Pembacaan Alkitab: Yoh. 20:14-31; 14:16
Doa baca: “Sesudah berkata demikian, Ia mengembusi
mereka dan berkata, ‘Terimalah Roh Kudus.’” (Yoh. 20:22)
Mengenal Roh
yang Diembuskan Tuhan
Roh Kudus sebagai Penolong ini dalam bahasa aslinya
berarti penghibur, pembela, yang senantiasa mendampingi kita, menjaga kita dan
mengurusi segala masalah kita dan segala macam urusan kita. Yohanes 14:16
menggunakan kata “pengantara.” Hal
ini sama dengan “pengantara” di dalam
1 Yohanes 2:1. Jadi kita dapat melihat bahwa hari ini Tuhan Yesus di sebelah
kanan Allah di surga adalah Pengantara kita dan Penolong kita di dalam roh
kita. Ia adalah Penolong yang beserta dengan kita dan memelihara kita. Betapa
kita perlu berterima kasih kepada Penghibur ini.
Allah juga memberikan Roh realitas. Roh itu adalah
adalah realisasi, realitas Putra beserta kelimpahan-Nya (Yoh. 16:3-15; 1:16);
merupakan ekspresi konkret Bapa beserta kelimpahan Bapa (Kol. 2:9). Jadi, Bapa
beserta segala kelimpahan-Nya telah dikonkretkan dan diekspresikan dalam Putra
dan sekarang telah direalisasikan sebagai Roh. Di luar Roh, tak seorang pun
dapat menerima atau mengalami Putra. Roh ialah realitas Allah Tritunggal, untuk
pengalaman kita.
Roh yang diembuskan ke dalam murid-murid juga adalah
Roh Yesus yang dimuliakan (Yoh. 7:39). Sebelum Kristus bangkit, Roh itu
hanyalah Roh Allah, hanya mempunyai unsur ilahi; tetapi setelah Ia bangkit, Roh
ini menjadi Roh Yesus yang dimuliakan, yang mempunyai unsur ilahi dan unsur
insani. Demikianlah Roh Allah menjadi Roh almuhit (meliputi segala sesuatu).
Allah kita hari ini adalah Allah yang telah “melalui proses,” tidak sama dengan
Ia yang dahulu. Melalui inkarnasi, kehidupan insani, terpaku di salib, bangkit,
dan naik surga, Allah kini sudah “berlainan” dengan sebelum inkarnasi. Kini
Allah tidak saja mempunyai sifat ilahi, Ia pun mempunyai sifat insani,
kehidupan insani, penyaliban yang almuhit, kebangkitan, dan kenaikan. Alangkah hebatnya!
Realitas kebangkitan ini adalah Roh pemberi hayat (1 Kor. 15:45). Jadi, Roh
pemberi hayat adalah hayat dalam kebangkitan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 47
No comments:
Post a Comment