Pembacaan
Alkitab: Luk. 19:1-10
Doa baca: “Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada
Tuhan, ‘Tuhan, lihatlah, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang
miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan
empat kali lipat.’” (Luk. 19:8)
Pengakhiran Ciptaan Lama untuk Berbagian
dalam Yobel
Tuhan Yesus menyingkapkan
kematian dan kebangkitan-Nya kepada murid-murid-Nya sebanyak tiga kali (Luk.
9:22; 9:44-45; 18:31-34). Kematian Tuhan melibatkan pengakhiran para
pengikut-Nya. Para pengikut Manusia-Penyelamat ini semuanya berada dalam
ciptaan lama, maka ciptaan lama ini perlu dibawa ke salib dan diakhiri. Setelah
pengakhiran oleh salib, ada penunasan. Untuk penunasan perlu ada kebangkitan.
Karena itu, Tuhan perlu mati dan dibangkitkan. Dia mati untuk membawa para
pengikut-Nya ke dalam pengakhiran, dan Dia bangkit untuk membawa mereka ke
dalam hayat yang baru. Untuk menikmati yobel kita perlu menjadi ciptaan baru,
karena yobel bukanlah untuk ciptaan lama; yobel adalah untuk ciptaan baru. Bila
kita memiliki pengakhiran ciptaan lama dan penunasan orang- orang yang ditebus
untuk menjadi ciptaan baru, kita akan berada di dalam yobel.
Injil Lukas menekankan
pemberesan kekayaan dan harta benda materi. Zakheus dapat meninggalkan kekayaan
dan benda-benda materi karena ia menerima Penyelamat yang hidup sebagai
keselamatannya yang penuh. Ini menunjukkan bahwa kita dapat meninggalkan
benda-benda materi bukan oleh ciptaan lama kita. Jalan untuk meninggalkan harta
kekayaan duniawi adalah menerima Penyelamat yang hidup sebagai keselamatan kita
yang penuh kuat kuasa. Zakheus tidak mendengar berita dari Tuhan mengenai uang
dan harta benda materi. Namun, Zakheus menerima Manusia-Penyelamat ini sebagai
keselamatannya yang penuh kuat kuasa. Karena itu, ia secara otomatis dan
spontan dapat memberikan setengah dari harta kekayaannya kepada orang miskin.
Hari ini kita juga memerlukan Manusia-Penyelamat diinfuskan ke dalam kita
sebagai Roh yang almuhit, terbuka kepada-Nya, dan membiarkan Dia menjadi
keselamatan kita yang penuh setiap hari.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 46
No comments:
Post a Comment