Hitstat

04 October 2019

Lukas - Minggu 34 Jumat


Pembacaan Alkitab: Im. 25:8-13
Doa baca: “Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.” (Im. 25:10)


Makna dari Tahun Yobel sebagai Tahun Kelima Puluh


Makna Yobel digambarkan dalam Imamat 25:8, “Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh Sembilan tahun.” Kemudian dalam ayat 10 dikatakan, “Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.” Tujuh tahun sabat dalam ayat 8, yaitu tujuh kali tujuh tahun adalah tujuh “minggu” (Dan. 9:24-26). Dalam Alkitab, satu minggu yaitu satu periode yang terdiri dari tujuh hari, melambangkan satu rangkaian yang lengkap. Misalnya setelah Allah menciptakan alam semesta. Periode tersebut juga merupakan kehidupan kristiani kita.

Yobel datang bukan pada akhir satu minggu, melainkan setelah satu rangkaian waktu tujuh minggu dari tujuh tahun, yaitu tahun kelima puluh, tahun pertama dari minggu kedelapan dari tujuh tahun itu. Dalam Alkitab, angka delapan melambangkan kebangkitan, karena Tuhan Yesus bangkit pada hari yang kedelapan, yaitu hari pertama minggu itu. Sehingga tahun Yobel adalah “tahun kedelapan” dari yang ketujuh. Prinsip yobel sebagai tahun kelima puluh itu sama dengan hari Pentakosta, hari kelima puluh. Pentakosta terjadi pada hari kedelapan dari yang ketujuh, sama seperti tahun

Yobel, dimana murid-murid menerima pencurahan Roh Kudus (Kis. 2:2-4). Yobel memang datang saat Tuhan Yesus datang ke bumi, namun yobel ini dapat menjadi kenikmatan di dalam kita setelah Tuhan mati dan bangkit, menjadi Roh itu masuk dan bersatu dengan setiap orang yang percaya kepada-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 67

No comments: