Pembacaan Alkitab: Yoh. 19:31-37; Ibr. 9:22
Doa baca: “Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan
tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” (Ibr.9:22)
Makna dan Hasil Lambung Tuhan yang Ditikam
Setelah
peristiwa yang bersangkutan dengan tulang-tulang Tuhan, salah seorang prajurit
menikam lambung-Nya dengan tombak, dan
“segera mengalir keluar darah dan air” (19:34, 37). Meskipun hayat
kebangkitan Tuhan tidak tertusuk, diri-Nya sendiri terbelah, supaya hayat
ilahi-Nya dapat dibebaskan. Air melambangkan hayat. Tuhan adalah batu karang
yang dipukul di atas salib. Dia terbelah agar hayat ilahi-Nya dapat mengalir
keluar dari-Nya sebagai air hidup. Tidak hanya air yang keluar dari-Nya, juga
ada darah; darah melambangkan penebusan. Sebelum kita dapat menerima Tuhan
sebagai air hayat yang hidup, pertama-tama kita harus dibersihkan. Karena itu,
darah disebut sebagai hal yang pertama dan air sebagai yang kedua.
Lambung Tuhan
yang ditikam dilambangkan oleh terbukanya rusuk Adam (Kej. 2:21). Rusuk Adam
terbuka dan sebuah rusuk diambil. Di sini, rusuk Tuhan Yesus terbuka, darah dan
air mengalir keluar dari rusuk yang terbuka ini.
Darah yang
mengalir dari rusuk Tuhan adalah untuk penebusan (Ibr. 9:22; 1 Ptr. 1:18-19;
Rm. 3:25). Ibrani 9:22 mengatakan, “Tanpa
penumpahan darah tidak ada pengampunan.” Di sini darah melambangkan aspek
penebusan dari kematian Kristus (Yoh. 1:29). Darah yang mengalir itu juga
adalah untuk membeli gereja (Kis. 20:28). Darah yang membentuk suatu sumber
untuk mencuci dosa-dosa ini adalah harga untuk membeli gereja.
Air yang
keluar dari rusuk-Nya melambangkan aspek penyaluran hayat dari kematian Kristus
(Yoh. 12:24). Air adalah untuk penyaluran hayat (Yoh. 4:14; Why. 22:1). Air ini
menjadi “sumber hayat” (Mzm. 36:10).
Kalau darah membentuk sebuah sumber untuk mencuci, air menjadi sebuah sumber
untuk diminum. Darah itu untuk membeli gereja, sedangkan air yang melambangkan
hayat kekal itu untuk menghasilkan gereja.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 43
No comments:
Post a Comment