Hitstat

08 April 2011

1 Korintus - Minggu 4 Jumat

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 15:45; 1:2, 9; 6:17

Kristus yang kita miliki adalah Persona yang almuhit. Ia adalah Allah Tritunggal, Bapa, Putra, dan Roh. Sebagai Allah yang telah berinkarnasi, Ia hidup sebagai manusia di bumi selama tiga puluh tiga setengah tahun. Melalui kematian-Nya di atas salib, Ia menyalibkan ciptaan lama. Dengan demikian Ia membawa ciptaan kembali kepada Allah. Sekarang, karena Kristus telah mengakhiri kita di atas salib, apa yang telah Ia akhiri itu Ia gantikan dengan diri-Nya sendiri dalam kebangkitan. Dalam kebangkitan, Kristus telah menjadi Roh pemberi-hayat. Sebenarnya Roh pemberi-hayat adalah kebangkitan. Jadi kebangkitan bukan hanya suatu perkara atau suatu benda, melainkan satu Persona hidup. Dalam Yohanes 11:25 Tuhan Yesus berkata, "Akulah kebangkitan dan hidup."

Hari ini Persona Kristus yang ajaib ini, Sang yang oleh-Nya segala sesuatu telah diciptakan, yang telah melalui inkarnasi, penyaliban, dan kebangkitan, adalah Roh pemberi-hayat yang almuhit. Roh ini adalah ekspresi Allah Tritunggal yang rampung sempurna.

Bila kita berada di dalam roh, kita pun berada dalam kebangkitan. Kebangkitan adalah hayat yang menaklukkan maut. Kalau kita benar-benar mengalami berada dalam kebangkitan, maka kita pasti segar dan lincah, sebab ada hayat yang meluap dari batin kita. Dalam keadaan demikian, kita dapat dibandingkan dengan sebuah tanaman yang hijau. Sebuah tanaman yang hidup boleh dipakai untuk mengilustrasikan kebangkitan. Jika sebuah tanaman subur dan berbunga, kita boleh mengatakan bahwa pohon itu sedang dalam kebangkitan. Tetapi bila pohon itu layu dan mati, kita tidak dapat mengatakan tanaman itu dalam kebangkitan. Demikian pula, jika kita duduk dalam sidang secara formal atau agamawi, pasti kita tidak berada dalam kebangkitan. Sebaliknya, mungkin kita masih berada di dalam kubur.

Satu Korintus 1:9 mengatakan, "Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia." Kita telah dipanggil ke dalam persekutuan Kristus yang almuhit sebagai bagian kita. Persekutuan ini tidak lain adalah Persona hidup dari Kristus yang almuhit itu. Ini berarti kita telah dipanggil ke dalam Persona ini dan ke dalam persekutuan-Nya. Allah telah memanggil kita ke dalam Kristus, menjadi bagian bersama dan kenikmatan kita.

Kita telah melihat bahwa Kristus yang almuhit adalah bagian kita dan kita telah dipanggil ke dalam persekutuan Kristus ini. Namun bagaimana Kristus yang berinkarnasi, tersalib, dan bangkit ini menjadi bagian kita untuk kita nikmati? Untuk mengerti hal ini kita perlu membahas 6:17. Dalam 1 Korintus 6:17 Paulus mengatakan, "Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia." Persekutuan yang kita masuki tidak lain adalah Kristus sebagai Roh pemberi-hayat. Untuk mengalami persekutuan ini kita harus menjadi satu roh dengan Dia. Dalam roh kita, kita menjadi satu dengan Roh pemberi-hayat ini.

Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 1, Berita 12

No comments: