Hitstat

20 February 2017

Wahyu - Minggu 3 Senin



Pembacaan Alkitab: Why. 1:4-5
Doa baca: Why. 1:4-5
Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil:  Anugerah dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya, dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya.


Seluruh Alkitab merupakan wahyu Allah. Dalam Kitab Wahyu kita memiliki wahyu yang lengkap dan paling akhir tentang siapakah Allah itu. Allah itu tritunggal. Dalam Kitab Wahyu, kitab yang mewahyukan hal-hal dalam cara yang paling akhir; kita nampak sesuatu tentang Allah Tritunggal secara lebih mendalam, lebih tinggi, lebih kaya, dan lebih manis.

Dalam 1:4-5, Dia yang ada, dan yang sudah ada, dan yang akan datang, adalah Allah Bapa yang kekal. Ketujuh Roh di hadapan takhta Allah, ialah Roh Allah yang beroperasi, juga adalah Allah Roh. Yesus Kristus yang menjadi Saksi setia terhadap Allah, yang pertama bangkit dari antara orang mati terhadap gereja, dan yang menjadi yang berkuasa atas raja-raja di bumi terhadap dunia, adalah Allah Putra. Inilah Allah Tritunggal. Sebagai Allah Bapa yang kekal, Dia adalah yang sudah ada, yang ada, dan yang akan datang. Sebagai Allah Roh, Dia adalah Roh yang diperkuat tujuh kali lipat untuk pekerjaan Allah. Sebagai Allah Putra, (1) Dia adalah Saksi Allah, kesaksian Allah, ekspresi Allah; (2) yang pertama bangkit dari antara orang mati bagi gereja, ciptaan baru; dan (3) yang berkuasa atas raja-raja bumi ini bagi dunia. Dari Allah Tritunggal yang sedemikian ini, anugerah dan damai sejahtera disalurkan kepada gereja-gereja.

Dalam Kitab Wahyu, urutan Allah Tritunggal berbeda dengan yang terdapat dalam Injil Matius. Dalam Matius 28:19, urutan Allah Tritunggal ialah Bapa, Putra (Anak), dan Roh Kudus. Tetapi dalam Wahyu 1:4-5 urutannya sudah berubah. Tujuh Roh Allah diletakkan pada urutan kedua, bukan urutan ketiga. Ini mewahyukan pentingnya fungsi ketujuh Roh Allah yang diperkuat. Hal ini ditegaskan oleh penekanan yang berulang-ulang mengenai pembahasan Roh pada 2:7, 11, 17, 29; 3:6, 13, 22; 14:13; 22:17. Surat-surat Kiriman lain diawali dengan anugerah dan damai sejahtera dari Bapa dan Anak diberikan kepada penerima surat itu. Namun, di sini, Roh juga dicantumkan. Dari Dia (Roh itu), anugerah dan damai sejahtera disalurkan kepada gereja-gereja. Hal ini juga menunjukkan pentingnya Roh itu untuk melawan kemerosotan gereja demi pergerakan Allah.

Mengapa dalam Kitab Wahyu Roh itu menduduki tempat kedua dalam rangkaian trinitas yang ilahi? Karena telah terjadi perubahan zaman, dari Putra ke Roh itu. Dalam Kitab Wahyu, zamannya adalah zaman Roh, dan dalam zaman ini, Roh itu telah diperkuat.

Karena Roh dalam 1:4 adalah Roh Allah yang telah diperkuat, Roh itu disebut ketujuh Roh itu. Tak diragukan, ketujuh Roh itu adalah Roh Allah, sebab disejajarkan dengan Allah Tritunggal dalam ayat 4 dan 5. Kita tidak bisa memahami Alkitab menurut pikiran alamiah kita yang terbatas. Menurut pandangan kita, kata "tujuh Roh" menunjukkan tujuh roh individu. Tetapi bukan itu maksudnya. Angka tujuh di sini bukan ditujukan kepada tujuh roh yang berbeda, melainkan satu Roh yang diperkuat tujuh kali lipat.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 1, Berita 4

No comments: