Hitstat

27 June 2007

Matius Volume 3 - Minggu 2 Kamis

Kamu Adalah Garam Dunia
Matius 5:13
Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

Umat Kerajaan Surga adalah garam dunia. Apakah fungsi dari garam dunia? Fungsi garam adalah mengawetkan sesuatu yang telah mati agar tidak membusuk dan berbau. Kalau kita mengamati dunia ini, kita akan menyadari bahwa isi dunia ini sedang dalam proses membusuk. Dalam keadaan yang demikian, keberadaan kaum beriman diperlukan. Kehadiran kita menghambat proses pembusukan yang lebih lanjut, bukan dengan merombak masyarakat atau mengubah undang-undang, melainkan dengan menyelamatkan jiwa. Semakin banyak jiwa yang diselamatkan, semakin lambat proses pembusukan dunia ini. Hari ini Tuhan hanya memberi kita wewenang untuk melakukan pekerjaan menyelamatkan jiwa, bukan untuk melakukan pergerakan sosial yang radikal.
Ketika Kristus datang untuk pertama kalinya, Ia hanya memperhatikan menyelamatkan jiwa. Ia tidak menanggulangi dunia atau sistemnya, juga tidak membenahi masalah kemasyarakatan. Kedatangan-Nya yang pertama adalah membereskan masalah rohani, bukan masalah materi. Tanggung jawab kita sebagai orang Kristen hanya berfokus pada apa yang Allah perhatikan. Kita hanya melakukan pekerjaan yang Kristus lakukan - menyelamatkan jiwa.
Sudahkah keberadaan kita menebarkan pengaruh bagi jiwa-jiwa di sekitar kita? Mungkin banyak orang di sekeliling kita menempuh hidup yang tidak benar. Di kantor ada yang korupsi, di sekolah banyak yang menyontek, teman-teman kita mungkin terus hidup dalam dosa. Adakah karena kesaksian hidup kita, mereka bertobat? Kesaksian Injil harus terus bergulir melalui kita hingga kedatangan Tuhan. Kita wajib mendoakan jiwa-jiwa seorang demi seorang di hadapan Allah, dan kemudian memimpin mereka kepada Tuhan. Inilah jalan yang tepat untuk menunaikan fungsi kita sebagai garam dunia.

Mat. 5:13; Kej. 19:26; Luk. 14:34-35; 17:32

Walau hakiki dari umat kerajaan adalah garam dunia, namun ada kemungkinan mereka menjadi tawar. Menjadi tawar berarti kehilangan fungsi untuk mengasinkan sehingga menjadi sama seperti orang dunia dan tidak berbeda dengan orang yang tidak percaya. Garam yang sudah menjadi tawar tidak berguna untuk apa pun. Istri Lot merupakan contoh atas hal ini (Kej. 19:26). Karena merasa sayang akan hartanya, ia menoleh ke belakang dan menjadi tiang garam. Ia adalah lambang dari garam yang telah hilang kegunaannya. Tuhan Yesus berfirman bahwa kita sebagai orang-orang yang beroleh selamat dan dilahirkan kembali adalah garam dunia (Mat. 5:13). Kegunaan kita adalah membasmi “kuman-kuman” yang merusak dunia. Tetapi kalau kita telah menjadi tawar (Luk. 14:34), kita menjadi tidak berguna, baik bagi Allah maupun bagi manusia. Keadaan ini sungguh memalukan.
Perkara apakah yang dapat membuat kita menjadi tawar? Hal apakah yang dapat membuat kita kehilangan kegunaan? Tidak mengikuti Tuhan dengan mutlak. Kalau tidak mutlak, kita tidak akan dapat mengikuti Tuhan dengan tepat. Siapa saja yang tidak mutlak dalam hal mengikuti Tuhan akan berubah menjadi tidak berguna. Ini bukan masalah menyembah Allah pada hari Tuhan, juga bukan masalah ada tidaknya membaca Alkitab di rumah. Bahkan membaca Alkitab di rumah mungkin saja menjadi semacam kegemaran atau hiburan bagi kita. Dalam pandangan Allah, pembacaan Alkitab kita di rumah mungkin tidak ada bedanya dengan bermain bola basket. Ketika kita membaca Alkitab, sepertinya kita memakai ruang baca kita menjadi lapangan basket; kita sedang bermain “bola basket” Alkitab kita. Kalau demikian halnya, kita akan segera kehilangan kegunaan, baik bagi Allah maupun bagi manusia.
Dalam Matius 5:13, sang Raja mengatakan bahwa garam yang kehilangan rasanya akan dibuang dan diinjak-injak orang. Dibuang berarti diletakkan di luar Kerajaan Surga (Luk. 14:35). Diinjak-injak orang berarti diperlakukan seperti debu yang tidak berguna. O, betapa menyedihkannya nasib kita kelak bila hari ini kita kehilangan fungsi kita sebagai garam dunia.

Doa:
Ya Tuhan, lepaskanlah aku dari daya tarik dan tipu daya kekayaan yang menyesatkan. Biarlah hatiku hanya tertambat kepada-Mu, tidak terseret oleh pengaruh dunia yang semakin membusuk ini. Aku damba mengasinkan setiap orang di sekitarku, menyelamatkan jiwa mereka dari kebinasaan dunia ini, menjadikan mereka umat Kerajaan Surga.

No comments: