Hitstat

02 April 2005

1&2 Petrus Volume 4 - Minggu 2 Sabtu

Hak Penuh Untuk Memasuki Kerajaan Kekal
2 Petrus 1:11
"Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus."

Kerajaan kekal dalam ayat ini mengacu kepada Kerajaan Allah yang diberikan kepada Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus (Dan. 7:13-14), yang akan dinyatakan pada kedatangan-Nya kembali (Luk. 19:11-12). Pada masa Kerajaan Seribu Tahun kita boleh berbagian dalam jabatan raja-Nya dalam kemuliaan Allah (2 Tim. 2:12; Why. 20:4, 6). Karena itu, masuk ke dalam kerajaan berhubungan dengan masuk ke dalam kemuliaan kekal Allah (1 Ptr. 5:10; 1 Tes. 2:12).
Dalam kerajaan kekal ini, kita bukan menjadi rakyat — kita akan menjadi raja. Tetapi agar dapat menjadi raja, kita perlu pertumbuhan dan pengembangan yang telah dibicarakan pada hari-hari sebelumnya.
Jika kita tidak rajin berjerih lelah dan menggarap bagian iman kita, sekalipun Tuhan ingin menobatkan kita menjadi seorang raja, kita akan sadar bahwa kita tidak dapat dan tidak layak mengemban jabatan tersebut. Ini menunjukkan bahwa diri kita sendiri pun tahu bahwa kita perlu bertumbuh.
Kita telah diberi modal yang sama, yaitu bagian iman yang sama berharganya, dan iman ini adalah benih yang almuhit. Segala kekayaan ilahi ada di dalam benih ini, tetapi kita harus rajin mengembangkannya barulah kita memiliki hak penuh untuk memasuki kerajaan kekal.
Ada sebuah kidung mengatakan:Yang lain berperang rebut mulia, darah, peluh, cucuran;
Masa ku manja sendirian, mimpi masuk sorga?


Rencana Kekal Allah
2 Ptr. 1:11; Ef. 4:13

Frase "dikaruniakan hak penuh" dalam bahasa aslinya berarti "disuplai secara kaya dan berlimpah". Dalam pertumbuhan kita, Tuhan menyediakan suplai yang berlimpah, yang akan membuat kita memiliki hak penuh untuk memasuki kerajaan kekal.
Ketika bangsa Israel di padang gurun, manna turun dari surga (Bil. 11:9). Mereka tidak perlu bekerja, hanya perlu bangun dan mengumpulkan manna. Tetapi ketika mereka masuk tanah Kanaan, tidak ada lagi manna yang turun. Tanah itu memiliki banyak kekayaan sebagai suplai makanan mereka (Yos. 5:12). Berapa banyak hasil dari tanah itu sangat tergantung dari jerih lelah mereka. Jika tidak berjerih lelah, tanah itu tidak akan menghasilkan apa-apa. Ini sama dengan pertumbuhan kita.
Hasil dari kenikmatan atas kekayaan tanah itu ialah terbangunnya kota dan bait. Apa artinya kota dan bait? Kota ialah inti kekuasaan dan kerajaan Allah, sedang bait ialah inti rumah atau tempat kediaman Allah. Jadi, baik kerajaan Allah maupun rumah Allah, adalah hasil kenikmatan atas tanah itu. Ketika umat Allah menikmati tanah itu hingga suatu taraf, muncullah kekuasaan Allah dan penyertaan-Nya; dengan ungkapan lain, muncullah kerajaan dan rumah Allah. Jika kita memiliki Kristus, tanah itu, dan menikmati segala kekayaan-Nya hingga suatu taraf, maka muncullah gereja dan kerajaan Allah, yaitu bait di dalam kota.
Kini, kita memiliki kedudukan untuk menikmati segala kelimpahan Kristus. Allah telah mengaruniakan kedudukan ini kepada kita. Kita telah diberi bagian iman yang sama berharganya (ay. 1), dan iman ini adalah benih. Segala kekayaan ilahi ada di dalam benih ini, tetapi kita harus rajin mengembangkan apa yang telah kita terima (ay. 5-8). Melalui mengembangkannya, kita bertumbuh dan akhirnya kita akan mencapai kematangan. Hasilnya, kita akan dipenuhi Kristus, dan mencapai ukuran perawakan kepenuhan Kristus (Ef. 4:13). Setelah kita bertumbuh sedemikian, muncullah kerajaan dan rumah Allah. Itulah inti rencana kekal Allah.

No comments: