Hitstat

18 August 2017

Wahyu - Minggu 28 Jumat

Pembacaan Alkitab: Why. 19:11-21
Doa baca: Why. 19:13
Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah.”


Dalam ayat 11, Kristus disebut "Yang Setia dan Yang Benar". Kristus setia terhadap Allah dan terhadap orang-orang yang percaya kepada-Nya. Dalam kesetiaan-Nya, Dia mengalahkan dan membinasakan orang-orang yang menentang Allah dan menganiaya kaum beriman. Ia pun benar atas perihal merampungkan ekonomi Allah, dan atas hal memelihara orang-orang yang percaya kepada-Nya. Dia dapat dipercaya, dan pada diri-Nya tidak ada kepalsuan. Dalam ayat 11 Kristus juga akan menghakimi dan berperang dengan adil. Dia menghakimi melalui berperang. Ketika Kristus menghakimi Antikristus, Antikristus akan memberontak dengan hebat. Sebab itu, Kristus harus berperang, menaklukkan pemberontakan itu dan menghakimi para pemberontak itu dengan adil. Penghakiman yang dilaksanakan-Nya melalui perang itu, tidak hanya adil, juga untuk menegakkan keadilan.

Ayat 12 mengatakan, "Mata-Nya bagaikan nyala api." Ini menunjukkan mata penghakiman Kristus. Dia akan menghakimi menurut apa yang dilihat-Nya. Mata-Nya yang menyala itu akan melaksanakan penghakiman-Nya. Sebagai pejuang, "di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota" (ayat 12). Setiap mahkota merupakan satu kemuliaan. Kristus telah dimahkotai dan dimuliakan. Karena Dia telah dimahkotai dengan berbagai kemuliaan (Ibr. 2:9; 1 Ptr. 1:11), maka Ia mengenakan banyak mahkota. Sebagai Yang menunggang kuda putih, pada-Nya tertulis "suatu nama yang tidak diketahui seorang pun, kecuali Ia sendiri" (ayat 12).

Sebagai Firman Allah, Kristus berbicara bagi Allah tidak hanya dengan menyalurkan hayat-Nya sebagai anugerah kepada umat pilihan Allah dalam Injil Yohanes (Yoh. 1:1, 4, 14), tetapi juga dengan melaksanakan penghakiman Allah atas umat pemberontak di dalam Kitab Wahyu. Bahkan ketika berperang, Tuhan masih berbicara bagi Allah dan mengekspresikan Allah. Peperangan Kristus ialah pengutaraan Firman Allah. Allah itu adil dan berdaulat atas segala. Dia juga Allah yang mempunyai aturan; Dia tidak dapat membiarkan kekacauan dan pemberontakan. Ketika berperang melawan musuh, Kristus akan berkata bahwa Allah itu berdaulat, adil, dan beraturan. Dia akan mengumumkan bahwa Allah adalah Allah yang mengatur setiap orang, Dia tidak dapat membiarkan pemberontakan terhadap kekuasaan-Nya. Karena itu, peperangan-Nya adalah pengutaraan Firman Allah. 

Ayat 15 mengatakan, "Dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa." Pedang yang keluar dari mulut Kristus, yaitu Firman Allah, adalah perkataan yang akan menghakimi para pemberontak (Yoh. 12:48). Ketika Tuhan Yesus datang untuk berperang melawan Antikristus, Dia tidak perlu menggunakan senjata nuklir. Dia cukup mengatakan sepatah kata. Seandainya Dia berkata, "Antikristus, pergilah ke lautan api!" Antikristus segera dilemparkan ke lautan api. Firman Tuhan lebih hebat daripada senjata nuklir. Ketika Tuhan berkata-kata, kita yang mengikuti-Nya akan mengatakan, "Amin." Tuhan berkata, "Antikristus, pergilah ke lautan api!" kita akan mengatakan, "Amin," dan Antikristus dengan segera dilemparkan ke lautan api. Inilah cara Tuhan berperang. Tidak perlu diragukan, Antikristus akan menggunakan senjata yang paling modern, tetapi Kristus akan mengalahkannya dengan pedang yang tajam, yaitu firman yang mahakuasa yang keluar dari mulut-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 55

No comments: