Hitstat

31 July 2018

Markus - Minggu 8 Selasa


Pembacaan Alkitab: Mrk. 4:1-34
Doa baca: “Lalu kata Yesus: ‘Beginilah hal Kerajaan Allah itu: Seumpama orang yang menaburkan benih di tanah’” (Mrk. 4:26)


Kita perlu nampak bahwa Injil adalah Injil Kerajaan Allah. Injil ini sebenarnya adalah ManusiaAllah, Yesus Kristus, ditaburkan ke dalam kita sebagai benih hayat, sebutir benih yang tak lain adalah benih kerajaan. Benih ini sekarang sedang bertumbuh dan berkembang di dalam kita. Akhirnya, suatu kerajaan akan muncul dari pertumbuhan dan perkembangan benih ini.

Kerajaan ini adalah sesuatu yang berasal dari hayat batini, hayat yang tak lain adalah diri Tuhan Yesus itu sendiri. Ia telah ditaburkan ke dalam diri kita sebagai sebutir benih, dan sekarang sedang bertumbuh dan berkembang di dalam kita! Puji Tuhan, benih ini ada di dalam kita masing-masing dan sedang berkembang di dalam kita! Pertumbuhan dan perkembangan benih ini akan menghasilkan kerajaan. Selanjutnya, kerajaan ini akan membawa kita kepada tujuan Allah, sehingga tujuan Allah tercapai. Tujuan ini adalah perkembangan yang penuh dari Kerajaan Allah.

Menurut Markus 4, Injil adalah benih hayat yang ditaburkan ke dalam orang yang percaya kepada Tuhan Yesus sehingga benih ini bisa tumbuh, berkembang, dan menghasilkan kerajaan. Tampaknya, Injil merupakan suatu perkara pemberitaan, pengajaran, mengusir setan-setan, menyembuhkan penyakit, dan mentahirkan orangorang kusta. Namun sebenarnya, unsur hakiki Injil adalah benih ilahi, Manusia-Allah, dan Allah yang berinkarnasi, ditaburkan ke dalam kita.

Dalam Injil ada benih batini, dan benih ini, unsur hakiki Injil, adalah Manusia-Allah. Kapan saja kita memberitakan Injil, kita perlu melayankan Kristus kepada orang yang mendengarkan kita dan menerima perkataan kita, karena di dalam Injil ada suatu unsur hakiki. Bila seseorang menerima Injil, berarti ia menerima Allah yang berinkarnasi sebagai unsur hakiki, benih Injil. Ini berarti kapan saja seseorang menerima Injil, ia menerima benih Injil. Melalui Injil, Allah yang berinkarnasi ditaburkan ke dalam orang itu.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 14

30 July 2018

Markus - Minggu 8 Senin


Pembacaan Alkitab: Mrk. 4:1-34
Doa baca: "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.” (Mrk. 4:3)


Injil adalah Manusia-Allah yang ajaib yang datang untuk menaburkan diri-Nya sendiri sebagai benih hayat. Benih hayat ini terkandung dalam firman Tuhan. Mengenai ini, Markus 4:2-3 mengatakan, “Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata kepada mereka, 'Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.'” Benih yang ditaburkan di sini adalah firman yang keluar dari mulut Hamba-Penyelamat. Sesungguhnya, benih hayat ini adalah diri Tuhan sendiri.

Dalam Markus 4 kita memiliki benih Injil, atau Injil sebagai benih. Menurut 4:3, sewaktu Tuhan mengajar, berarti Ia sedang menabur. Penaburan ini adalah pengabaran Injil Allah oleh HambaPenyelamat yang mendatangkan Kerajaan Allah (1:14-15).

Tuhan Yesus menaburkan benih ke dalam hati manusia. Dalam Markus 4 dan Matius 13 hati manusia diumpamakan sebagai tanah. Hati kita adalah ladang, tanah, yang ke dalamnya Tuhan Yesus telah menaburkan diri-Nya sebagai benih hayat, yaitu benih Injil. Dalam perumpamaan penabur, Tuhan Yesus adalah Penabur juga benih yang ditaburkan. Sebagai Penabur, Tuhan menaburkan diri-Nya sendiri sebagai benih hayat melalui firman-Nya.

Kerajaan Allah sesungguhnya adalah ManusiaAllah, Yesus Kristus, yang ditaburkan sebagai benih ke dalam kaum beriman-Nya. Setelah benih ini ditaburkan ke dalam mereka, benih ini akan tumbuh di dalam mereka dan akhirnya berkembang menjadi suatu kerajaan. Yesus Kristus adalah benih Kerajaan Allah, dan benih ini telah ditaburkan ke dalam mereka yang percaya kepada Dia. Sekarang benih ini bertumbuh dan berkembang di dalam kaum beriman. Akhirnya, pertumbuhan dan perkembangan ini akan membuahkan suatu hasil, dan hasil ini akan menjadi kerajaan. Kemudian hasil ini, kerajaan, akan membawa semua orang beriman Tuhan mencapai sasaran. Sasaran ini juga adalah kerajaan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 14

28 July 2018

Markus - Minggu 7 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Mrk. 4:1-34; Rm. 14:17
Doa baca: “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita dalam Roh Kudus.” (Rm. 14:17)


Roma 14:17 membicarakan tentang hubungan Kerajaan Allah dengan hidup gereja. “Sebab Kerajaan Allah bu­kanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita dalam Roh Kudus.” Ayat ini adalah bukti kuat bahwa dalam zaman gereja, gereja adalah Kerajaan Allah, karena konteks di sini membahas hidup gereja (church life) dalam zaman ini.

Dalam pasal ini Paulus menulis tentang menerima orang-orang yang lemah. Kita tidak boleh menolak orang-orang yang lemah mengenai perkara makan, karena Kerajaan Allah bukanlah perkara makanan dan minuman namun, perkara kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita dalam Roh Kudus. Menurut ayat ini, hidup gereja hari ini adalah kerajaan. Mempraktikkan hidup ge­reja adalah mempraktikkan kerajaan. Karena itu, hidup gereja dalam pemulihan Tuhan adalah mempraktikkan Kerajaan Allah.

Jalan satu-satunya untuk masuk ke dalam kerajaan apa pun adalah dilahirkan ke dalam kerajaan itu. Misalnya, seekor binatang memasuki kerajaan binatang melalui dilahirkan ke dalam kerajaan ini. Bila seekor binatang mau masuk ke dalam kerajaan manusia, ia perlu dilahirkan dengan hayat manusia. Dengan cara yang sama, untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, kita harus dilahirkan kembali dari Allah.

Karena kita telah dilahirkan dari Allah dan telah menerima hayat Allah, maka kita berada di dalam Kerajaan Allah. Terpujilah Tuhan, karena kita telah dilahirkan kembali dan kita sekarang di dalam kerajaan ilahi! Karena kita telah dilahirkan kembali, maka kita berada di dalam Kerajaan Allah. Menurut Roma 14, dengan mempraktikkan hidup gereja, berarti kita sedang mempraktikkan kehidupan kerajaan. Berada di dalam hidup gereja berarti berada di dalam kerajaan, karena gereja hari ini adalah kerajaan, dan kerajaan adalah realitas hidup gereja.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 13