Hitstat

19 July 2013

Efesus - Minggu 43 Jumat

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 3:11


Dalam Efesus 2:11-12 Paulus mengingatkan kita tentang situasi kita ketika kita terpisah dari Kristus. Kita tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam janji-janji yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. Kita tidak ada sasaran, dan tidak ada Allah. Tetapi pada suatu hari kita dipanggil oleh Allah, dan kita menjawab panggilan-Nya melalui menyeru nama Tuhan Yesus. Ketika kita berbuat demikian, Allah Tritunggal masuk ke dalam kita. Tidak peduli ke mana saja kita pergi, sekalipun kita mencoba melarikan diri dari Tuhan atau tidak mau lagi percaya kepada-Nya, Ia senantiasa beserta kita. Alangkah ajaibnya kita telah terlibat di dalam Kristus! Tetapi, sekalipun nampaknya hal tersebut tidak begitu ajaib dalam pengalaman kita, kita tidak dapat keluar dari Dia. Kita mungkin mencoba meninggalkan Dia, tetapi Dia tidak mungkin meninggalkan kita.

Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan, kita kini berada di dalam Kristus. Ia adalah ruang lingkup dan sumber kita. Kini di dalam Kristus Yesus, kita yang dahulu jauh dari Allah dan jauh dari sesama kita, telah menjadi dekat oleh darah Kristus. Seperti dikatakan dalam ayat 14, Kristus itu sendiri yang adalah damai sejahtera kita telah menjadikan kita esa dan telah merubuhkan tembok pemisah itu. Dia telah memperdamaikan kita kepada Allah di dalam satu Tubuh, dan Dia telah datang memberitakan Injil damai sejahtera kepada kita (ayat 16-17). Sebagai akibatnya, kita bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah (ayat 19).

Walaupun Kristus adalah ruang lingkup kita, sumber kita, dan damai sejahtera kita, dan walau Dia telah membatalkan ketentuan-ketentuan, tetapi banyak orang Kristen tetap berpegang pada ketentuan-ketentuan tertentu. Dalam praktek-praktek mereka, mereka lebih memperhatikan ketentuan-ketentuan daripada Kristus. Banyak orang Kristen mengabaikan Kristus dan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang justru telah dibatalkan oleh Tuhan di atas salib. Kasihan sekali keadaan yang demikian!

Sekarang kita berada di dalam Kristus. Dia seharusnya menjadi satu-satunya dasar yang di atasnya kita dibangun. Dalam Efesus 2:20 Paulus menyinggung dasar para rasul dan nabi. Ini ditujukan kepada Kristus yang kepadanya rasul percaya dan yang disuplaikan kepada orang lain. Dasar Musa adalah hukum Taurat, dasar nabi adalah nubuat, namun satu-satunya dasar para rasul dan nabi adalah Kristus. Dalam 1 Korintus 3:11 Paulus berkata, “Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain daripada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.” Dasar dalam Efesus 2 tidak berkaitan dengan ketentuan-ketentuan yang mana pun; itu adalah Kristus sendiri. Dasar agama Yahudi terdiri atas Sabat, sunat, dan peraturan-peraturan tentang makanan. Tetapi ketika para rasul datang menunaikan tugas mereka, satu-satunya dasar yang mereka letakkan ialah Kristus yang hidup ini.

Gereja dibangun di atas Kristus, bukan di atas ketentuan atau peraturan. Tetapi hari ini berbagai denominasi memiliki dasar selain Kristus. Misalkan denominasi Baptis, selain Kristus mereka memiliki baptisan celup sebagai satu dasar. Denominasi-denominasi itu mempunyai sesuatu selain Kristus yang menjadi dasar mereka. Gereja justru telah terpecah belah karena adanya ketentuan yang berbeda-beda yang digunakan sebagai dasar.



Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 87

No comments: