali kedua (Kis. 3:20-21); dan zaman kerajaan, dari kedatangan Kristus kali kedua sampai akhir Kerajaan Seribu Tahun (Why. 11:15; 20:4, 6). Allah telah memakai keempat zaman ini untuk menggenapkan tujuan-Nya dengan menyempurnakan dan melengkapi umat pilihan-Nya, sehingga mereka dapat menjadi ekspresi korporat-Nya yang kekal. Keempat zaman ini adalah milik langit lama dan bumi lama. Ketika Allah melalui zaman kerajaan menyelesaikan pekerjaan ini, langit lama dan bumi lama akan lenyap oleh api dan dibarui menjadi langit baru dan bumi baru (2 Ptr. 3:10-13), di mana Yerusalem Baru akan datang sebagai ekspresi kekal Allah.

Mari kita melihat keempat zaman ini dengan lebih terperinci. Zaman pertama adalah dari Adam sampai Musa (Rm. 5:14). Dalam setiap zaman, ada orang-orang tertentu yang diperlengkapi oleh Allah. Dalam zaman pertama, nenek moyang dilengkapi. Mereka dilambangkan dengan bintang-bintang dari mahkota di atas kepala wanita universal yang terang (12:1).

Zaman yang kedua, dari Musa sampai Kristus, adalah zaman hukum Taurat. Pada zaman hukum Taurat, Allah menghasilkan kaum saleh Perjanjian Lama dan menyempurnakan beberapa orang dari mereka, seperti Musa, Yosua, Harun, Samuel, Daud, dan nabi-nabi. Kaum saleh ini dilambangkan dengan bulan di bawah kaki perempuan cemerlang dalam Wahyu 12.

Zaman yang ketiga, dari kedatangan kali pertama Kristus sampai pemulihan segala sesuatu pada kedatangan Kristus kali kedua (Kis. 3:20-21), adalah zaman anugerah. Pada zaman ini Allah menghasilkan kaum beriman Perjanjian Baru dan menyempurnakan banyak orang dari antara mereka. Mereka dilambangkan oleh matahari yang menyelubungi perempuan itu.

Zaman keempat adalah zaman kerajaan, zaman pemulihan. Zaman ini akan dimulai pada kedatangan Kristus kali kedua dan berakhir pada akhir Kerajaan Seribu Tahun (11:15; 20:4, 6). Selama zaman kerajaan, Allah akan memperlengkapi sisa bani Israel dan kaum beriman yang belum matang. Selama zaman kerajaan, Allah juga akan memperlengkapi orang-orang Kristen yang belum matang. Jadi dalam zaman kerajaan masih ada satu pekerjaan yaitu memperlengkapi bani Israel dan orang-orang Kristen yang belum matang.

Menurut Alkitab, ada empat zaman dalam alam semesta lama. Setelah zaman tersebut, perlengkapan atas umat Allah akan diselesaikan seluruhnya, dan Allah akan mempunyai satu perempuan universal yang sempurna dan lengkap, Yerusalem Baru. Sungguh jelas kita nampak zaman-zaman itu!


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 58

26 August 2017

Wahyu - Minggu 29 Sabtu

Pembacaan Alkitab: Why. 20:7-15
Doa baca: Why. 20:15
Setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.


Kristus adalah Dia yang duduk di atas takhta putih besar. Allah Bapa telah "menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak" (Yoh. 5:22) dan telah menentukan Dia menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati (Kis. 10:42; 17:31; 2 Tim. 4:1; Rm. 2:16). Matius 25:31-46 mengatakan bahwa sebelum Kerajaan Seribu Tahun Tuhan akan menghakimi orang-orang hidup. Di sini dikatakan bahwa setelah Kerajaan Seribu Tahun, Dia akan menghakimi orang-orang mati.

Ayat 12 menunjukkan bahwa orang-orang mati telah dibangkitkan. Ini mengacu kepada kebangkitan orang-orang yang tidak percaya, kebangkitan penghakiman, setelah Kerajaan Seribu Tahun (Yoh. 5:28-29; 1 Kor. 15:23-24). Orang-orang tidak percaya yang telah mati akan dihakimi oleh hal-hal yang tertulis dalam kitab-kitab itu. Kitab-kitab itu mencantumkan pekerjaan dan perbuatan orang-orang yang tidak percaya. Mereka akan dihakimi menurut apa yang tercantum dalam kitab itu. Kitab lain yang dibuka, kitab kehidupan, adalah catatan nama-nama kaum beriman (13:8; 17:8; Luk. 10:20). Orang-orang yang tidak percaya akan dihakimi berdasarkan hal-hal yang tercatat dalam kitab-kitab itu, menurut perbuatan mereka. Semua yang telah mereka katakan dan lakukan tercatat dalam kitab-kitab itu. Pada takhta putih besar, kitab-kitab akan dibuka, dan Tuhan akan mengatakan kepada orang tidak percaya yang mati, "Inilah yang telah kaukatakan, dan inilah yang telah kauperbuat." Setiap mulut akan terkatup. Allah adalah Allah; Dia memperhatikan setiap orang.

Ayat 13 mengatakan, "Lalu laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya." Karena orang-orang tidak percaya yang mati tenggelam di laut tercakup dalam orang-orang mati di dalam alam maut, maka orang-orang mati yang diserahkan oleh laut di sini tidak mencakup umat manusia yang tidak percaya. Mereka yang mati ini mungkin adalah roh-roh makhluk hidup sebelum zaman Adam, yaitu roh-roh jahat hari ini -- Mat. 8:31-32; 12:43. Ini pun mungkin menunjukkan bahwa roh-roh jahat hari ini akan dihakimi bersama umat manusia yang tidak percaya di depan takhta putih besar.

Lautan api adalah "tong sampah" alam semesta. Semua hal negatif, termasuk maut dan kerajaan maut, akan dilemparkan ke dalamnya. Maut adalah musuh terakhir yang dibinasakan oleh Tuhan (1 Kor. 15:26).

Orang-orang yang tidak percaya yang binasa akan dihakimi menurut kitab-kitab itu, yaitu catatan perbuatan-perbuatan mereka (ayat 12-13), namun mereka akan dilemparkan ke dalam lautan api menurut kitab kehidupan (hayat). Ini menunjukkan, meskipun mereka dijatuhi hukuman oleh Tuhan karena perbuatan-perbuatan jahat mereka, tetapi mereka binasa karena ketidakpercayaan mereka, karena nama mereka tidak tertulis dalam kitab hayat. Tidak percaya kepada Tuhan Yesus adalah satu-satunya dosa yang menyebabkan orang binasa (Yoh. 16:9). Lautan api pada mulanya disiapkan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya (Mat. 25:41). Karena orang-orang yang tidak percaya mengikuti Iblis, mereka akan berbagian dalam penghakiman atas Iblis (Yoh. 16:11), dan akan bersama-sama menerima siksaan kekal yang diderita Iblis. Karena roh-roh jahat mengikuti Iblis, mereka juga akan mengalami nasib yang sama.



Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 57

25 August 2017

Wahyu - Minggu 29 Jumat

Pembacaan Alkitab: Why. 20:7-15
Doa baca: Why. 20:10
Dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.


Jurang maut adalah penjara sementara bagi Iblis. Sesudah seribu tahun, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya, menjadi alat Allah untuk menguji umat manusia untuk kali terakhir. Iblis akan menyesatkan bangsa-bangsa untuk memberontak melawan Allah (ay. 8-9). Perang itu adalah perang terakhir di bumi, juga pemberontakan terakhir umat manusia. Meskipun umat manusia dipulihkan selama seribu tahun, sifat alamiahnya yang suka memberontak masih tetap ada. Ini disingkapkan oleh hasutan Iblis yang terakhir dan dibersihkan oleh penghakiman Tuhan yang terakhir atas umat manusia.

Menurut Yehezkiel 38:2-3 dan 39:1-2, Gog dan Magog pasti mengacu kepada Rusia. Yehezkiel 38:2 (American Standard Version) menyatakan bahwa Gog dan Magog adalah miliki Rosh, Mesekh, dan Tubal. Rosh sama dengan Rusia; Mesekh sama dengan Moskow; Tubal sama dengan Tobolsk. Yehezkiel 39:2 (ASV) mengatakan tempat-tempat tersebut ada di lokasi yang paling utara. Perihal Gog dan Magog yang dibicarakan dalam Yehezkiel 38 dan 39, akan terjadi sebelum Kerajaan Seribu Tahun, sedangkan yang tercantum mengenai mereka dalam Wahyu 20 akan terjadi setelah Kerajaan Seribu Tahun. Wahyu 20:8 menampakkan bahwa penyesatan Iblis atas bangsa-bangsa di keempat penjuru bumi adalah penyesatannya terhadap Gog dan Magog. Ini mungkin menunjukkan bahwa dalam pemberontakan terakhir manusia terhadap Allah yang dikarenakan hasutan Iblis, Gog dan Magog akan bertindak sebagai pemimpin dan bangsa-bangsa akan mengikuti mereka.

Ayat 9 mengatakan bahwa bangsa-bangsa akan mengepung kemah orang-orang kudus dan kota yang dikasihi. Perkemahan orang-orang kudus adalah tempat tinggal sementara kaum beriman pemenang, pasukan surgawi (19:14) yang berkemah di bumi. Kita, pasukan surgawi, akan berkemah di sana, dan bangsa-bangsa di bawah pengaruh Gog dan Magog akan menyerang kita. Kota yang dikasihi adalah Kota Yerusalem, tempat tinggal bangsa Israel yang tersisa. Dalam Kerajaan Seribu Tahun, kaum beriman pemenang dan bangsa Israel yang tersisa adalah umat Allah yang setia di bumi, berdiri di pihak Allah dan bagi Allah. Pada akhir Kerajaan Seribu Tahun, Iblis akan menghasut umat manusia pemberontak dari tempat yang paling utara untuk menyerang umat Allah. Iblis sangat membenci kedua tempat ini, perkemahan orang-orang kudus dan kota yang dikasihi! Akan tetapi, api akan turun dari langit dan menghanguskan pemberontak-pemberontak itu. Puji Tuhan, Dia dengan mudah menaklukkan orang-orang yang menyerang itu!

Lautan api disediakan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya (Mat. 25:41). Namun, binatang itu dan nabi palsu, juga kambing-kambing dalam Matius 25:32-33, 41, akan dilemparkan ke dalam lautan api lebih awal seribu tahun daripada Iblis (19:20). Setelah seribu tahun, Iblis pun akan dilemparkan ke dalam lautan api. Setelah Kerajaan Seribu Tahun, sifat alamiah manusia yang suka memberontak akan dibersihkan sama sekali, dan Iblis akan dilemparkan ke dalam lautan api.



Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 57

24 August 2017

Wahyu - Minggu 29 Kamis

Pembacaan Alkitab: Why. 20:7-15
Doa baca: Why. 20:12
Aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.


Selama Kerajaan Seribu Tahun, Tuhan akan menanggulangi ketidakmatangan umat-Nya. Jika kita tidak matang dan tidak sempurna dalam hayat kekal Allah, kita akan mempermalukan Allah. Ketidakmatangan umat Allah benar-benar memalukan Allah dan selama seribu tahun Allah akan menghapus bersih umat-Nya dari hal yang memalukan ini.

Jika Anda telah matang dalam zaman ini, Anda tidak perlu menunggu zaman yang akan datang untuk dimatangkan. Tetapi jika Anda belum matang dalam zaman ini, Anda harus matang dalam zaman yang akan datang. Dalam zaman ini Allah memberikan hayat-Nya dan karunia-Nya kepada kita, dan Dia juga menyiapkan lingkungan dan keadaan yang kita perlukan untuk bertumbuh ke dalam kematangan. Dia memakai hal-hal dari kematian pertama, seperti kelemahan, penyakit, kesulitan dan penderitaan untuk membantu kita bertumbuh. Tetapi kalau setelah ada hayat, karunia dan lingkungan, kita masih tidak matang dalam zaman ini, lalu dalam hikmat-Nya, Allah akan memakai zaman terakhir, zaman kerajaan, untuk membuat kita matang. Bagi orang-orang yang matang dan sempurna, Kerajaan Seribu Tahun adalah satu pahala dan satu kenikmatan. Tetapi bagi orang yang belum matang, Kerajaan Seribu Tahun adalah suatu kerugian dan penanggulangan.

Dalam zaman yang terakhir Allah bahkan akan menggunakan hal-hal yang berhubungan dengan kematian kedua untuk mendisiplin dan menghajar kaum beriman yang belum matang. Dia akan melakukannya dengan tujuan positif yang memaksa mereka bertumbuh ke dalam kematangan sehingga mereka dipersiapkan untuk masuk ke dalam Yerusalem Baru dalam langit baru dan bumi baru. Syukur kepada Tuhan bahwa dalam zaman ini Allah telah membuat banyak orang dari antara kita bertumbuh dewasa. Dalam zaman ini Dia juga akan menanggulangi Babel agamawi, agama Yahudi, Antikristus, nabi palsu, dan kekuatan dunia yang jahat. Kemudian Kerajaan Seribu Tahun, zaman kerajaan, akan datang sebagai satu pahala bagi orang-orang yang matang. Selama Kerajaan Seribu Tahun, orang-orang yang belum matang di antara umat Allah akan ditanggulangi sehingga mereka mencapai kematangan.

Setelah Kerajaan Seribu Tahun, sifat alamiah manusia yang suka memberontak masih terdapat pada bangsa-bangsa yang sebagai rakyat dalam Kerajaan Seribu Tahun, dan itu perlu disingkapkan dan dibersihkan. Tidak hanya demikian, orang-orang tidak percaya yang telah mati, maut dan alam maut, serta roh-roh jahat, semuanya juga perlu ditanggulangi. Semua perkara negatif itu masih perlu dibuang ke dalam "tong sampah". Sebab itu, selama Kerajaan Seribu Tahun, Allah akan mendisiplinkan kaum beriman yang belum matang untuk membersihkan mereka dari malu mereka dan membawa mereka ke dalam kematangan. Setelah seribu tahun, Iblis akan dilepaskan dan dipakai oleh Tuhan untuk menguji umat manusia yang suka memberontak dan membersihkan sifat alamiah manusia yang suka memberontak itu. Kemudian, orang-orang tidak percaya yang telah mati dan roh-roh jahat akan dihakimi di depan takhta putih besar, dan semua hal negatif, termasuk maut dan alam maut, akan disapu ke dalam "tong sampah" alam semesta, yaitu lautan api. Pada waktu itu, segala hal negatif dalam alam semesta ada di dalam lautan api, dan langit baru dan bumi baru akan datang dengan Yerusalem Baru.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 57

23 August 2017

Wahyu - Minggu 29 Rabu

Pembacaan Alkitab: Why. 20:1-6
Doa baca: Why. 20:6
Berbahagia dan kuduslah orang yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia selama seribu tahun.


Mengenai orang yang berbagian dalam kebangkitan yang pertama, ayat 6 mengatakan, "Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka." Lautan api disebut kematian yang kedua (20:14). Kita telah nampak bahwa Iblis berguna di dalam tangan Allah. Demikian juga, maut adalah sesuatu yang berguna bagi Dia. Segala keadaan yang negatif berhubungan dengan maut. Contohnya kelemahan. Ketika maut hendak mengunjungi seseorang, ia tidak datang secara langsung. Sebaliknya, mula-mula ia datang dalam bentuk kelemahan. Kelemahan diikuti penyakit, dan penyakit diikuti oleh kematian. Selain itu, semua masalah dan kesukaran yang kita hadapi dalam hidup juga milik maut. Ketika para pemenang masuk ke dalam Kerajaan Seribu Tahun bagian atas untuk meraja bersama Kristus, mereka tidak memiliki kelemahan, penyakit, masalah, dan kesukaran. Dengan kata lain, mereka tidak lagi diganggu oleh kematian.

Kematian sebelum kebangkitan adalah kematian yang pertama, dan kematian setelah kebangkitan adalah kematian yang kedua. Kematian yang kedua, lautan api, mengacu kepada kematian setelah kebangkitan. Pada kematian yang pertama, roh dan jiwa meninggalkan tubuh, tubuh dikubur, dan roh dan jiwa menuju ke alam maut -- roh dan jiwa kaum beriman ke bagian yang menyenangkan di alam maut; roh dan jiwa orang yang tidak percaya ke bagian yang sengsara. Tuhan Yesus akan memutuskan siapa di antara orang-orang yang telah mati itu akan dibangkitkan sebelum Kerajaan Seribu Tahun dan siapa yang ditinggalkan dalam kubur selama seribu tahun untuk dibangkitkan setelah Kerajaan Seribu Tahun. Setelah orang-orang yang tidak percaya dibangkitkan, mereka akan dihakimi pada takhta putih besar (20:11-15). Orang-orang tidak percaya yang telah mati akan dicampakkan ke dalam lautan api, kematian yang kedua. Ini berarti setelah mereka dibangkitkan pun mereka masih akan menderita kematian yang kedua.

Setelah dibangkitkan, kita harus berdiri di depan takhta penghakiman Kristus (2 Kor. 5:10). Meskipun kita diselamatkan, kita masih mungkin menderita kerugian (1 Kor. 3:15), yaitu kita masih mungkin bermasalah. Anda harus terlebih dulu berdiri di depan takhta penghakiman Kristus. Saat kita berdiri di depan takhta penghakiman ini, "setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungjawaban tentang dirinya sendiri kepada Allah" (Rm. 14:12). Penghakiman pada takhta penghakiman Kristus akan menentukan apakah kita akan menerima pahala untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya atau menerima hukuman.

Hari ini Allah memakai kelemahan, penyakit, kesulitan dan penderitaan untuk mendisiplinkan dan menghajar kita agar kita dapat bertumbuh dalam hayat. Kita harus bertumbuh dan matang dengan cepat. Jangan menunda proses pertumbuhan dan kematangan. Anda harus takut kemungkinan mati dalam ketidakmatangan. Jika Anda mati dalam ketidakmatangan, setelah dibangkitkan, Anda akan berdiri di depan takhta penghakiman Tuhan dalam ketidakmatangan. Setiap orang dalam situasi itu akan dijamah sesuatu yang berhubungan dengan kematian yang kedua. Hanya para pemenang, orang-orang yang berbagian dalam kebangkitan yang terbaik, tidak akan dapat dikuasai oleh apa pun dari kematian yang kedua. Mereka akan lulus dari semua kelemahan, penyakit, kesulitan, dan penderitaan.



Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 56

22 August 2017

Wahyu - Minggu 29 Selasa

Pembacaan Alkitab: Why. 20:1-5
Doa baca: Why. 20:4
Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.


Dalam Kerajaan Seribu Tahun bagian bawah, yang disebut kerajaan Anak Manusia, Yesus sebagai keturunan Daud akan menjadi Raja atas bangsa Yahudi dan melalui bangsa Yahudi memerintah segala bangsa. Dia akan berada di takhta Daud menjadi Raja atas segala bangsa melalui bangsa Yahudi. Inilah kerajaan Anak Manusia dan kerajaan Mesias; ini juga adalah kemah Daud yang dibicarakan dalam Kisah Para Rasul 15:16. Dalam 2 Samuel 7:16 Allah berjanji untuk mengokohkan kerajaan Daud selamanya. Kerajaan kekal ini adalah bagian bawah dari Kerajaan Seribu Tahun, kerajaan Anak Manusia dan Mesias.

Pemenang yang meraja ada di Kerajaan Seribu Tahun bagian atas, dan orang-orang Yahudi yang menjadi imam dan bangsa-bangsa ada di bagian bawah. Para pemenang dalam 20:4 duduk di atas takhta-takhta, dan kuasa untuk menghakimi telah diberikan kepada mereka. Mendapat kuasa untuk menghakimi berarti mendapatkan kerajaan (lihat Dan. 7:10, 18, 22). Hal ini menunjukkan bahwa para pemenang telah mendapatkan kerajaan dan kini sedang menikmatinya. Orang-orang kudus yang menjadi martir bagi kesaksian Yesus dan bagi firman Allah, juga akan bangkit untuk meraja bersama Kristus. Dalam prinsipnya, raja-raja ini seharusnya mencakup para pemenang yang diangkat hidup-hidup. Jika anak laki-laki akan menjadi raja, tentu buah bungar juga akan menjadi raja.

Para pemenang akan menikmati kebangkitan yang pertama, yang terbaik (ay. 6). Kebangkitan yang pertama juga adalah kebangkitan yang luar biasa yang dikejar Rasul Paulus (Flp. 3:11). Kebangkitan ini lain dari kebangkitan yang umum. Kebangkitan ini adalah kebangkitan dengan kehormatan, dapat diumpamakan dengan lulus dengan kehormatan. Kebangkitan ini adalah kebangkitan rajani sebagai pahala yang dianugerahkan kepada para pemenang, supaya mereka dapat menjadi raja bersama Kristus dalam Kerajaan Seribu Tahun. Jadi, berbahagia dan kuduslah orang yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu (20:6). Yang berbagian dalam hasil kebangkitan ini bukan hanya para pemenang yang dibangkitkan, seperti anak laki-laki dalam 12:5 dan para martir belakangan dalam 15:2, tetapi juga mencakup para pemenang yang terangkat hidup-hidup, seperti buah bungar dalam 14:1-5.

Orang-orang yang tidak percaya juga akan dibangkitkan. Yohanes 5:29 berbicara tentang "kebangkitan hayat" dan "kebangkitan penghakiman". Kebangkitan hayat adalah kebangkitan kaum beriman yang diselamatkan sebelum Kerajaan Seribu Tahun. Kebangkitan penghakiman adalah kebangkitan orang-orang yang tidak beroleh selamat setelah Kerajaan Seribu Tahun. Kaum beriman yang telah mati akan dibangkitkan untuk menikmati hayat kekal pada kedatangan kembali Tuhan Yesus. Karena itu, kebangkitan mereka disebut kebangkitan hayat. Tetapi semua orang tidak percaya yang mati akan dibangkitkan setelah seribu tahun untuk dihakimi pada takhta putih besar (20:11-15). Karena itu, kebangkitan mereka disebut kebangkitan penghakiman.



Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 56

21 August 2017

Wahyu - Minggu 29 Senin



Pembacaan Alkitab: Yes. 2:2-3; 11:6, 8
Doa baca: Yes. 2:2
Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana.


Dalam Wahyu 20:1-3 kita melihat pemenjaraan Iblis. Setelah Antikristus dikalahkan, Iblis diikat dan dipenjarakan untuk membersihkan bumi yang memberontak sehingga kerajaan Kristus dapat datang (ayat 4-6). Iblis akan diikat dan dicampakkan ke dalam jurang maut, yang berada di jantung bumi. Iblis akan dipenjarakan di sana selama seribu tahun. Setelah itu, "ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya" (ayat 3).

Setelah perang Harmagedon, Tuhan akan mendirikan takhta kemuliaan-Nya di Yerusalem dan mengumpulkan di hadapan-Nya semua bangsa yang masih ada di bumi. Kemudian Dia akan melaksanakan penghakiman-Nya atas mereka. Itu adalah penghakiman Kristus atas orang yang hidup menurut Injil kekal yang diberitakan oleh malaikat di langit (14:6). "Kambing-kambing" akan pergi ke api kekal yang disiapkan bagi Iblis dan malaikat-malaikatnya, dan "domba-domba" akan masuk ke dalam Kerajaan Seribu Tahun sebagai warga negara (Mat. 25:34). Meskipun "domba-domba" ini akan dipulihkan, mereka tidak akan dilahirkan kembali. Mereka masih mempunyai sifat yang suka memberontak, dan dengan demikian mereka perlu menempuh ujian seribu tahun lagi. Karena Tuhan akan memakai Iblis untuk menguji mereka, Dia tidak akan membuang Iblis ke dalam lautan api pada permulaan Kerajaan Seribu Tahun, melainkan Iblis akan disekap di dalam jurang maut selama seribu tahun. Ketika seribu tahun lewat, Tuhan akan melepaskan Iblis dari jurang maut dan memakai dia untuk menguji bangsa-bangsa yang ada di bumi selama seribu tahun itu. Di sini kita dapat melihat bahwa Iblis masih berguna di tangan Allah untuk membersihkan umat manusia.

Menurut nubuat-nubuat Alkitab, Kerajaan Seribu Tahun terbagi atas dua bagian: bagian yang di atas, surgawi, dan bagian yang di bawah, bumiah. Kerajaan Seribu Tahun yang bagian atas disebut Kerajaan Bapa (Mat. 13:43), dan bagian yang di bawah disebut kerajaan Anak Manusia (Mat. 13:41).

Dalam Kerajaan Seribu Tahun ada tiga golongan orang. Yang pertama adalah orang-orang kudus pemenang, meliputi orang-orang kudus pemenang dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Orang-orang kudus pemenang ini akan meraja bersama Kristus. Karena itu, bagian yang di atas adalah bagian rajani dari Kerajaan Seribu Tahun.

Golongan yang kedua, ada di bagian yang bawah, adalah bangsa Yahudi yang dilindungi dan yang baik, yang akan diselamatkan pada waktu Tuhan datang kembali. Ini adalah sepertiga bagian orang Yahudi yang akan melewati api dan dimurnikan (Za. 13:9). Orang-orang Yahudi yang diselamatkan ini akan masuk ke dalam Kerajaan Seribu Tahun sebagai imam-imam dan akan mengajar bangsa-bangsa untuk mencari Allah dan mengenal Dia. Yesaya 2:2-3 akan tergenapi pada waktu itu. Bangsa-bangsa akan belajar tentang Allah melalui pengajaran orang-orang Yahudi, yang adalah imam-imam. Yesaya 61:6 juga akan digenapi selama Kerajaan Seribu Tahun, ketika bangsa-bangsa mengakui orang-orang Yahudi sebagai imam-imam Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 56