Hitstat

31 July 2013

Efesus - Minggu 45 Rabu



Pembacaan Alkitab: 1 Tim. 6:12


Kita harus berhati-hati untuk membedakan iman (kepercayaan) dari doktrin yang berkaitan dengan hal-hal seperti pemeliharaan hari-hari, peraturan makanan, cara pembaptisan, berbicara dengan bahasa lidah, dan pembasuhan kaki. Ingatlah bahwa iman kita terdiri atas hal-hal yang harus dipercayai oleh seseorang supaya ia beroleh selamat. Untuk menjadi orang Kristen sejati perlu percaya kepada Allah Tritunggal dan Kristus, Anak Allah, Juruselamat kita yang hidup, yang telah mati di atas salib bagi dosa-dosa kita, dan telah bangkit secara jasmani dari antara orang mati. Tetapi, orang dapat beroleh selamat tanpa percaya akan pembasuhan kaki atau bahasa lidah.

Satu-satunya cara kita untuk dapat membuang doktrin ialah melalui pertumbuhan hayat. Kita harus bertumbuh sampai mencapai kesatuan iman dan pengetahuan penuh tentang Anak Allah. Walaupun kita semua telah diselamatkan, namun kita masuk ke dalam hidup gereja dengan latar belakang yang berbeda-beda. Karena latar belakang yang berbeda-beda ini maka kita memiliki doktrin dan filsafat yang berbeda-beda pula. Kita boleh berkata bahwa kita hanya memperhatikan Kristus dan gereja, tetapi kita mungkin masih dipengaruhi oleh doktrin. Janganlah mencoba mengajar orang lain untuk mengesampingkan doktrin mereka. Sebagaimana anak-anak akan bermain dengan mainan mereka sebelum mereka bertumbuh, begitu pula kaum beriman akan terpengaruh oleh doktrin sebelum mereka lebih banyak bertumbuh di dalam Kristus. Jika kaum saleh itu bertumbuh dalam Tuhan, akhirnya mereka akan mengesampingkan doktrin-doktrin yang mempesona mereka.

Bila kita bertumbuh, kita bukan mencapai kesatuan doktrin, melainkan kesatuan iman dan pengetahuan penuh tentang Anak Allah. Inilah kesatuan yang kita dambakan dalam gereja-gereja lokal. Kesatuan kita bukanlah kesatuan pengetahuan Alkitab, melainkan kesatuan dalam pengetahuan tentang Kristus yang hidup, satu kesatuan yang tersusun dari iman bersama dan pengenalan tentang Kristus. Perhatian kita yang utama bukan agar kaum saleh beroleh pengetahuan Alkitab, melainkan mengenal Tuhan Yesus secara hidup. Dalam persidangan gereja, penekanan kita bukanlah pada ajaran Alkitab, melainkan membantu kaum saleh mengenal Kristus yang hidup dan bertumbuh di dalam-Nya. Hanya melalui bertumbuh sedemikian rupa baru kita tidak akan sebagai anak-anak lagi, yang terombang-ambing oleh berbagai angin doktrin.

Melalui pertumbuhan hayat, kita juga akan mencapai kedewasaan penuh dan mencapai tingkat perawakan kepenuhan Kristus. Kepenuhan Kristus adalah Tubuh Kristus, ekspresi Kristus. Pada Tubuh ini ada satu perawakan berikut tingkat atau ukurannya. Ketika pekerjaan Tuhan dalam pemulihan-Nya mulai masuk ke Amerika Serikat, ukuran perawakan ini sangat kecil. Puji Tuhan, setelah lewat beberapa tahun, ukuran perawakan ini bertambah! Pertambahan ini adalah hasil dari diperlengkapinya kaum saleh melalui ministri Kristus. Namun, kita semua mengakui, kita masih tetap dalam proses pertumbuhan. Semakin kita bertumbuh, kita akan semakin dapat berfungsi dan memiliki pertumbuhan Tubuh hingga mencapai pembangunan dirinya sendiri di dalam kasih. Inilah yang kita butuhkan dewasa ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 90

30 July 2013

Efesus - Minggu 45 Selasa



Pembacaan Alkitab: Ef. 4:13-16


Menurut Efesus 4:13, kaum saleh perlu diperlengkapi sehingga mereka mencapai tiga perkara: kesatuan iman (kepercayaan) dan pengetahuan penuh tentang anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat atau ukuran perawakan kepenuhan Kristus. Setelah itu kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh berbagai angin pengajaran (ayat 14), melainkan kita akan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih, agar kita dapat “bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus yang adalah Kepala” (ayat 15). Semakin kita bertumbuh, kita akan semakin membuang doktrin-doktrin kita. Setelah seseorang beroleh selamat, ia perlu Kristus tersuplai ke dalamnya sebagai makanan dan minuman rohani. Hal ini akan membuatnya bertumbuh. Ketika ia bertumbuh, ia akan berangsur-angsur mengesampingkan konsepsinya yang doktrinal. Pada akhirnya, ia akan menyadari tidak ada suatu yang lebih penting daripada tergarapnya Kristus ke dalam dirinya.

Ketika hayat kita bertumbuh, kita akan mencapai kesatuan iman. Tetapi, bila kita berpegang pada konsepsi doktrinal kita yang berbeda, kita tidak akan memiliki kesatuan. Penekanan atas doktrin telah merusak kesatuan di antara orang Kristen. Jika kita telah diberi makan dengan unsur Kristus dan berangsur-angsur meninggalkan konsepsi doktrinal kita, niscaya kita akan mencapai kesatuan iman dan pengetahuan penuh tentang anak Allah. Semakin kita bertumbuh, kita akan semakin mencapai kesatuan yang sedemikian.

Aspek kesatuan ini berasal dari dua perkara: iman (kepercayaan) dan pengetahuan penuh tentang Anak Allah. Iman di sini tidak ditujukan kepada tindakan percaya, melainkan hal-hal yang kita percayai, antara lain ialah persona Kristus yang ilahi dan karya penebusan-Nya bagi keselamatan kita. Ini adalah iman yang tercantum dalam Yudas 3; 2 Timotius 4:7; dan 1 Timotius 6:21. Pengetahuan penuh tentang Anak Allah ialah realisasi dari wahyu tentang Anak Allah bagi pengalaman kita. Semakin kita bertumbuh dalam hayat, kita akan semakin menggantungkan diri kepada iman dan kepada realisasi Kristus, dan semakin meninggalkan semua konsepsi doktrinal yang rendah yang menyebabkan perpecahan.

Iman dalam Efesus 4:13 ditujukan kepada hal-hal yang dipercayai semua orang Kristen. Kita semua percaya kepada Allah Tritunggal — Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Kita percaya bahwa Kristus, Anak Allah telah berinkarnasi, tersalib bagi penebusan kita, bangkit dari antara orang mati secara jasmani maupun rohani, telah dinaikkan ke sebelah kanan Allah, dan akan datang lagi. Tambahan pula, kita percaya bahwa Alkitab adalah firman Allah, yang diilhamkan oleh Roh Kudus kata demi kata. Inilah iman (kepercayaan) kita, “iman (kepercayaan) kita bersama” (Tit. 1:4), “iman (kepercayaan) yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus” (Yud. 3).


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 90

29 July 2013

Efesus - Minggu 45 Senin



Pembacaan Alkitab: Ef. 4:14

Kita telah menunjukkan bahwa doktrin termasuk di antara keempat kategori hal-hal negatif yang merusak hidup gereja. Ketiga kategori lainnya ialah ketentuan-ketentuan, manusia lama, dan cacat kerut. Karena dalam konsepsi alamiah dan agamis kita, doktrin bersifat positif dan dipandang positif oleh kebanyakan orang Kristen, maka sulitlah membicarakan masalah doktrin secara negatif. Namun doktrin dapat menggagalkan pembangunan Tubuh Kristus. Dalam Efesus 4:14 Paulus membicarakan efek negatif doktrin: “Sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh berbagai angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan.” Tidak banyak orang Kristen yang menaruh perhatian secukupnya terhadap ayat ini, yaitu yang menunjukkan betapa doktrin dapat merusak Tubuh Kristus.

Kebanyakan orang Kristen menghargai orang-orang yang berpengetahuan Alkitab. Tetapi pada satu aspek, beroleh pengetahuan Alkitab yang sangat banyak dapat menjadi hal yang mengerikan, jika pengetahuan Alkitab itu menyebabkan kita kehilangan Kristus. Ingatlah bahwa orang-orang yang mengenal Alkitablah — orang-orang Farisi dan ahli Taurat — yang menganiaya Tuhan Yesus dan para rasul. Hari ini prinsipnya juga sama. Orang-orang yang paling menentang pemulihan Tuhan adalah mereka yang mempunyai sejumlah pengetahuan Alkitab.

Perhatian Allah tertuju pada Kristus dan gereja, bukan pada doktrin atau pengetahuan Alkitab. Tetapi banyak orang Kristen lebih banyak memperhatikan doktrin daripada Kristus dan gereja. Ekonomi Allah bukan ingin memiliki sekelompok orang yang mengenal Alkitab, melainkan menggarapkan Kristus ke dalam umat pilihan-Nya bagi pembangunan Tubuh. Kita harus mengecam doktrin mana pun yang menyelewengkan kita dari Kristus atau yang menghambat kita untuk dibangun di dalam Tubuh. Bahkan doktrin-doktrin yang alkitabiah atau fundamental pun dapat diperalat musuh untuk menyelewengkan kita dari Kristus dan gereja. Iblis benci melihat umat Allah terbangun di dalam Tubuh. Walaupun sasaran Allah ialah menghasilkan Tubuh melalui menggarapkan Kristus ke dalam kita, tetapi kebanyakan umat-Nya telah diselewengkan dari ekonomi Allah dan tujuan kekal Allah. Di antara hal-hal baik yang dipakai Iblis dalam tipu dayanya untuk menyelewengkan umat Allah dari kehendak Allah terdapat doktrin-doktrin. Alasan Allah menegaskan (mengkonfirmasikan) pemulihan gereja, karena dalam pemulihan kita menuntut sasaran Allah, tidak semata-mata menuntut pengetahuan doktrinal.

Dalam lubuk batin, bahkan tanpa disadari, beberapa di antara kita mungkin masih berpegang pada doktrin-doktrin tertentu. Doktrin-doktrin yang tersembunyi di dalam kita itu mungkin pada suatu hari menyebabkan kita menjadi berbeda pendapat. Hal ini dapat terjadi pada saudari-saudari seperti juga pada saudara-saudara. Sesungguhnya, doktrin sering lebih kuat dipegang oleh saudari-saudari daripada saudara-saudara. Menurut pengalaman saya, saudari lebih sulit untuk membuang suatu doktrin daripada saudara, karena sejauh mengenai masalah doktrin, saudari-saudari bersifat subyektif, sedang saudara-saudara bersikap obyektif. Karena itu sulit sekali saudari-saudari mengubah doktrin mereka. Kesulitan dalam hidup gereja ditimbulkan oleh doktrin yang sering didukung, ditunjang, dan diperkuat oleh saudari-saudari. Kecenderungan saudari untuk berpegang pada doktrin ini dapat menggagalkan, merusak, bahkan meruntuhkan hidup gereja.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 90

27 July 2013

Efesus - Minggu 44 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Yer. 15:16


Pertumbuhan berasal dari perawatan dan melalui makan dan minum. Di luar proses-proses ini, mustahil ada pertumbuhan. Karena itu, hari ini kita tidak hanya memerlukan pengajaran doktrin, melainkan perawatan dengan makanan rohani yang telah melalui proses. Kita perlu merawat orang lain dengan kekayaan Kristus yang telah kita “masak” dan proses dalam pengalaman kita. Dengan cara ini orang lain akan menerima makanan dan akan bertumbuh. Menurut konsepsi yang agamis, anggota-anggota gereja perlu diatur melalui pengajaran. Tetapi dalam konsepsi ekonomi Allah, umat Allah terutama perlu dirawat melalui menyuplai mereka dengan kekayaan Kristus.

Pertumbuhan membutuhkan waktu. Sebaliknya perubahan yang dihasilkan melalui pengaturan itu cepat sekali. Misalkan seorang beriman yang baru mungkin diajarkan bagaimana ia harus berdandan atau memotong rambutnya. Tetapi itu hanya menghasilkan perubahan lahiriah yakni berubah tanpa pertumbuhan hayat apa pun. Perubahan yang dihasilkan oleh pertumbuhan yang sejati memerlukan waktu. Misalkan Anda dapat membuat bunga buatan dalam satu jam, tetapi untuk menumbuhkan sekuntum bunga yang asli perlu waktu berbulan-bulan. Yang dibutuhkan gereja ialah perawatan yang menghasilkan pertumbuhan hayat yang sejati. Perawatan demikian bukan berasal dari doktrin semata.

Pernahkah Anda perhatikan bahwa dalam Kitab Wahyu tidak terdapat penekanan atas doktrin? Sebaliknya kitab ini membicarakan Roh yang diperkuat tujuh kali, yakni ketujuh Roh yang menyala di hadapan takhta Allah. Kitab Wahyu juga membicarakan tujuh bintang, tujuh kaki pelita, pohon hayat, dan sungai air hayat. Di situ tidak terdapat sesuatu tentang anugerah yang mutlak atau keselamatan yang abadi. Sungguh, secara keseluruhannya, Alkitab terutama bukan sejilid kitab doktrin, melainkan kitab hayat. Kita tidak boleh membaca Alkitab dengan mempelajari doktrin sebagai yang utama, melainkan beroleh makanan melalui roti hidup. Kita harus dapat berkata seperti Nabi Yeremia: “Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya” (Yer. 15:16). Buanglah doktrin-doktrin dan ketentuan-ketentuan, berkonsentrasilah atas masalah perawatan. Jika kita berbuat demikian, akhirnya kita akan mencapai kedewasaan penuh dan tidak lagi menjadi orang yang diombang-ambingkan oleh angin pengajaran. Bila ada orang datang kepada Anda dengan pertanyaan-pertanyaan yang doktrinal, mungkin Anda harus membacakan Efesus 4:14 kepadanya. Mereka yang ingin mendiskusikan doktrin di bawah kedok ingin bersekutu boleh jadi terpengaruh oleh kelicikan tipu daya Iblis. Waspadalah akan “kail” yang tersembunyi dalam “umpan”.

Kita harus berusaha sekuat tenaga untuk tidak terlibat dalam diskusi-diskusi mengenai doktrin, khususnya ketika berkontak dengan orang-orang baru, atau ketika mengunjungi sidang-sidang orang Kristen di tempat lain. Selain itu, kita harus benar-benar tidak mengkritik orang lain menurut suatu standar doktrinal. Sebaliknya, kita harus menikmati Kristus dan menyuplaikan Kristus kepada orang lain. Inilah jalan Tuhan dalam pemulihan-Nya. Dalam pemulihan ini, yang kita butuhkan bukanlah doktrin, melainkan perawatan yang wajar yang mengarah kepada pertumbuhan yang sejati. Waspadalah terhadap kelicikan Iblis yang menggunakan doktrin untuk menyelewengkan kita dari ekonomi Allah, dan perhatikanlah perawatan, pendirisan, dan pertumbuhan. Inilah keperluan dalam pemulihan Tuhan dewasa ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 89

26 July 2013

Efesus - Minggu 44 Jumat



Pembacaan Alkitab: Ef. 4:14-15


Kebanyakan orang Kristen mengira bahwa keperluan utama pada pihak manusia ialah pengajaran. Memang, dalam pasal 4 Paulus menyebut gembala-gembala dan pengajar-pengajar, tetapi konsepsinya di sini sama sekali berbeda dari konsepsi agamis dalam kekristenan hari ini. Kekristenan telah menjadi satu agama doktrin. Tidak ada satu agama di dunia yang memiliki doktrin sebanyak kekristenan. Bayangkan betapa banyaknya buku yang dikarang oleh penulis-penulis Kristen setiap tahunnya. Sesungguhnya tidak ada agama lain yang dapat menyamainya dalam jumlah buku yang diterbitkan setiap tahunnya. Namun, kebanyakan buku-buku tersebut hanya memuaskan keinginan membicarakan doktrin. Selain itu, kebanyakan buku itu berkaitan dengan ketentuan. Karena ada orang yang menyukai suatu praktek tertentu, maka ia menulis sebuah buku untuk membelanya.

Konsepsi Paulus dalam Efesus 4 sama sekali berbeda dengan konsepsi kekristenan dewasa ini. Konsepsi dasar dalam pasal ini adalah pertumbuhan sampai kita semua mencapai kedewasaan penuh. Seperti diketahui oleh semua ibu, pertumbuhan seorang anak terutama melalui perawatan (pemberian makanan), bukan melalui pengajaran. Bila kita semua mencapai kedewasaan penuh, kita tidak lagi menjadi anak-anak secara rohani. Di pihak manusia, keperluan yang utama bukan doktrin, melainkan pertumbuhan. Kita perlu bertumbuh hingga mencapai kedewasaan penuh.

Kita perlu menjadi orang yang dewasa agar kita “bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh berbagai angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan” (Ef. 4:14). Perhatikan, di sini Paulus tidak mengatakan berbagai angin bidah atau doktrin yang palsu, tetapi berbagai angin pengajaran. Pengajaran yang demikian mungkin termasuk doktrin yang sehat, mendasar, dan alkitabiah. Namun, doktrin semacam itu dapat dipakai oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan. Ajaran-ajaran mana pun, sekalipun sangat alkitabiah, jika menyimpangkan kaum beriman dari Kristus dan gereja, itu merupakan angin yang dapat mengombang-ambingkan mereka hingga terpisah dari tujuan inti Allah. Ajaran-ajaran yang menyimpangkan kita dari ekonomi Allah adalah penghasutan Iblis dalam kelicikannya dengan permainan palsu manusia, untuk menggagalkan pembangunan Tubuh Kristus. Ajaran-ajaran yang disusun oleh Iblis menimbulkan kesalahan yang serius dan karenanya menghancurkan keesaan yang riil dalam kehidupan Tubuh. Jika perkara ini tidak serius, tentu Paulus tidak menggambarkannya dengan istilah-istilah yang sekeras itu.

Doktrin dapat diibaratkan seperti kail yang berumpan yang dipakai untuk menangkap ikan. Karena tidak mengetahui ada kail, ikan memakan umpan itu, dan kemudian tertangkap. Demikian pula, banyak orang Kristen telah tergoda oleh “umpan” doktrin, akhirnya hanya tertangkap di atas “kail” yang tersembunyi di dalamnya. Karena banyak anak Tuhan yang tidak mengetahui “kail” dalam doktrin yang menarik, mereka telah tersusun oleh sistem musuh secara licik.

Yang dibutuhkan di pihak manusia bagi kegenapan ekonomi Allah adalah pertumbuhan. Hanya melalui pertumbuhan baru kita tidak lagi menjadi anak-anak yang diombang-ambingkan oleh berbagai angin pengajaran.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 89