Hitstat

23 August 2017

Wahyu - Minggu 29 Rabu

Pembacaan Alkitab: Why. 20:1-6
Doa baca: Why. 20:6
Berbahagia dan kuduslah orang yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia selama seribu tahun.


Mengenai orang yang berbagian dalam kebangkitan yang pertama, ayat 6 mengatakan, "Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka." Lautan api disebut kematian yang kedua (20:14). Kita telah nampak bahwa Iblis berguna di dalam tangan Allah. Demikian juga, maut adalah sesuatu yang berguna bagi Dia. Segala keadaan yang negatif berhubungan dengan maut. Contohnya kelemahan. Ketika maut hendak mengunjungi seseorang, ia tidak datang secara langsung. Sebaliknya, mula-mula ia datang dalam bentuk kelemahan. Kelemahan diikuti penyakit, dan penyakit diikuti oleh kematian. Selain itu, semua masalah dan kesukaran yang kita hadapi dalam hidup juga milik maut. Ketika para pemenang masuk ke dalam Kerajaan Seribu Tahun bagian atas untuk meraja bersama Kristus, mereka tidak memiliki kelemahan, penyakit, masalah, dan kesukaran. Dengan kata lain, mereka tidak lagi diganggu oleh kematian.

Kematian sebelum kebangkitan adalah kematian yang pertama, dan kematian setelah kebangkitan adalah kematian yang kedua. Kematian yang kedua, lautan api, mengacu kepada kematian setelah kebangkitan. Pada kematian yang pertama, roh dan jiwa meninggalkan tubuh, tubuh dikubur, dan roh dan jiwa menuju ke alam maut -- roh dan jiwa kaum beriman ke bagian yang menyenangkan di alam maut; roh dan jiwa orang yang tidak percaya ke bagian yang sengsara. Tuhan Yesus akan memutuskan siapa di antara orang-orang yang telah mati itu akan dibangkitkan sebelum Kerajaan Seribu Tahun dan siapa yang ditinggalkan dalam kubur selama seribu tahun untuk dibangkitkan setelah Kerajaan Seribu Tahun. Setelah orang-orang yang tidak percaya dibangkitkan, mereka akan dihakimi pada takhta putih besar (20:11-15). Orang-orang tidak percaya yang telah mati akan dicampakkan ke dalam lautan api, kematian yang kedua. Ini berarti setelah mereka dibangkitkan pun mereka masih akan menderita kematian yang kedua.

Setelah dibangkitkan, kita harus berdiri di depan takhta penghakiman Kristus (2 Kor. 5:10). Meskipun kita diselamatkan, kita masih mungkin menderita kerugian (1 Kor. 3:15), yaitu kita masih mungkin bermasalah. Anda harus terlebih dulu berdiri di depan takhta penghakiman Kristus. Saat kita berdiri di depan takhta penghakiman ini, "setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungjawaban tentang dirinya sendiri kepada Allah" (Rm. 14:12). Penghakiman pada takhta penghakiman Kristus akan menentukan apakah kita akan menerima pahala untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya atau menerima hukuman.

Hari ini Allah memakai kelemahan, penyakit, kesulitan dan penderitaan untuk mendisiplinkan dan menghajar kita agar kita dapat bertumbuh dalam hayat. Kita harus bertumbuh dan matang dengan cepat. Jangan menunda proses pertumbuhan dan kematangan. Anda harus takut kemungkinan mati dalam ketidakmatangan. Jika Anda mati dalam ketidakmatangan, setelah dibangkitkan, Anda akan berdiri di depan takhta penghakiman Tuhan dalam ketidakmatangan. Setiap orang dalam situasi itu akan dijamah sesuatu yang berhubungan dengan kematian yang kedua. Hanya para pemenang, orang-orang yang berbagian dalam kebangkitan yang terbaik, tidak akan dapat dikuasai oleh apa pun dari kematian yang kedua. Mereka akan lulus dari semua kelemahan, penyakit, kesulitan, dan penderitaan.



Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 56

No comments: