Hitstat

20 June 2007

Matius Volume 3 - Minggu 1 Kamis

Berdukacita atas Situasi Dunia yang Negatif
Matius 5:4
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.

Matius 5:4 mengatakan, “Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.” Ayat ini sepintas kedengarannya agak mengherankan. Seolah-olah tidak logis mengatakan bahwa orang yang berdukacita itu diberkati dan bahagia. Mengapa kita perlu berduka? Kita perlu berduka karena situasi yang negatif hari ini. Seluruh suasana dunia bersifat negatif terhadap rencana Allah. Iblis, dosa, diri, kegelapan, dan keduniawian, mendominasi semua orang di bumi. Kemuliaan Allah dihina, Kristus ditolak, pekerjaan Roh Kudus terhalang, gereja menjadi terlantar, manusia menjadi bobrok, dan seluruh dunia jahat. Karena itu, Allah menghendaki kita berduka atas suasana seperti itu. Karena kerajaan ada di dalam kita, maka kita wajib tunduk, dikendalikan, dan diatur oleh Raja yang di dalam. Jika kita berada di bawah pengaturan ini melihat situasi dan kondisi dunia hari ini, kita pasti akan berkeluh kesah dan berdukacita karenanya.
Jika kita miskin di dalam roh, kita akan berdukacita atas situasi orang lain yang kasihan. Meskipun kita mengasihi Tuhan, mungkin ibu mertua kita tidak, bahkan istri kita yang tercinta pun mungkin tidak begitu positif terhadap Tuhan. Kita memiliki Kristus dan kerajaan-Nya di dalam roh kita, tetapi bagaimana dengan mereka? Tidak hanya itu, anak-anak kita mungkin sama sekali tidak mengasihi Tuhan. Kalau demikian adanya, bukankah kita harus berdukacita? Kita juga harus berdukacita atas keluarga kita, rekan kita, dan tetangga-tetangga kita. Lihatlah keadaan dunia dewasa ini: para pedagang hanya memperhatikan uang, para pelajar hanya memperhatikan pendidikan mereka, dan para pekerja hanya memperhatikan upah dan jabatan mereka. Di manakah orang yang benar-benar bagi Tuhan? Kalau kita miskin di dalam roh, kita pasti akan berdukacita atas seluruh situasi negatif ini.

Mat. 5:4-5; 2 Kor. 1:3; 2 Tes. 2:16; 1 Tes. 1:3

Rangkaian ayat-ayat dalam Matius 5:3-12 sangatlah bermakna. Pertama-tama kita harus miskin di dalam roh, kemudian barulah kita dapat berdukacita. Jika kita tidak miskin di dalam roh, kita tidak akan memiliki daya tampung bagi Raja untuk masuk dan mendirikan kerajaan-Nya di dalam insan batiniah kita. Jika kita tidak memiliki Kerajaan Surgawi di dalam kita, kita tidak akan menyadari betapa negatif dan menyedihkannya dunia ini. Sebaliknya, ketika Tuhan Yesus mendirikan kerajaan-Nya di dalam kita, dan seluruh kapasitas batiniah kita tersedia untuk-Nya, maka dengan serta merta kita akan menyadari bahwa dunia ini gelap, bobrok, dan penuh dengan dosa. Keadaan inilah yang membuat kita berdukacita.
Walau kita telah nampak bahwa situasi dunia hari ini negatif terhadap Allah dan kepentingan-Nya, dan mungkin kita sendiri pernah mengalami penentangan oleh orang-orang di sekitar kita, janganlah kita kecewa. Meskipun kita berduka atas situasi tersebut, sebenarnya kita penuh dengan pengharapan. Pengharapan kita adalah sang Raja segera datang, musuh dikalahkan, dan bumi direbut kembali oleh Kristus. Cepat atau lambat, kita pasti akan dihibur.
Allah Bapa kita adalah Allah sumber segala penghiburan (2 Kor. 1:3). Penghiburan (paraklesis) adalah salah satu atribut Allah, yang mengandung arti “gembira”. Artinya, penghiburan ini berkaitan dengan pengharapan. Jika kita memiliki pengharapan, kita akan memiliki penghiburan. Penghiburan inilah yang memampukan kita bertahan dalam berbagai penderitaan demi kerajaan-Nya. Selain itu, penghiburan yang kita miliki bukanlah penghiburan dan penguatan yang sementara, melainkan penghiburan abadi (2 Tes. 2:16). Ketika kita merasa lemah, ingatlah bahwa kita mempunyai hayat yang kekal. Dengan demikian, kita akan dikuatkan dan dihibur. Oleh hayat Allah, penghiburan ini cukup bagi kita untuk menghadapi setiap keadaan dan situasi, karena penghiburan ini disertai dengan pengharapan baik. Pengharapan baik ini meliputi pengharapan yang mulia (Kol. 1:27), pengharapan akan kedatangan Tuhan (1 Tes. 1:3), saat kita dibangkitkan atau ditransfigurasi masuk ke dalam kemuliaan (1 Tes. 4:13-14; Flp. 3:21; Ibr. 2:10). Betapa berkatnya penghiburan ini!

Doa:
Tuhan, seringkali aku masih menaruh harap pada dunia. Situasi dunia yang negatif terhadap kepentingan-Mu belum dapat membuat aku berduka. Tuhan Yesus, selamatkanlah aku dari tipu daya dunia ini, singkapkanlah selubungku. Biarlah aku hanya berharap kepada-Mu dan menjadikan Engkau sebagai satu-satunya sasaran hidupku.

No comments: