Hitstat

04 June 2018

Matius - Minggu 36 Senin


Pembacaan Alkitab: Mat. 27:1-11; 6:33
Doa baca: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Mat. 6:33)


Kerajaan Surga didirikan di atas kebenaran (5:10, 20; 6:33). Kebenaran berkaitan dengan kerajaan dan kerajaan dibangun di atas dasar kebenaran.

Pada saat Kristus disalibkan, orang Yahudi tidak berhak menghakimi Dia atau mempersalahkan Dia. Sekalipun mereka dapat mengamati Tuhan Yesus dalam beberapa perkara, namun mereka tidak memiliki wewenang untuk menghakimi seseorang. Mereka hanya merupakan kelompok agama dan pemerintahan tidak di bawah kekuasaan mereka. Sebab itu Mahkamah agama Yahudi tidak mempunyai kekuasaan pemerintahan dan tidak berhak memutuskan benar salahnya seseorang berdasarkan hukum.

Ketika Tuhan Yesus di hadapan Pilatus, Yesus mengakui bahwa Ia adalah Raja orang Yahudi. Tetapi terhadap tuduhan para pemimpin Yahudi, Ia tidak menjawab apa pun. Pilatus, pemerintahan Romawi, berhak menghakimi Kristus. Dalam prinsipnya, ia wajib menghakimi Dia menurut kebenaran. Kerajaan Surga berdasarkan kebenaran, tetapi pasal 27 menampakkan bahwa kerajaan dunia mutlak tidak benar. Kerajaan dunia tidak benar, tetapi Kerajaan Surga adalah benar. Tuhan Yesus berdiri di depan Pilatus sebagai orang yang benar, namun Ia divonis mati oleh pemerintahan duniawi yang tidak benar.

Di aspek kerajaan dunia ada ketidakbenaran; tetapi di aspek Kerajaan Surga ada kebenaran. Di satu pihak, Yesus dihakimi, disalahkan, dan dihukum mati di atas salib, ini tidak benar; di lain pihak, Dia menerima penghakiman dan dihukum mati, adalah benar. Penyaliban Tuhan Yesus itu tepat (benar), juga tidak benar (salah). Ia secara salah divonis oleh pemerintahan duniawi yang tidak benar. Ia benar dan tidak bersalah, seperti yang dikatakan oleh pengkhianat-Nya. Pilatus pun mempersaksikan bahwa Kristus adalah orang yang benar, bahkan Pilatus membasuh tangannya untuk menunjukkan bahwa ia tidak mau terlibat dalam ketidakbenaran apa pun.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 70

No comments: