Hitstat

04 February 2017

Yudas - Minggu 2 Sabtu



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:1
Doa baca: 1 Ptr. 2:1
Karena itu, buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.


Dalam satu setengah pasal yang pertama dari Surat 1 Petrus, kita memiliki gambaran yang jelas tentang bagaimana Allah dalam kekekalan yang lampau, menurut pengenalan dini-Nya, telah memilih kita menjadi umat pilihan-Nya. Allah memilih kita untuk satu tujuan, yaitu menaruh diri-Nya ke dalam kita sebagai hayat sehingga kita bisa bertumbuh dengan-Nya menjadi satu bangunan, tempat kediaman-Nya. Bangunan ini adalah rumah Allah, tempat Dia bersemayam. Tidak hanya demikian, bangunan ini menjadi ekspresi Allah yang “mengisahkan semua kebajikan-Nya”, karena Dia telah memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (1 Ptr. 2:9). Mengisahkan segala kebajikan Allah berarti mengekspresikan apa adanya Dia. Inilah maksud Allah. Inilah tujuan Allah.

Jika Allah ingin menggenapkan maksud-Nya dan mencapai tujuan-Nya, Dia perlu menerapkan kepada kita apa yang telah ditetapkan-Nya pada kekekalan yang lampau. Untuk itu, Allah perlu menjadi Roh itu. Roh itulah yang menerapkan pada diri kita apa yang telah Allah tetapkan. Di samping itu, karena umat pilihan-Nya telah jatuh, maka Allah perlu menggenapkan penebusan. Jadi, Allah datang dalam persona Putra untuk menggenapkan penebusan. Tuhan Yesus telah menumpahkan darah-Nya, agar kita menerima percikan darah-Nya dan ditebus bagi Allah.

Dalam Surat 1 Petrus kita nampak Roh itu menerapkan ketetapan Allah kepada kita, Putra menebus kita, dan Bapa melahirkan kita kembali (1 Ptr. 1:3). Ini berarti, Allah masuk ke dalam kita sebagai hayat ilahi yang mengandung “gen” ilahi untuk melahirkan kita kembali. Sekarang, karena kita telah dilahirkan kembali, kita bisa mengecap bahwa Tuhan itu baik (1 Ptr. 2:3).

Sebagai hasil mengecap Tuhan, kita lalu ingin membuang semua alamiah kita. Dalam 2:1 Petrus menyebutkan lima perkara: kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian, dan fitnah. Kejahatan membuahkan tipu muslihat, tipu muslihat berkaitan dengan kemunafikan dan kedengkian, dan hasilnya adalah fitnah. Orang-orang yang berbuat jahat juga akan melakukan tipu muslihat. Tipu muslihat ini akan membuat mereka berpura-pura, namun di dalamnya terkandung rasa dengki kepada orang lain. Akibat rasa dengki ini, mereka akan memfitnah orang lain.

Dalam Roma 1 Paulus membeberkan lebih dari tiga puluh perkara yang menyangkut kedosaan manusia. Tetapi di sini Petrus memakai lima hal untuk mengekspresikan seluruh keadaan manusia yang telah jatuh. Pasti, perkataan Petrus dalam 1 Petrus 2:1 ditulis menurut pengalamannya dalam hidup gereja.

Akhirnya, karena belas kasihan-Nya, Tuhan membuat saya nampak struktur dasar dari Surat Kiriman Petrus dan Yudas. Secara khusus, saya mulai nampak perkara pertumbuhan, pengubahan, dan pembangunan. Bertumbuh dalam hayat adalah bagi pengubahan, dan pengubahan adalah bagi pembangunan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yudas, Berita 4

No comments: