Pembacaan Alkitab: Ef.
2:13-17
Kita mudah mengerti bagian-bagian
Alkitab yang cocok dengan konsepsi alamiah kita. Misalnya, kita mudah mengerti
ayat-ayat yang mengatakan kita berdosa, kita adalah orang-orang berdosa yang
berada di bawah hukuman Allah, dan kita memerlukan pengampunan Allah. Akan
tetapi, dalam Efesus 2:11-22 terdapat banyak masalah yang tidak cocok dengan
konsepsi alamiah kita. Sebab itu, ketika orang-orang Kristen membaca Kitab
Efesus, bagian ini tidak dipahami dengan memadai.
Salah satu masalah yang berbeda
dengan konsepsi alamiah kita terdapat dalam ayat 13. Di sini kita nampak bahwa
di dalam Kristus Yesus, kita “yang dahulu ‘jauh’, sudah menjadi ‘dekat’ oleh
darah Kristus.” Dekat dengan siapa? Kita telah menjadi dekat dengan Allah dan
dekat dengan satu sama lain. Namun, penekanan dalam ayat ini adalah melalui
darah Kristus yang menebus kita, mengembalikan kita kepada Allah, kita menjadi
dekat satu sama lain. Menurut ayat 12, ketika kita di luar (tanpa) Kristus kita
“tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam
ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam
dunia.” Jika kita membahas ayat 13 dalam terang ayat 12, kita akan memahami
bahwa yang ditekankan di sini adalah agar satu sama lain menjadi dekat. Karena
kita telah jatuh, maka kita telah jauh dari Kristus, jauh dari kewargaan
Israel, dan jauh dari janji-janji yang diberikan Allah. Tetapi darah penebusan
Kristus telah membawa kita kembali. Karena itu, oleh darah Kristus kita telah
menjadi dekat, baik dengan Allah maupun dengan sesama umat Allah.
Sebelum penciptaan dunia, Allah
telah memilih manusia dari berbagai bangsa untuk menjadi bagian dari satu Tubuh
dan satu manusia baru. Di bawah kedaulatan Allah, manusia-manusia yang
berbeda-beda ini telah dimasukkan ke dalam hidup gereja. Menurut susunan
alamiah, mustahillah orang China bersatu dengan orang Jepang, atau orang
Prancis bersatu dengan orang Jerman. Satu-satunya jalan untuk menyatukan
orang-orang yang berbeda-beda itu ialah melalui menerima Injil damai sejahtera.
Pada suatu hari, Tuhan Yesus datang dan memberitakan Injil damai sejahtera ini
kepada kita. Hasilnya, kita menyadari bahwa kita sekarang bersatu dengan kaum
saleh dari setiap suku dan bangsa. Hari ini semua orang yang percaya Kristus
memiliki satu sumber, dan sumber ini adalah Kristus sendiri. Sumber kita tidak
lagi kebudayaan atau kebangsaan kita, melainkan Kristus, dan Kristus semata.
Dahulu kita telah terpecah belah oleh sumber kita yang berbeda-beda, tetapi
sekarang kita telah bersatu dalam Kristus sebagai satu-satunya sumber kita.
Mengapa Paulus menghubungkan darah
Kristus dengan menjadi dekatnya kita satu sama lain? Hal ini mengingatkan kita
sebelum kita menjadi dekat, kita berada di tengah-tengah orang yang telah
jatuh. Kita perlu ditebus dan dibawa kembali oleh darah Kristus yang mustika.
Karena kejatuhanlah maka umat manusia telah terpecah belah dan berserakan.
Karena kita telah jatuh, maka kita perlu ditebus dan dibawa kembali kepada
Allah. Penebusan telah dirampungkan oleh darah Kristus. Dalam ayat ini darah
melambangkan penebusan. Sebagai umat tebusan, kini kita telah menjadi umat yang
dibawa kembali. Ketika kita jatuh, kita terpecah belah dan berserakan, tetapi
setelah ditebus dengan Kristus yang mustika, dengan spontan kita telah menjadi
dekat dengan Allah juga dengan sesama kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 86
No comments:
Post a Comment