Pembacaan Alkitab: Mat.
18:16-20
Doa baca: “Jika ia tidak mau mendengarkan mereka,
sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat,
pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut
cukai.” (Mat. 18:17)
Ayat 17 mengatakan, “Jika ia tidak mau mendengarkan mereka,
sampaikanlah soalnya kepada jemaat.” Jika seorang saudara berdosa terhadap
kita, kita perlu menanggulangi diri, mula-mula dalam kasih (ayat 15), kemudian
dengan dua atau tiga orang saksi (ayat 16), dan akhirnya melalui gereja dengan
kuasa (ayat 17). Bagian terakhir ayat 17 mengatakan, “Jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai
seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.” Jika
seorang beriman tidak mau mendengarkan gereja, dia akan kehilangan persekutuan
gereja dan akan seperti orang kafir dan pemungut cukai (orang dosa), yang
berada di luar persekutuan gereja.
Seorang kafir atau pemungut
cukai ialah seorang yang tidak ada persekutuan dalam kerajaan hayat atau dalam
kehidupan gereja. Menganggap seseorang itu orang kafir atau pemungut cukai
bukan berarti pengucilan, tetapi adalah menganggapnya sebagai orang yang telah
dikerat dari persekutuan gereja. Gereja harus mengucilkan orang yang berzina
dan menyembah berhala. Tetapi saudara yang bersalah yang tidak mau mendengarkan
dua atau tiga orang saksi atau gereja, tidak perlu dikucilkan. Walau keadaannya
tidak menyenangkan, namun tidak bisa dikategorikan sama dengan perzinaan atau
penyembahan berhala.
Karena lemah, gereja hari
ini tidak menyadari perlunya menggunakan kuasa ini. Saudara yang disebutkan
dalam bagian firman ini, mula-mula bersalah, kemudian memberontak. Mula-mula ia
bersalah terhadap seseorang. Kemudian karena ia tidak mau mendengarkan orang
yang telah ia salahi, tidak mau mendengarkan dua atau tiga saksi, bahkan tidak
mau mendengarkan gereja, ia menjadi pemberontak. Karena ia melawan gereja,
gereja harus menggunakan kuasanya untuk mengikat dan melepaskan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 51