Pembacaan
Alkitab: Yoh. 20:14-31; 1 Kor. 15:44
Doa
baca: “Sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan
berkata: ‘Terimalah Roh Kudus.’” (Yoh. 20:22)
Mengembuskan Roh Kudus ke Dalam Kita
Dalam Yohanes 20:21, Tuhan mengatakan kepada
murid-murid-Nya, “Sama seperti Bapa
mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Pengutusan Tuhan
sama dengan pengutusan Bapa. Bapa mengutus Putra melalui Bapa tinggal di dalam
Putra. Hayat, sifat, penyertaan Bapa, dan Bapa sendiri, datang bersama Tuhan.
Tuhan mengutus murid-murid-Nya dengan memberikan diri-Nya sebagai hayat dan
segala sesuatu kepada mereka. Tuhan sang Roh ini masuk ke dalam murid-murid,
tinggal di dalam mereka untuk selamanya. Karena itu, tak peduli kemana murid-murid
diutus, Ia senantiasa beserta dengan mereka. Demikian pula hari ini Putra mengutus
kita dengan memberikan hayat-Nya, sifat, dan penyertaan-Nya kepada kita. Bapa
melalui Bersatu dengan Putra, dan tinggal di dalam Putra, telah mengutus Putra.
Hari ini pun, Putra melalui Bersatu dengan kita, dan tinggal di dalam kita,
telah mengutus kita.
Tuhan mengembuskan Roh Kudus ke dalam murid-murid,
adalah menggenapkan janji-Nya akan Roh Kudus sebagai Penolong. Yang digenapkan
di sini ialah Tuhan pergi melalui kematian dan kebangkitan, kemudian menjadi
Roh itu datang kepada murid-murid dimana Ia datang sebagai satu Penolong lain
agar menjadi realitas mereka, supaya mereka bersatu dengan Allah Tritunggal.
Dan pada saat itu murid-murid sangat bersukacita. Demikian pula hari ini, Tuhan
mengutus kita dengan cara mengembuskan Roh Kudus ke dalam kita (Yoh. 20:22).
Ini berarti Tuhan mengembuskan diri-Nya ke dalam kita. Sebab itu, kita harus menerima
Roh Kudus, realitas Kristus. Jika kita sudah menerima Roh Kudus, kita sudah
menerima realitas Kristus, yaitu menerima diri Kristus sendiri. Roh Kudus ini
adalah Roh itu. Puji Tuhan atas Roh itu yang telah bersatu dalam kita menjadi
realitas kita hari ini. Maka itu, kita perlu bersukacita atas Roh itu dan
senantiasa hidup di dalam Roh.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 46
No comments:
Post a Comment