Hitstat

24 February 2015

1 Timotius - Minggu 2 Selasa



Pembacaan Alkitab: 1 Tim. 2:1-7


Dalam 1 Timotius 2:1 Paulus menyebutkan permohonan, doa, syafaat, dan ucapan syukur. Doa bersifat umum, berunsurkan penyembahan dan persekutuan. Permohonan bersifat khusus, ditujukan kepada keperluan tertentu. Kata Yunani yang diterjemahkan "syafaat" berarti secara pribadi menghampiri Allah dan mencurahkan seluruh isi hati, yaitu memperhatikan urusan orang lain di hadapan Allah untuk kepentingan mereka. Selain itu, kita harus mengucapkan syukur. Sering kali ketika mendengar berita baik tentang gereja, penatua, atau kaum saleh tertentu, kita memuji mereka, bukan bersyukur kepada Allah bagi mereka. Bila situasi dalam gereja tertentu baik, itu adalah karena Allah, bukan karena gerejanya. Demikian pula, jika ada seorang penatua atau umat saleh tertentu berbuat baik, itu juga adalah karena anugerah Allah. Karena itu, kita bukan memuji gereja atau seseorang, melainkan bersyukur kepada Allah.

Dalam menyebut permohonan, doa, syafaat, dan ucapan syukur, roh Paulus sangat dibebani mengenai pentingnya doa. Ia ingin anak-anak rohaninya berdoa. Saya ingin terus menekankan fakta bahwa kita dapat memiliki hidup gereja yang tepat hanya bila kita memiliki kehidupan doa yang tepat. Saya dapat bersaksi bahwa saya tidak pernah berdoa sebanyak beberapa tahun terakhir ini. Saya juga dapat bersaksi bahwa saya telah melihat jawaban-jawaban yang pasti bagi doa-doa saya. Akhir-akhir ini, kegiatan saya untuk sementara dibatasi agar saya bisa beristirahat dan memperhatikan kesehatan saya. Ketika saya mendengar tentang kebutuhan-kebutuhan tertentu, saya berdoa bagi hal-hal itu. Mungkin Tuhan membatasi saya agar Dia dapat memberikan kesan kepada saya dengan fakta bahwa doa lebih penting daripada pekerjaan. Semoga kita semua belajar pelajaran ini: cara untuk memiliki hidup gereja yang baik dan indah adalah berdoa. Ini sangatlah penting. Jika percakapan kita diganti dengan berdoa, gereja dalam lokal kita akan mengalami perubahan.

Setelah menunjukkan bahwa kita harus berdoa bagi semua orang, Paulus melanjutkan bahwa kita harus berdoa "untuk raja-raja dan semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan (keibadahan) dan kehormatan". Hidup yang tenang dan tenteram adalah hidup yang damai, sentosa, dan tanpa gangguan, tidak hanya di lingkungan lahiriah, tetapi juga di dalam hati dan roh kita secara batiniah. Hidup demikian memungkinkan kita menempuh hidup gereja yang nikmat dalam kesalehan (keibadahan) dan kehormatan. Keibadahan adalah seperti Allah, yaitu mengekspresikan Allah. Kehidupan orang Kristen haruslah kehidupan yang mengekspresikan Allah dan menampilkan rupa Allah dalam segala hal. Kehormatan adalah suatu kualitas karakter manusia yang patut dihormati, menyiratkan kewibawaan, mengilhami dan mengandung rasa hormat. Ibadah adalah mengekspresikan Allah; kehormatan ditujukan kepada manusia. Hidup kita sebagai orang Kristen harus mengekspresikan Allah di hadapan manusia dengan karakter yang terhormat (unggul) yang mengundang rasa hormat manusia.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Timotius, Berita 3

No comments: