Hitstat

11 July 2019

Lukas - Minggu 22 Kamis


Pembacaan Alkitab: Luk. 19:1-10
Doa baca:Kata Yesus kepadanya, ‘Hari ini telah terjadi keselamatan kepada seisi rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham’” (Lukas 19:9)


Manusia-Penyelamat sebagai Keselamatan


Lukas 19 mencatat satu kisah mengenai Zakheus, seorang kepala pemungut cukai, kepala orang dosa, orang dosa yang paling berdosa. Dia menjadi kaya melalui perbuatan dosanya sebagai seorang pemungut cukai. Para pemungut cukai menetapkan nilai yang berlebihan atas sebidang tanah atau membesarkan pajak terhadap mereka yang tidak dapat membayarnya, dan kemudian meminjamkan uang dengan bunga yang tinggi. Inilah cara mereka memeras orang lain. Zakheus, orang yang menjadi kaya oleh dosanya, sekarang ingin membuat pemulihan yang penuh untuk membersihkan masa lalunya yang penuh dosa.

Zakheus adalah orang yang dihina habishabisan oleh masyarakat Yahudi dan bahkan lebih terkucil daripada seorang kusta. Tetapi, dalam ayat 5 tidak dikatakan bahwa Zakheus yang melihat Tuhan, melainkan Penyelamat yang melihat Zakheus. Tidak ada sesuatu pun yang dilakukan oleh orang dosa; sebaliknya, segala sesuatu dilakukan oleh Penyelamat, termasuk soal melihat. Kemudian, di depan banyak orang, Penyelamat memberi tahu Zakheus, “Hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Semua orang di tempat itu pun bersungut-sungut, “Katanya, Ia menumpang di rumah orang berdosa” (ayat 7). Zakheus merespon dengan sangat tegas, karena mengenal Penyelamat sebagai Tuhannya. Ia berkata, “Tuhan, lihatlah, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin” (ayat 8). Apa yang dilakukan Zakheus di sini sesuai dengan tuntutan hukum Taurat untuk pemulihan. Inilah hasil spontan dari kuat kuasa keselamatan Tuhan.

Keselamatan Tuhan sebenarnya adalah Tuhan itu sendiri. Ketika Dia datang, keselamatan pun datang. Di mana saja Dia tinggal, keselamatan juga tinggal di sana. Sebagai orang yang telah menerima keselamatan, kita perlu meneladani Zakheus, menyelesaikan setiap perkara lampau di hadapan Tuhan, membereskannya dengan tuntas agar kita bisa mutlak mengikut Dia.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 43

No comments: