Hitstat

30 April 2020

Yohanes - Minggu 24 Kamis


Pembacaan Alkitab: Yoh. 21:1-14
Doa baca: “Kata Yesus kepada mereka, ‘Hai anak-anak, apakah kamu punya ikan?’ Jawab mereka, ‘Tidak.’” (Yoh. 21:5)


Firman-Nya bagi Keperluan Kita


Tujuan Roh Kudus menulis Injil Yohanes ialah agar kita tahu bahwa melalui kebangkitan Kristus kita telah dijadikan anak-anak Allah. Kita adalah orang berdosa, tetapi melalui kematian dan kebangkitan Tuhan, kita menjadi anak-anak Allah. Tuhan telah memberi kemuliaan yang diberikan Bapa kepada-Nya pada kekekalan yang lampau, yaitu hayat dan sifat Allah yang kita peroleh. Kristus adalah ekspresi dan manifestasi Allah dan Ia pun menjadikan kita ekpresi dan manifestasi Allah. Kemudian Tuhan mengutus kita sama seperti Bapa mengutus Dia (Yoh. 20:21). Pengutusan-Nya adalah dengan tinggal di dalam kita, bersatu dengan kita. Jadi, apa yang Ia miliki, juga kita miliki, di mana Ia berada, kita pun ada di sana, kita mutlak sama seperti Dia. Sebab itu, Ia dapat mengutus kita, memberi kita amanat ilahi dan surgawi. Inilah kehendak yang ditetapkan Allah pada kekekalan yang lampau.

Pada akhir pasal 20, Tuhan telah menjadi Roh itu, kembali dan beserta dengan murid-murid, menjadi segala sesuatu mereka. Karena itu, Injil ini boleh dikatakan sudah usai sampai di sini (ayat 30-31). Sampai di sini, kitab ini telah menyajikan beberapa hal yang ilahi, tetapi tidak bisa dipungkiri, kita adalah manusia yang masih tetap di bumi. Kelihatannya standar pasal 20 sangat tinggi, sedangkan pasal 21 seolah-olah sangat rendah, tetapi pasal 21 kita perlukan karena mengatakan perkara yang sangat riil, yaitu bagaimana kita menghadapi hidup kita, keluarga kita, dan banyak perkara lain di bumi. Pasal ini menampakkan kepada kita, setelah kita dengan ajaib dan ilahi terlahir kembali sebagai anak-anak Allah, kita masih di dunia, bumi, ini, dalam waktu, dan kita masih mempunyai beberapa keperluan yang riil, masalah riil yang harus dibereskan. Karena itulah Roh Kudus menulis lagi satu pasal untuk keperluan kita. Haleluya! Tuhan kita adalah Tuhan yang mengetahui segala keperluan kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 48

29 April 2020

Yohanes - Minggu 24 Rabu


Pembacaan Alkitab: Yoh. 20:14-31
Doa baca: “Kata Yesus kepadanya, ’Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.’” (Yoh. 20:29)


Bersidang Bersama Kaum Beriman


Yohanes 20:26 mengatakan, “Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, ‘Damai sejahtera bagi kamu!’” Perhimpunan murid-murid di sini boleh dipandang sebagai persidangan gereja kali kedua yang memiliki penyertaan Tuhan sebelum Pentakosta. Puji Tuhan, tidak hanya ada hari Minggu yang pertama, masih ada hari Minggu yang kedua. Pada hari Minggu yang kedua itu, Tomas juga hadir. Kita akan melihat, kali ini Tuhan khusus datang untuk Tomas, Ia langsung datang ke hadapan Tomas untuk menanggulangi Tomas.

Meskipun Tomas dahulu menjadi yang paling ketinggalan, namun setelah sidang gereja kali kedua, ia menjadi yang paling depan, sebab ia mengatakan, “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yoh. 20:28). Tomas adalah orang pertama yang mengenal bahwa Anak Manusia adalah Tuhan juga Allah. Tomas bukan hanya orang pertama yang mengenal Anak Manusia adalah Tuhan, adalah Allah, tetapi juga orang pertama yang memproklamasikan Yesus adalah Tuhan, juga Allah sejati.

Dalam pasal 20:29 Tuhan berkata kepada Tomas, “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” Tuhan tidak saja melalui penampakan-Nya menanggulangi ketidakpercayaan Tomas, Ia pun melatih murid-murid-Nya agar walau tidak melihat, namun percaya. Tuhan melatih mereka mengalami penyertaan-Nya yang tidak kelihatan. Karena penyertaan Tuhan dalam kebangkitan hari ini tidak kelihatan, maka kita harus percaya walau tidak melihat, kita perlu dengan iman merealisasikannya. Tuhan ada bersama murid-murid empat puluh hari lamanya, melatih mereka merealisasikan dan mengalami penyertaan-Nya yang tidak kelihatan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 47

28 April 2020

Yohanes - Minggu 24 Selasa


Pembacaan Alkitab: Yoh. 20:14-31; 1 Kor. 15:45
Doa baca: “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” (Yoh. 20:23)


Kuasa yang Diberikan oleh Roh Itu


Roh ini juga adalah Roh Yesus, Roh Kristus, dan Roh Yesus Kristus. Roh Yesus terutama mengacu kepada Yesus sebagai seorang manusia. Roh Kristus terutama mengacu kepada Tuhan setelah bangkit menjadi Persona ilahi yang memiliki sifat insani yang unggul, Ia kini tinggal di dalam roh kita, menjadi hayat kita (Rm. 8:9). Roh Yesus Kristus menunjukkan bahwa hari ini Roh itu adalah Roh Tuhan yang almuhit, Ia Allah juga manusia, mencakup sifat ilahi-Nya, sifat insani-Nya, kehidupan insani-Nya, penyaliban-Nya, kebangkitan-Nya, kenaikan-Nya, dan segala unsur ilahi-Nya, kebajikan insani-Nya, serta pencapaian-Nya. Tak peduli kita dalam keadaan apa, dan apa pun yang kita perlukan, Roh almuhit ini, yakni Roh Yesus Kristus, dapat dengan tepat menyuplai keperluan kita.

Satu Korintus 15:45 mengatakan “Adam yang akhir menjadi Roh pemberi-hayat” (Tl.). Melalui kebangkitan, Ia bertransfigurasi menjadi bentuk Roh, untuk menyalurkan diri-Nya ke dalam kita, menjadi hayat kita.

Setelah Tuhan mengembusi murid-murid, lalu Ia berkata kepada mereka, “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada” (Yoh. 20:23). Tuhan memberikan kuasa kepada murid-murid untuk mewakili Dia, mengampuni orang; memberi mereka kuasa untuk membelenggu dan membebaskan. Inilah kuasa mengampuni orang atau menetapkan dosa orang. Ketika kita dalam Roh Kudus, dan dipenuhi Roh Kudus, kita akan berkuasa menetapkan dapat tidaknya seseorang diampuni oleh Allah. Kuasa ini hanya dapat digunakan di dalam Roh Kudus dan ketika dipenuhi oleh Roh Kudus. Selain itu, kuasa ini harus di dalam persekutuan Tubuh, dan untuk persekutuan Tubuh.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 47