Hitstat

17 August 2017

Wahyu - Minggu 28 Kamis

Pembacaan Alkitab: Why. 19:11-21
Doa baca: Why. 19:11
Lalu aku melihat surga terbuka: Sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.


Setelah pesta nikah-Nya, Kristus akan datang sebagai Panglima perang dengan mempelai perempuan-Nya, yaitu kaum beriman pemenang yang menjadi pasukan-Nya, berperang melawan Antikristus beserta raja-raja dan pasukan yang ada di bawahnya di Harmagedon (19:11-21). Meskipun pihak ketiga, pelacur besar telah dibinasakan, Tuhan masih mempunyai tiga musuh: Iblis, yaitu naga; Antikristus, yaitu binatang yang keluar dari laut; dan nabi palsu, yaitu binatang yang keluar dari dalam bumi. Ketiganya masih terus menentang Kristus. Atas hasutan Antikristus, manusia bahkan menyatakan perang langsung melawan Tuan di atas segala tuan, dan Raja di atas segala raja. Antikristus, nabi palsu, dan kesepuluh raja dengan pasukannya akan berperang melawan Anak Domba.



Dalam Wahyu 19:11-21 kita nampak Mempelai Laki-laki datang untuk berperang melawan musuh-Nya dengan bantuan mempelai perempuan-Nya. Mempelai Laki-laki itu adalah Panglima tertinggi dan mempelai perempuan adalah pasukan-Nya. Suatu bulan madu yang bagus! Selama bulan madu-Nya, Kristus akan membersihkan alam semesta. Antikristus dan nabi palsu akan dibuang ke dalam lautan api, dan Iblis akan dibelenggu dan dilemparkan ke jurang maut. Saat itu, Kristus akan bersukacita, dan kita, mempelai perempuan-Nya, juga ikut bersukacita menikmati bulan madu yang ajaib sekali bersama Mempelai Laki-laki kita.



Perang Harmagedon akan menyingkirkan semua halangan terhadap Kerajaan Seribu Tahun yang akan datang. Sebelum kita berpesta, kita harus menyapu bersih ruangan pesta. Alam semesta akan menjadi ruangan pesta, dan Kristus dengan mempelai perempuan-Nya akan bekerja bersama menyapu kotoran, yang akan dibuang ke "tempat sampah", yaitu lautan api. Allah menyapu alam semesta mulai dari Kejadian 1. Mula-mula, Allah menyapu kotoran ke dalam samudera raya (Kej. 1:2), sebab saat itu samudera raya adalah "tempat sampah" alam semesta. Akhirnya, semua kotoran akan dimasukkan ke dalam "tempat sampah" yang terakhir, yaitu lautan api. Karena kambing dalam Matius 25:41 mengikuti Iblis, mereka akan dilemparkan ke dalam lautan api yang disediakan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Antikristus, nabi palsu, dan pasukannya akan disapu ke dalam "pengki", lalu dibuang ke dalam lautan api. Setelah Kerajaan Seribu Tahun, Iblis sendiri akan pergi ke sana. Setelah penghakiman di takhta putih besar, semua orang yang tidak percaya yang telah mati juga akan dilemparkan ke lautan api. Sejak saat itu, tidak ada perkara yang kotor (najis) lagi. Di Yerusalem Baru tidak akan ada perkara-perkara yang kotor, yang ada hanya emas, mutiara, dan batu permata. Dalam perang Harmagedon, Tuhan menyapu kotoran ke dalam "tempat sampah" alam semesta. Tuhan akan berkata kepada Antikristus, "Apa yang kamu lakukan di sini? Apakah kamu menyatakan perang terhadap-Ku. Ini memberikan kesempatan bagi-Ku untuk menyapumu bersih. Mempelai perempuan-Ku akan bekerja sama denganKu melakukan hal ini." 



Dalam ayat 11 Kristus, Mempelai Laki-laki sebagai Panglima tertinggi muncul menunggang kuda putih. Kuda pada meterai pertama juga putih warnanya, melambangkan pemberitaan Injil (6:2). Karena itu, Kristus dan Injil menunggang kuda putih. Dalam Kitab Wahyu, warna putih menunjukkan murni, cemerlang, dibenarkan, dan diperkenan; sangat berbeda dengan yang ditunjukkan oleh warna 3 kuda lainnya dalam pasal 6, merah, hitam, dan abu-abu. Sampai hari ini, kita tetap menunggang kuda putih. Pemberitaan Injil kita murni, cemerlang, dibenarkan, dan mutlak diperkenan Tuhan. Ketika berperang melawan musuh-Nya, Kristus akan menunggang kuda ini.




Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 55


No comments: