Pembacaan Alkitab: Mat. 26:31-75
Doa baca:
“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan:
roh memang berniat baik, tetapi tabiat manusia lemah."(Mat. 26:41)
Getsemani berarti kilang minyak. Tuhan ditekan (dikilang) di sana untuk
mengalirkan minyak, yaitu Roh Kudus. Setelah membawa Petrus, Yakobus, dan
Yohanes, Tuhan pergi berdoa sendirian. Ketika Ia kembali dari berdoa pertama
kali, Ia menemukan murid-murid tertidur (Mat. 26:40). Tuhan Yesus berkata
kepada mereka dengan serius bahwa “jiwa-Nya sangat sedih, seperti mau mati
rasanya”, dan Ia mohon kepada mereka untuk berjaga-jaga dengan Dia (Mat.
26:38). Tetapi bagi mereka seolah-olah tidak akan terjadi apa pun dan segalanya
aman.
Menurut Kitab Matius
26:40-41 ketika Tuhan datang kepada murid-murid dan menjumpai mereka sedang
tidur, Ia berkata kepada Petrus, “Tidakkah
kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah,
supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging
lemah”. Dalam hal-hal rohani, roh kita sering kali bersedia atau mau,
tetapi daging kita lemah. Ketika Tuhan kembali sesudah berdoa pada kali ketiga,
murid-murid tetap tertidur.
Dalam ayat Matius 26:36-44
kita nampak perbedaan kontras antara hayat yang mutlak mampu bagi kerajaan dan
hayat yang tidak mampu bagi kerajaan. Di taman Getsemani, Tuhan sangat sedih,
seperti mau mati rasanya. Setelah berdoa kepada Bapa tiga kali, Ia memilih
kehendak Bapa dan bersedia disalibkan bagi tergenapnya kehendak Bapa. Dalam
terang kerajaan, sekali lagi di sini kita nampak kontras antara dua orang.
Petrus menolak penangkapan Tuhan, tetapi Tuhan menerimanya demi penggenapan
Alkitab. Hayat Yesus lebih dari mampu bagi kerajaan, tetapi hayat kita
mustahil. Hayat kita tidak mampu menahan kejadian serta lingkungan yang
berkaitan dengan kerajaan. Kita semua harus menyadari hal ini. Dalam pasal 26,
kita nampak Petrus yang alamiah, tetapi dalam Kisah Para Rasul 2, 3, dan 4 kita
nampak Petrus yang telah bangkit. Mengikuti Tuhan Yesus pada jalan bagi
kerajaan hanya dapat dilakukan di dalam hayat kebangkitan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 69
No comments:
Post a Comment