Hitstat

21 February 2015

1 Timotius - Minggu 1 Sabtu



Pembacaan Alkitab: 1 Tim. 1:18-20


Dalam ayat 18b-19 Paulus mengatakan, ". . . dengan iman dan hati nurani yang murni (baik). Beberapa orang telah menolak hal-hal ini, dan karena itu kandaslah kepercayaan mereka" (Tl.) Ayat ini memberi tahu kita bagaimana caranya memperjuangkan perjuangan yang baik. Untuk memperjuangkan perjuangan yang baik, kita harus dengan iman dan hati nurani yang baik.

Kata iman dalam ungkapan "dengan iman" mengacu kepada tindakan percaya kita; karena itu, iman ini menunjukkan iman yang subyektif. Sebagaimana telah saya tunjukkan, iman ini timbul di dalam kita ketika kita menghampiri firman dan diinfus dengan Allah melalui firman dan oleh Roh itu. Iman yang subyektif bergerak di dalam kita membawakan kesatuan organik antara kita dengan Allah Tritunggal. Di dalam kesatuan ini kita menerima hayat dan sifat ilahi untuk menjadi anak-anak Allah dan anggota-anggota Tubuh Kristus, manusia baru, menjadi ekspresi korporat Allah Tritunggal sampai selamanya. Kita harus memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman yang demikian, bukan dengan berusaha memelihara hukum Taurat.

Bersamaan dengan iman, kita juga memerlukan hati nurani yang baik, hati nurani yang tanpa pelanggaran (Kis. 24:16). Hati nurani yang baik adalah pelindung bagi kepercayaan dan hayat kristiani kita. Iman dan hati nurani yang baik berjalan seiring. Bila ada pelanggaran dalam hati nurani kita, pasti terjadi kebocoran, dan iman kita akan bocor. Hati nurani yang baik yang mendampingi iman diperlukan untuk memperjuangkan perjuangan yang baik melawan ajaran-ajaran lain dalam gereja lokal yang bermasalah.

Dengan menolak iman dan hati nurani yang baik, "kandaslah kepercayaan mereka". Ini memperlihatkan kepada kita keseriusan penolakan iman dan hati nurani yang baik. Memelihara iman dan hati nurani yang baik adalah pelindung bagi hayat kristiani kita. Istilah kandas menyiratkan bahwa hidup kristiani dan hidup gereja sepertilah sebuah kapal yang berlayar di laut yang berbadai, perlu dilindungi oleh iman dan hati nurani yang baik.

Dalam ayat 20 Paulus meneruskan dengan menyebutkan dua nama orang yang telah menjadi kandas imannya: "Di antaranya Himeneus dan Aleksander, yang telah kuserahkan kepada Iblis, supaya mereka jera menghujat." Himeneus adalah seorang pengajar bidah (2 Tim. 2:17), dan Aleksander adalah seorang penentang dan penyerang rasul (2 Tim. 4:14-15).

Paulus berkata kepada Timotius bahwa ia telah menyerahkan Himeneus dan Aleksander kepada Iblis "supaya mereka jera menghujat". Betapa mencolok bedanya hal ini dengan mengatakan bahwa ia menyerahkan mereka kepada tangan Tuhan yang pemurah agar mereka menerima belas kasihan-Nya. Paulus mengharapkan Iblis bekerja baginya untuk membuat Himeneus dan Aleksander diganjar (didisiplin). Satu Timotius 1:20 adalah ayat yang paling tidak lazim dalam menanggulangi perkara negatif.

Melalui pelaksanaan suatu pendisiplinan tertentu, Himeneus dan Aleksander akan belajar tidak menghujat Allah, mengumpat ekonomi Allah, maupun merusak ministri rasul. Menyerahkan orang-orang seperti Himeneus dan Aleksander kepada Iblis adalah menjalankan wewenang yang telah diberikan Tuhan kepada rasul dan gereja (Mat. 16:19; 18:18) untuk melaksanakan pemerintahan gereja dan melawan rencana jahat Iblis.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Timotius, Berita 2

No comments: