Hitstat

31 October 2019

Lukas - Minggu 38 Kamis


Pembacaan Alkitab: Yoh. 14:16-20; 2 Kor. 5:17
Doa baca: “Jadi, siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan yang baru: Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2 Kor. 5:17)


Kehidupan Kristus dalam Kaum Beriman-Nya


Kesimpulan yang dihasilkan dari rangkaian berita mengenai aspek subjektif kebangkitan Kristus adalah Manusia-Penyelamat ini hidup di dalam kaum beriman-Nya. Melalui kebangkitan, Kristus menjadi Roh pemberi-hayat, menyalurkan hayat ilahi pada kita, menjadikan kita sebagai ciptaan baru. Istilah ini dipakai oleh Rasul Paulus dalam 2 Korintus 5:17: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan yang baru: Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”

Ciptaan lama adalah langit, bumi, jutaan makhluk, dan manusia. Akan tetapi, ciptaan baru hanya meliputi umat Allah yang telah dipilih dan ditebus. Allah Tritunggal seperti sebutir benih ilahi yang ditunaskan kepada kita sebagai kaum beriman lewat Kristus sebagai Roh pemberi-hayat ke dalam kita. Karena kita telah ditunaskan melalui kebangkitan Manusia-Penyelamat, maka kita dilahirkan kembali (1 Ptr. 1:3) dan menjadi ciptaan yang baru. Proses ini adalah perbanyakan-Nya. Kitab-kitab Injil memiliki satu Kristus namun kini Kristus memiliki perbanyakan-Nya.

Kristus yang hidup di dalam kaum beriman sesungguhnya adalah Kristus yang pneumatik, Kristus yang berada dalam kebangkitan. Kristus sendiri adalah kebangkitan dan realitas dari kebangkitan ini adalah Roh pemberi-hayat. Yohanes 14:16, Ia mengatakan akan meminta kepada Bapa memberikan Penolong yang lain yaitu Roh Kebenaran yang akan tinggal di dalam kita. Yohanes 14:26 berkata, “Penolong, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku” menyatakan bahwa Bapa, Putra, dan Roh mencapai kita. Ketika Roh itu datang, Putra dan Bapa juga datang. Terpujilah Allah Tritunggal yang mencapai kita lewat Roh pemberi-hayat dan membawa kita juga tinggal di dalam kebangkitan!


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 75

30 October 2019

Lukas - Minggu 38 Rabu


Pembacaan Alkitab: Ef. 1:20-23
Doa baca: “Segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.” (Ef. 1:22)


Kepenuhan Kristus bagi Ekspresi-Nya


Gereja adalah hasil dari proses yang melibatkan empat hal dalam Efesus 1:20-23, yakni bangkitnya Kristus, didudukkannya Dia dalam keunggulan-Nya, penaklukkan segala sesuatu di bawah kaki-Nya, dan Dia menjadi Kepala segala sesuatu. Proses ini dimulai dengan kebangkitan Manusia-Penyelamat. Namun, kita harus terus dibawa masuk kepada kebenaran-kebenaran yang lebih dalam lagi di dalam Alkitab yaitu bahwa Ia memerlukan gereja untuk menjadi kepenuhan ekspresi-Nya.

Manusia-Penyelamat dalam kebangkitan-Nya hari ini adalah Roh pemberi-hayat untuk membuat kita sebagai umat pilihan Allah menjadi perbanyakan-Nya. Perbanyakan ini adalah gereja, Tubuh Kristus guna mengekspresikan Dia sebagai kepenuhan-Nya. Inilah hasil akhir dari kebangkitan Kristus. Efesus 1:22-23 mengatakan, “Jemaat, yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia yang memenuhi semua dan segala sesuatu.” Tubuh-Nya tersusun dari semua orang beriman yang dilahirkan kembali bagi ekspresi dan aktivitas Kepala.

Cara untuk kita bisa menjadi kepenuhan-Nya adalah dengan memiliki kenikmatan akan kekayaan Kristus (Ef. 3:8). Melalui menikmati kekayaan Kristus ini, kita menjadi kepenuhan-Nya untuk mengekspresikan Dia. Kristus adalah Allah yang tidak terukur tanpa batas sehingga Ia memenuhi semua dan di dalam segala sesuatu. Dia memerlukan gereja menjadi kepenuhan-Nya bagi ekspresi-Nya yang sempurna. Butir yang penting pada kebangkitan Kristus adalah bahwa Kristus telah menjadi Roh pemberi-hayat (1 Kor. 15:45). Roh pemberi-hayat yang ada di dalam kita adalah bagi kenikmatan kita supaya kita dapat menjadi ekspresi-Nya sebagai gereja. Kita tidak dapat berhenti untuk menikmati-Nya karena hari ini kita adalah reproduksi-Nya di dalam gereja. Puji Tuhan atas transfigurasi-Nya, pertunasan-Nya, dan perkembangbiakan-Nya!


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 74

29 October 2019

Lukas - Minggu 38 Selasa


Pembacaan Alkitab: Ef. 1:19-21
Doa baca: “Dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya yang besar.” (Ef. 1:19)


Gereja sebagai Hasil Reproduksi Kristus


Yohanes 12:24 mengatakan, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Jika biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” Di sini Tuhan mengibaratkan diri-Nya sebagai sebutir biji gandum yang jatuh ke dalam tanah dan mati. Banyak butir gandum pada ayat tersebut melambangkan perbanyakan dari satu biji gandum. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus diperbanyak dan berkembang biak. Perkembangbiakan ini adalah untuk menghasilkan reproduksi-Nya yakni gereja.

Apabila membaca Efesus 1:20-23, kita akan nampak bahwa ayat-ayat ini mewahyukan perkembangbiakan Kristus yang menghasilkan gereja. Kata “yang” pada Efesus 1:20 mengacu kepada “kekuatan kuasa-Nya” dalam Efesus 1:19. Kekuatan kuasa ini mengerjakan empat hal bagi Kristus. Pertama, membangkitkan Dia dari antara orang mati sehingga alam maut tidak dapat menahan-Nya. Kedua, mendudukkan Dia di sebelah kanan Allah di surga jauh melebihi segala pemerintah, penguasa, kekuasaan, dan kerajaan di alam semesta ini maka Ia lebih tinggi dari segala hal. Ketiga, menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki-Nya, dan keempat, membuat Dia menjadi Kepala atas segala sesuatu bagi gereja yang berarti menerima jabatan sebagai Kepala di alam semesta ini.

Dalam Efesus 1:22 terdapat kata “kepada jemaat” yang menunjukkan bahwa apa saja yang telah dicapai, diperoleh Kristus, sang Kepala, diteruskan kepada gereja, Tubuh-Nya. Karena itu, gereja berbagian dengan kebangkitan-Nya dari antara orang mati, didudukkan dalam keunggulan-Nya, penaklukan segala sesuatu di bawah kaki-Nya, dan jabatan Kepala atas segala sesuatu. Lewat kelahiran kembali, kita boleh menjadi perbanyakan Kristus yang menghasilkan gereja. Akhirnya, kita sebagai gereja-Nya pun turut mengalami empat hal terkait kuat kuasa kebangkitan Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 74