Hitstat

27 June 2018

Markus - Minggu 3 Rabu


Pembacaan Alkitab: Mrk. 1:1-13
Doa baca: “Jawab Yesus, "Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan tinggal bersama-sama dengan dia.” (Yoh. 14:23)


Nazaret adalah kota yang terhina dari daerah yang tidak terpandang yaitu Galilea. Hamba Allah yang rendah ini dibesarkan dan berasal dari sumber ini. Sebagai seorang Hamba Allah, Hamba-Penyelamat ini juga dibaptis, menyatakan bahwa Dia rela melayani Allah, dan Dia tidak akan melayani secara alamiah, melainkan melalui kematian dan kebangkitan, sehingga Ia bisa melayani bukan secara alamiah, tetapi dalam jalan kebangkitan.

Bertobat berarti kita berpaling dari hidup, bekerja, dan berperilaku dalam diri sendiri dan bagi diri sendiri. Jika kita menyadari hal ini, kita akan nampak bahwa kedatangan Tuhan untuk dibaptis menunjukkan bahwa Ia tidak ingin hidup, bertindak, berbicara, atau bekerja oleh diri-Nya sendiri. Tuhan ingin mengakhiri diri-Nya sendiri dan dikuburkan. Karena itu, dibaptisnya Tuhan menunjukkan bahwa Ia tidak akan hidup, berbicara, atau berbuat apa pun berdasarkan diri-Nya sendiri, tetapi hidup berdasarkan Allah, berjalan berdasarkan Allah, dan melayani berdasarkan Allah. Ia akan menjadi seorang Hamba bagi Allah dan berdasarkan Allah. Inilah alasan Ia dibaptis. Dalam Markus 1:10-11 tertulis mengenai Tuhan Yesus, “Pada saat Ia keluar dari air, langsung Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari surga, Engkaulah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Mulah Aku berkenan.” Langit yang terbuka bagi Hamba-Penyelamat menyatakan bahwa kerelaan-Nya mempersembahkan diri-Nya sebagai seorang Hamba bagi Allah telah diterima baik oleh Allah, dan Roh seperti burung merpati yang turun ke atas-Nya menyatakan bahwa Allah mengurapi Dia dengan Roh untuk pelayanan-Nya kepada Allah (Luk. 4:18-19). Merpati bersifat lembut, dan matanya hanya dapat melihat satu benda pada satu saat. Jadi, merpati melambangkan kelembutan dan ketulusan dalam pandangan dan tujuan. Melalui Roh Allah yang turun ke atas-Nya sebagai seekor merpati, Tuhan Yesus melayani dalam kelembutan dan ketulusan, yang hanya berfokus pada kehendak Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 4

No comments: