Hitstat

14 April 2020

Yohanes - Minggu 22 Selasa


Pembacaan Alkitab: Yoh. 19:31-37; Ibr. 9:22
Doa baca: “Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” (Ibr.9:22)


Makna dan Hasil Lambung Tuhan yang Ditikam


Setelah peristiwa yang bersangkutan dengan tulang-tulang Tuhan, salah seorang prajurit menikam lambung-Nya dengan tombak, dan “segera mengalir keluar darah dan air” (19:34, 37). Meskipun hayat kebangkitan Tuhan tidak tertusuk, diri-Nya sendiri terbelah, supaya hayat ilahi-Nya dapat dibebaskan. Air melambangkan hayat. Tuhan adalah batu karang yang dipukul di atas salib. Dia terbelah agar hayat ilahi-Nya dapat mengalir keluar dari-Nya sebagai air hidup. Tidak hanya air yang keluar dari-Nya, juga ada darah; darah melambangkan penebusan. Sebelum kita dapat menerima Tuhan sebagai air hayat yang hidup, pertama-tama kita harus dibersihkan. Karena itu, darah disebut sebagai hal yang pertama dan air sebagai yang kedua.

Lambung Tuhan yang ditikam dilambangkan oleh terbukanya rusuk Adam (Kej. 2:21). Rusuk Adam terbuka dan sebuah rusuk diambil. Di sini, rusuk Tuhan Yesus terbuka, darah dan air mengalir keluar dari rusuk yang terbuka ini.

Darah yang mengalir dari rusuk Tuhan adalah untuk penebusan (Ibr. 9:22; 1 Ptr. 1:18-19; Rm. 3:25). Ibrani 9:22 mengatakan, “Tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” Di sini darah melambangkan aspek penebusan dari kematian Kristus (Yoh. 1:29). Darah yang mengalir itu juga adalah untuk membeli gereja (Kis. 20:28). Darah yang membentuk suatu sumber untuk mencuci dosa-dosa ini adalah harga untuk membeli gereja.

Air yang keluar dari rusuk-Nya melambangkan aspek penyaluran hayat dari kematian Kristus (Yoh. 12:24). Air adalah untuk penyaluran hayat (Yoh. 4:14; Why. 22:1). Air ini menjadi “sumber hayat” (Mzm. 36:10). Kalau darah membentuk sebuah sumber untuk mencuci, air menjadi sebuah sumber untuk diminum. Darah itu untuk membeli gereja, sedangkan air yang melambangkan hayat kekal itu untuk menghasilkan gereja.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 43

No comments: