Pembacaan Alkitab: Yoh. 17:1-26
Doa baca: “Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun
Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah
Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaanKu yang telah Engkau
berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.”
(Yoh. 17:24)
Kesatuan di
Dalam Kemuliaan Ilahi
Ada empat aspek kemuliaan: keputraan, hayat Bapa,
sifat ilahi Bapa, dan ekspresi Bapa dalam kepenuhan-Nya. Bila keempat hal ini
digabungkan, hasilnya adalah kemuliaan. Bapa telah memberikan kemuliaan ini
kepada Putra, dan dengan jalan ini Putra mempunyai hak istimewa untuk
mengekspresikan Bapa (Yoh. 17:22). Inilah kemuliaan yang telah diberikan Putra
kepada kita. Hari ini kita semua mempunyai keputraan dengan hayat Bapa dan
sifat Bapa untuk mengekspresikan Bapa dalam semua kepenuhan-Nya di dalam Putra.
Menurut konsepsi yang alamiah dan yang agamawi,
kemuliaan terjadi pada masa yang akan datang, “pada masa yang indah kelak.”
Tetapi Tuhan Yesus dalam susunan kata-kata-Nya tidak menggunakan bentuk kala
kelak (future tense), melainkan kala kini (present tense) (Yoh. 17:24). Berada
bersama-sama dengan Tuhan di dalam kemuliaan dan memandang kemuliaan-Nya
bukanlah “pada masa yang indah kelak.” Pada hari ini juga kita bisa mengalami
semuanya itu. Kita semua berada di dalam kemuliaan bersama dengan Putra. Putra
mempunyai keputraan dengan hayat ilahi dan sifat ilahi untuk mengekspresikan
Bapa, kita pun mempunyai ini. Jadi, kita sekarang berada di tempat di mana
Putra berada di dalam kemuliaan. Melalui ini kita mengetahui bahwa kesatuan
yang sejati adalah berada di dalam Allah Tritunggal, melalui proses kematian
dan kebangkitan Putra.
Tahap terakhir, yakni kemuliaan Allah Tritunggal,
adalah ekspresi Allah Tritunggal, juga adalah kemuliaan putra. Ketika kita
bersama-sama menyadari bahwa kita telah dilahirkan kembali, dikuduskan, dan
disalibkan, kita segera menjadi satu untuk mengekspresikan Allah, menyatakan
Allah, dan disempurnakan ke dalam kemuliaan Allah Tritunggal.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 41
No comments:
Post a Comment