Hitstat

17 January 2006

Wahyu Volume 7 - Minggu 4 Selasa

Orang-Orang Yang Duduk Di Atas Takhta
Wahyu 20:4
“Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. … dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.”

Kata "mereka" pada ayat 4 mengacu kepada para pemenang. Mereka sekarang duduk di atas takhta-takhta, dan kuasa untuk menghakimi telah diberikan kepada mereka. Mendapat kuasa untuk menghakimi berarti mendapatkan kerajaan (lihat Dan. 7:10, 18, 22). Ini menunjukkan bahwa para pemenang telah mendapatkan kerajaan dan kini sedang menikmatinya. Biarlah hal ini menjadi kedambaan dan tujuan hidup kita.
Ayat 4 juga mengatakan, "Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka.” Orang-orang yang telah "dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah" adalah para martir sepanjang zaman gereja, seperti yang disebutkan dalam 6:9. Tidak perlu diragukan, Petrus, Paulus, Yakobus, Stefanus, dan banyak lagi yang terbunuh sepanjang abad termasuk di dalamnya. Mereka akan dibangkitkan untuk meraja bersama-sama dengan Kristus.
Setelah pengangkatan para pemenang, banyak orang kudus akan menjadi martir karena mereka tidak mau menyembah Antikristus atau menerima tandanya pada dahi atau tangan mereka. Orang-orang kudus yang menjadi martir ini juga akan dibangkitkan untuk meraja di dalam Kerajaan Seribu Tahun.
Dalam prinsipnya, raja-raja ini seharusnya mencakup para pemenang yang diangkat hidup-hidup. Jika anak laki-laki akan menjadi raja, tentu buah bungar juga akan menjadi raja.

Kerajaan Seribu Tahun (2)
Mat. 13:43, 41; Zak. 12:10-14; 13:9; Mat. 25

Menurut nubuat-nubuat Alkitab, Kerajaan Seribu Tahun terbagi atas dua bagian: bagian yang di atas, surgawi; dan bagian yang di bawah, bumiah. Kerajaan Seribu Tahun bagian atas disebut Kerajaan Bapa (Mat. 13:43), dan bagian yang di bawah disebut Kerajaan Anak Manusia (Mat. 13:41) atau Kerajaan Mesias. Yesus sebagai keturunan Daud akan menjadi Raja atas bangsa Yahudi dan melalui bangsa Yahudi memerintah segala bangsa. Dia akan berada di takhta Daud menjadi Raja atas segala bangsa melalui bangsa Yahudi. Inilah kerajaan Anak Manusia dan kerajaan Mesias; ini juga adalah kemah Daud yang dibicarakan dalam Kisah Para Rasul 15:16. Kemah Daud telah roboh. Tetapi ketika Kerajaan Seribu Tahun tiba, Kristus akan mendirikan lagi kemah Daud. Kemah Daud adalah kerajaan Daud. Dalam 2 Samuel 7:16 Allah berjanji untuk mengokohkan kerajaan Daud selamanya. Kerajaan kekal ini adalah bagian bawah dari Kerajaan Seribu Tahun, kerajaan Anak Manusia dan Mesias.
Dalam Kerajaan Seribu Tahun ada tiga golongan orang. Yang pertama adalah orang-orang kudus pemenang, meliputi orang-orang kudus pemenang dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Orang-orang kudus pemenang ini akan meraja bersama Kristus. Kristus adalah Raja yang tertinggi, dan kita akan menjadi raja-raja di bawah-Nya. Inilah bagian atas dari Kerajaan Seribu Tahun, bagian rajani.
Golongan yang kedua adalah orang-orang Yahudi yang baik dan yang dilindungi, yang akan diselamatkan pada waktu Tuhan datang kembali. Menurut Zakharia 12:10-14, orang-orang Yahudi ini akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam, dan kemudian mereka akan bertobat. Ini adalah sepertiga bagian orang Yahudi yang akan melewati api dan dimurnikan (Za. 13:9). Orang-orang Yahudi yang diselamatkan ini akan masuk ke dalam Kerajaan Seribu Tahun sebagai imam-imam dan akan mengajar bangsa-bangsa untuk mencari Allah dan mengenal Dia. Yesaya 2:2-3 akan tergenapi pada waktu itu. Ayat 3 mengatakan, "Dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: 'Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem." Zakharia 8:23 mengatakan, "Beginilah firman TUHAN semesta alam: 'Pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata: Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah kami dengar bahwa Allah menyertai kamu!" Ayat ini menyatakan bahwa setiap orang Yahudi akan menjadi berharga. Pada waktu itu jumlah orang Yahudi yang diselamatkan sangat sedikit sehingga sepuluh orang dari bangsa-bangsa akan memegang seorang Yahudi dan berkata, "Tolonglah kami mengenal Allah. Kami ingin diajar olehmu, karena kami telah mendengar bahwa Allah telah memberkati kamu. Kami ingin menikmati berkatmu. Beritahukanlah kepada kami tentang Allah dan ajarlah kami bagaimana menyembah Dia." Pada hari-hari itu orang-orang Yahudi akan disambut dengan hangat. Yesaya 61:6 dengan jelas mengatakan, "Tetapi kamu akan disebut imam TUHAN dan akan dinamai pelayan Allah kita." Firman ini juga akan digenapi selama Kerajaan Seribu Tahun, ketika bangsa-bangsa mengakui orang-orang Yahudi sebagai imam-imam Allah. Inilah bagian bawah dari Kerajaan Seribu Tahun.
Golongan yang ketiga adalah "domba" dalam Matius 25. Kita telah melihat bahwa "domba" ini akan dipindahkan ke dalam Kerajaan Seribu Tahun untuk menjadi bangsa-bangsa di sana.
Golongan kedua dan ketiga bukan diperuntukkan bagi kita. Kita bukanlah rakyat kerajaan itu dan tidak mungkin berbagian dalam Kerajaan Seribu Tahun bagian bawah. Nasib kita adalah menjadi raja untuk memerintah bersama Kristus di Kerajaan Seribu Tahun bagian atas. Bagaimanakah kondisi kita hari ini? Apakah kondisi kita hari ini layak untuk menjadi raja?

Penerapan:
Dalam Matius 25:21 dan 23 Tuhan berkata kepada hamba yang rajin, "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; ... masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu". Ini mengacu kepada kenikmatan kaum beriman pemenang dalam Kerajaan Seribu Tahun. Hari ini, kita harus menjadi dara yang bijak dan hamba yang yang rajin. Jangan menunda proses pertumbuhan dan kematangan kita. Jika kita tidak matang sebelum kesusahan besar, maka kita harus menjadi martir agar matang.

Pokok Doa:
“Ya Tuhan, pulihkanlah kehidupan rohaniku di hadapan-Mu. Berilah aku suatu permulaan yang baru dalam penghidupan dan pelayananku.”

No comments: