Hitstat

07 April 2020

Yohanes - Minggu 21 Selasa


Pembacaan Alkitab: Yoh. 17:1-26
Doa baca: “Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaanKu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.” (Yoh. 17:24)


Kesatuan di Dalam Kemuliaan Ilahi


Ada empat aspek kemuliaan: keputraan, hayat Bapa, sifat ilahi Bapa, dan ekspresi Bapa dalam kepenuhan-Nya. Bila keempat hal ini digabungkan, hasilnya adalah kemuliaan. Bapa telah memberikan kemuliaan ini kepada Putra, dan dengan jalan ini Putra mempunyai hak istimewa untuk mengekspresikan Bapa (Yoh. 17:22). Inilah kemuliaan yang telah diberikan Putra kepada kita. Hari ini kita semua mempunyai keputraan dengan hayat Bapa dan sifat Bapa untuk mengekspresikan Bapa dalam semua kepenuhan-Nya di dalam Putra.

Menurut konsepsi yang alamiah dan yang agamawi, kemuliaan terjadi pada masa yang akan datang, “pada masa yang indah kelak.” Tetapi Tuhan Yesus dalam susunan kata-kata-Nya tidak menggunakan bentuk kala kelak (future tense), melainkan kala kini (present tense) (Yoh. 17:24). Berada bersama-sama dengan Tuhan di dalam kemuliaan dan memandang kemuliaan-Nya bukanlah “pada masa yang indah kelak.” Pada hari ini juga kita bisa mengalami semuanya itu. Kita semua berada di dalam kemuliaan bersama dengan Putra. Putra mempunyai keputraan dengan hayat ilahi dan sifat ilahi untuk mengekspresikan Bapa, kita pun mempunyai ini. Jadi, kita sekarang berada di tempat di mana Putra berada di dalam kemuliaan. Melalui ini kita mengetahui bahwa kesatuan yang sejati adalah berada di dalam Allah Tritunggal, melalui proses kematian dan kebangkitan Putra.

Tahap terakhir, yakni kemuliaan Allah Tritunggal, adalah ekspresi Allah Tritunggal, juga adalah kemuliaan putra. Ketika kita bersama-sama menyadari bahwa kita telah dilahirkan kembali, dikuduskan, dan disalibkan, kita segera menjadi satu untuk mengekspresikan Allah, menyatakan Allah, dan disempurnakan ke dalam kemuliaan Allah Tritunggal.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 41

No comments: