Hitstat

27 February 2017

Wahyu - Minggu 4 Senin



Pembacaan Alkitab: Why. 1:9
Doa baca: Why. 1:9
Aku, Yohanes, saudara seiman yang ikut serta dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.


Kitab Wahyu tersusun dengan sangat menakjubkan. Sungguh bermakna, ayat 9 ditulis setelah 1:7, yang menyebutkan kedatangan Tuhan. Ini menunjukkan, jika kita adalah orang-orang yang berjaga-jaga menantikan kedatangan kembali Tuhan, kita pasti adalah orang-orang yang ikut serta (mengambil bagian) dalam kesusahan, kerajaan, dan ketekunan Yesus, bukan dalam berkat yang di luar.

Ungkapan "dalam Yesus" menjelaskan kata-kata kesusahan, kerajaan, dan ketekunan, dan kita harus baik-baik memperhatikannya. Hal ini memberi tahu kita bahwa jika kita adalah orang-orang yang menantikan kedatangan-Nya kembali, kita pasti adalah orang-orang yang berbagian dalam kesusahan, kerajaan, dan ketekunan "dalam Yesus." Sewaktu kita berbicara tentang keselamatan, anugerah, kenikmatan, dan semua perkara yang baik, kita mengatakan bahwa kita berada "dalam Kristus", karena ungkapan ini mengacu kepada segala perkara yang positif dalam keselamatan Allah. Tetapi mengatakan kita berbagian dalam kesusahan, kerajaan, dan ketekunan dalam Yesus berarti kita menderita.

Sewaktu Yesus hidup di bumi sebagai seorang manusia, Ia terus-menerus menderita. Menurut fakta dalam hidup-Nya, nama-Nya, Yesus, mengacu kepada Juruselamat yang banyak menderita dan mengalami sengsara (Yes. 53:3). Karena itu, bila kita mengatakan bahwa kita berada dalam Kristus, berarti kita telah beroleh selamat, menikmati anugerah Allah, berdamai dengan Allah, dan berada di bawah berkat Allah. Tetapi bila kita berkata bahwa kita berbagian dalam kesusahan, kerajaan, dan ketekunan "dalam Yesus", berarti kita menderita dan dianiaya sewaktu kita mengikuti Yesus, orang Nazaret itu. Dalam Kitab Wahyu, ungkapan "dalam Kristus" tidak digunakan. Sebaliknya, dalam Surat Efesus, istilah "dalam Kristus" atau "dalam Dia" dipakai berkali-kali, bahkan ditemukan di setiap pasal dalam Surat Kiriman itu. Kitab Wahyu adalah untuk orang-orang yang menderita kesusahan "dalam Yesus", berarti mereka yang menantikan kedatangan Tuhan Yesus pastilah orang-orang yang menderita kesusahan dalam Yesus. Dengan kata lain, mereka yang menantikan kedatangan kembali Tuhan adalah orang-orang yang menderita. Dalam pandangan Allah, kita adalah pengikut-pengikut Kristus, tetapi dalam pandangan orang banyak, terutama agama, kita adalah pengikut-pengikut Yesus.

Sekarang giliran kita yang mengalami penganiayaan ini. Selama saya bersama Saudara Watchman Nee di China, saya melihat betapa sering ia dianiaya oleh agama. Desas-desus, tentangan, dan kecaman datang silih berganti, bukan dari orang-orang kafir, melainkan dari kalangan kekristenan; bahkan dari beberapa misionaris. Iblis itu licik. Dunia sekuler menentang kita tidak sebanyak yang dilakukan para agamawan. Kebanyakan orang Kristen telah mengira agama itu suatu hal yang baik, tetapi nyatanya di sini agama diperalat Iblis. Jika Anda membaca Kitab Galatia, Anda akan melihat betapa hebatnya Paulus menganiaya gereja ketika ia masih berada dalam agama Yahudi. Galatia 1 menampakkan bahwa agama menentang Kristus dan Kristus berlawanan dengan agama. Jika kita bekerja sama dengan agama, maka akan timbul suatu damai yang kompromis. Tetapi bagaimanakah kita dapat bergandengan dengan agama? Agama begitu licik dan palsu, adalah tiruan ekonomi Allah. Setiap orang yang nampak bahwa agama adalah tiruan ekonomi Allah, pasti akan mengecamnya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 1, Berita 6

No comments: