Hitstat

23 April 2020

Yohanes - Minggu 23 Kamis


Pembacaan Alkitab: Yoh. 20:14-21
Doa baca: “Kata Yesus kepadanya, ‘Janganlah engkau memegang Aku terus, sebab Aku belum naik kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.’” (Yoh. 20:17)


Menjadi Pencari Tuhan dalam Kebangkitan-Nya


Sebagai hayat dalam kebangkitan, pertama-tama Tuhan menampakkan diri kepada orang yang mencari Dia (Yoh. 20:14-18). Inilah kali pertama Dia menampakkan diri setelah kebangkitan-Nya. Tetapi Maria hanya dapat melihat Dia, ia tidak dapat menjamah-Nya, karena kesegaran kebangkitan-Nya akan dipersembahkan bagi Bapa. Tuhan juga mewahyukan mengenai “saudara” dan “Bapa” (ayat 17). Dalam kebangkitan Tuhan, semua murid-Nya telah menjadi saudara-saudara-Nya, Bapa-Nya juga telah menjadi Bapa mereka.

Setelah Ia menampakkan diri dalam kebangkitan kepada para pencari-Nya, pada hari kebangkitan itu juga, secara rahasia Ia pergi kepada Bapa untuk menjadi kenikmatan dan kepuasan Bapa. Ini adalah ebelum Tuhan terangkat secara terbuka di depan para murid-Nya 40 hari kemudian (Kis. 1:9-11). Tuhan menganggap diri-Nya sebagai “seberkas hasil pertama dari penuaian,” sebagai “persembahan unjukan” kepada Bapa (Im. 23:10-11, 15; Kel. 23:19). Kata berkas bukanlah hanya satu tangkai tuaian yang dipotong, melainkan banyak tangkai yang diikat bersama. Maksudnya adalah hasil tuaian pertama kebangkitan bukan hanya Tuhan sendiri, juga termasuk orang-orang lain yang bangkit dari kematian, mereka bergabung menjadi satu berkas (Mat. 27:52-53).

Setelah kebangkitan, Kristus memiliki tubuh kebangkitan yang tetap jasmani, dapat dijamah, dan masih terdapat bekas paku, tetapi Ia dapat masuk ke dalam ruang tertutup (Yoh. 20:20, 27; Luk. 24:40). Biarlah hal-hal ini tidak hanya kita membuat kita berusaha untuk memahami dengan pemahaman kita sendiri, tetapi sebagai saudara-saudara-Nya, kita harus mencari Dia dan menikmati Dia sebagai hayat dalam kebangkitan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 46

No comments: