Hitstat

10 August 2017

Wahyu - Minggu 27 Kamis



Pembacaan Alkitab: Why. 17:1-18
Doa baca: Why. 17:1
Lalu datanglah salah seorang dari ketujuh malaikat yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku, “Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.”


Dalam berita ini kita akan memperhatikan Babel materi (18:1-24). Kedudukan Babel kuno adalah negara Irak hari ini. Saya pernah mengunjungi tempat itu pada tahun 1950-an, dan ternyata tempat itu berdebu dan panas, seperti sebuah oven. Sebelum saya mengunjungi tempat itu, saya telah mempelajari kutukan-kutukan yang ditujukan kepada Babel yang tercatat di dalam Alkitab. Perjanjian Lama, khususnya Kitab Yeremia, mencantumkan banyak kutukan dan hukuman yang diucapkan Allah atas Babel. Dalam kunjungan saya, saya nampak dalam setiap segi perkataan Alkitab terhadap Babel terbukti kebenarannya.

Kota Babilon kuno sama dengan Babel kuno. Kejadian 11 mengisahkan kota dan menara Babel. Kata Ibrani "Babel", dan kata Yunani "Babilon", sama-sama berarti "kekacauan". Babel didirikan oleh Kusy, ayah Nimrod. Menurut sejarah, Nimrod mendirikan agama kafir, sistem penyembahan berhala. Berabad-abad kemudian, Babel diperluas oleh Nebukadnezar, dan menjadi Babilon dalam Perjanjian Lama. Babilon menjadi tempat jahat dan setani, karena di bawah Nebukadnezar orang-orang Babilon menghancurkan Bait Allah dan menjarah perabot-perabot kudus yang biasa dipakai untuk beribadah kepada Allah dalam Bait Suci (Dan. 1:1-2; 2 Raja 25:8-9, 14-15). Selanjutnya, Nebukadnezar membawa perabot-perabot itu ke Babilon dan menaruhnya di kuil berhalanya (Dan. 1:1-2). Hal itu sangat menghina Allah. Pada saat pemulihan dalam Perjanjian Lama, Ezra membawa perabot-perabot itu kembali ke Yerusalem dan menaruhnya di dalam Bait Suci yang telah dibangun kembali (Ezr. 1:7-11; 5:14; 6:5). Sebab itu Babilon menjadi jahat bukan hanya karena penyembahan berhalanya, tetapi juga karena ia telah menghancurkan Bait Allah dan membawa umat Allah ke pembuangan dan menjarah perabot-perabot kudus.

Dalam Alkitab ada dua garis penting -- garis Babel dan garis Yerusalem. Garis Babel adalah tiruan garis Yerusalem. Sebelum Allah memulai garis Yerusalem, Iblis sudah memulai tiruannya. Jadi kedua kota itu, Babilon dan Yerusalem, saling bertentangan. Kedua garis ini masih berlangsung sampai saat ini. Gereja adalah Yerusalem hari ini, dan gereja yang murtad adalah Babel, Babilon hari ini. Selanjutnya, putri-putri pelacur besar, kelompok-kelompok yang masih melaksanakan tradisi-tradisi Babel, juga termasuk dalam kategori Babel. Hanya gereja lokal yang murni dan asli yang berada pada garis Yerusalem hari ini.

Pasal 17--22 adalah kesimpulan akhir dari seluruh Alkitab. Dalam pasal-pasal itu kita juga nampak dua kota - Babel dan Yerusalem. Babel akhirnya akan dihancurkan sama sekali, dan Yerusalem akan dibangun sepenuhnya. Itulah kesimpulan Alkitab, hasil akhir dari garis Babel dan garis Yerusalem.

Dalam Wahyu 17 dan 18, dua aspek Babel, aspek agamawi dan aspek materi dibaurkan. Di satu pihak, perempuan dalam pasal 17 adalah "pelacur", yang melambangkan gereja yang murtad; di pihak lain, perempuan itu ditujukan kepada Kota Roma. Ayat 1 mengatakan pelacur, dan ayat 18 membicarakan perempuan. Sebab itu, perempuan dalam ayat ini memiliki aspek pelacur, gereja yang murtad, dan aspek perempuan itu, Kota Roma secara materi.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 53

No comments: