Hitstat

04 April 2005

1&2 Petrus Volume 4 - Minggu 3 Senin

Mengingatkan Akan Kebenaran Yang Diterima (1)
2 Petrus 1:12
“Karena itu, aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu tentang semuanya itu, sekalipun kamu telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah kamu terima.”

Pasal dua menampakkan pada kita bahwa surat ini, seperti 2 Timotius, 2 Yohanes, 3 Yohanes, dan Yudas, ditulis pada masa kemerosotan dan kemurtadan gereja. Beban Petrus adalah menyuntik kaum beriman untuk melawan racun kemurtadan.
Rencana agung Allah adalah menyalurkan diri Allah Tritunggal ke dalam kaum beriman sehingga Dia menjadi hayat dan suplai hayat mereka. Itulah sebabnya Allah menempatkan pohon hayat di tengah-tengah taman Eden (Kej. 2:9) dan melarang mereka untuk makan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Tetapi, sama seperti ular yang menyimpangkan Hawa, kemurtadan telah mengalihkan kaum beriman dari rencana agung Allah kepada logika filsafat manusia yang menyesatkan.
Itulah sebabnya dalam 2 Petrus 1:1-11, Petrus menje-laskan banyak hal kepada kita (dibahas di minggu 1-2).
Petrus menggunakan frase ‘senantiasa bermaksud mengingatkan kamu’ (ay. 12), ‘kewajibanku untuk tetap mengingatkan kamu’ (ay. 13) dan ‘berusaha … kamu selalu mengingat’ (ay. 15). Ketiga frase ini menunjukkan betapa seriusnya perhatian Petrus terhadap masalah ini. Dia sangat sadar bahwa kaum beriman berada dalam bahaya yang sangat besar untuk ikut terseret dalam arus kemurtadan. Kita perlu diingatkan agar tidak terseret arus kemurtadan ini. Janganlah kita meninggalkan rencana agung Allah dan jatuh ke logika filsafat manusia belaka.

Mengingatkan Akan Kebenaran Yang Diterima (2)
2 Ptr. 1:12-15; Yoh. 21:15-19

Surat ini ditulis sekitar tahun 69 Masehi, saat itu kemurtadan mulai menyusup ke dalam gereja. Beban Petrus adalah menyuntik kaum beriman melawan racun kemurtadan.
Dalam ayat 12 dikatakan,”Karena itu aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu akan semuanya itu, sekalipun kamu telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah kamu terima.” Bahkan bagi seorang kaum beriman yang telah mengetahui kebenaran dan telah teguh dalam kebenaran yang telah diterimanya, masih ada kemungkinan disimpangkan dari rencana agung Allah dalam penempuhan perjalanan rohani selanjutnya. Ini adalah satu peringatan serius bagi kita. Kita perlu diingatkan bahwa sebagaimana setan dulu menipu Hawa agar berpaling dari pohon hayat ke pohon pengetahuan baik dan jahat, dalam prinsip yang sama, hari ini dia juga berusaha menipu kaum beriman. Setan terus berusaha menyimpangkan kita dari kenikmatan akan Kristus (menggarap bagian iman yang telah kita terima) kepada filsafat manusia yang kosong.
Petrus berkata, “Sebab aku tahu, bahwa aku akan segera menanggalkan kemah tubuhku ini, sebagaimana yang telah diberitahukan kepadaku oleh Yesus Kristus, Tuhan kita” (1:14). Kalimat ini menunjukkan bahwa Petrus mengingat peristiwa yang tak terlupakan tiga puluh tahun sebelumnya di pantai danau Tiberias. Setelah Tuhan menyuruhnya mengembalakan domba-domba-Nya (Yoh. 21:15-19), lalu Tuhan memberitahu Petrus bahwa dia akan mati martir (Yoh. 21:18-19; bd. Yoh. 13:36). Sewaktu menulis surat ini, Petrus berusia sekitar enam puluh tahun. Saat itu kaisar Nero adalah penguasa kekaisaran Roma dan sangat membenci orang Kristen. Petrus sadar sisa waktunya hanya singkat, dan akan mengerikan. Dia ingat perkataan Tuhan bahwa dia akan diikat dan dibawa ke tempat yang tidak dikehendakinya (Yoh. 21:18). Tetapi dia tidak peduli akan hal ini, yang dia pedulikan adalah kemungkinan terseretnya kaum beriman ke dalam arus kemurtadan. Dengan perasaan seperti inilah Petrus mengingatkan kaum beriman akan kebenaran yang telah mereka terima. Oh, betapa pentingnya peringatan ini. Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar dan menjadi pelaku firman!

No comments: