Pembacaan Alkitab: Ef. 2:21-22
Efesus pasal 2 berakhir dengan
masalah pembangunan. Dalam ayat 21 kita nampak pembangunan universal, dan dalam
ayat 22 pembangunan lokal. Ayat 21 mengatakan, “Di dalam Dia tumbuh seluruh
bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.” Frase
“seluruh bangunan” menunjukkan pembangunan universal, gereja di alam semesta.
Kata “di dalam Dia kamu juga” dalam ayat 22 menunjukkan pembangunan lokal,
yaitu pembangunan di kota tempat surat ini dikirim. Karena itu, pembangunan
mempunyai aspek universal dan aspek lokal. Sangat bermakna sekali bahwa pasal
ini berkesimpulan pada pembangunan gereja dalam kedua aspek tersebut.
Jika kita ingin dibangun secara
universal dan lokal, kita harus meninggalkan semua ketentuan. Mempertahankan
ketentuan-ketentuan tertentu berarti membangun tanpa dasar (fondasi) yang
wajar, yakni tanpa Kristus sebagai satu-satunya fondasi. Kebanyakan orang
Kristen tidak jelas tentang Kristus sebagai satu-satunya fondasi, dan mereka
tidak mengetahui pembangunan Allah. Sebab itu mereka menghabiskan tahun-tahun
mereka mengembara dari satu denominasi atau kelompok Kristen ke kelompok
lainnya. Kaum beriman yang demikian mungkin adalah batu-batu bagi pembangunan
Allah, tetapi mereka belum terbangun. Orang-orang Kristen yang berkelana dari
satu denominasi ke denominasi lain seperti itu mungkin mengakui bahwa alasan
pengembaraan mereka dari satu kelompok ke kelompok lain adalah karena
ketidakpuasan. Tetapi alasan yang ada di baliknya ialah adanya
ketentuan-ketentuan.
Bila kita telah melihat visi yang
jelas tentang ekonomi Allah, dan mengetahui apa itu pemulihan, kita akan rela
melupakan watak kita, menyangkal selera kita, dan hanya memperhatikan pemulihan
Tuhan. Pemulihan tidak berdasar pada praktek-praktek apa pun, ia hanya berdasarkan
Kristus yang menjadi damai sejahtera, fondasi, batu penjuru, dan segala sesuatu
kita. Visi ekonomi Allah harus mengendalikan kita, memimpin kita, dan membatasi
kita. Visi yang sedemikian pasti akan membuat kita berdiri di atas Kristus
sebagai satu-satunya fondasi. Kemudian kita tidak menjadi bintang-bintang yang
berkelana (Yud. 13), melainkan menjadi orang yang dapat terbangun bersama orang
lain. Kita akan selamanya menetap dalam ekonomi Allah. Mereka yang telah nampak
visi ini dan yang telah dikuasai olehnya akan dapat dibangun bersama orang lain
di atas satu-satunya fondasi dari Kristus yang almuhit ini. Mereka tidak akan
mengizinkan ketentuan-ketentuan yang mana pun menjadi fondasi mereka.
Sekali lagi saya ingin mengambil
doa-baca sebagai contoh. Kita bersyukur kepada Tuhan karena doa-baca. Walaupun
kita tidak menjadikan doa-baca suatu peraturan, ada beberapa orang telah
meninggalkan hidup gereja justru karena mereka tidak menyukai praktek tersebut.
Apakah Anda kira orang-orang yang meninggalkan hidup gereja karena alasan ini
telah benar-benar nampak apa itu gereja?
Saya tidak yakin demikian. Orang yang telah nampak visi gereja, selamanya tidak
akan meningalkan gereja.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 88
No comments:
Post a Comment