Hitstat

06 July 2013

Efesus - Minggu 41 Sabtu


Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 12:9; 13:13


Untuk menikmati kelemahlembutan dan keramahan Kristus, kita perlu berada di dalam Roh, sebab semua kekayaan Kristus berada di dalam Roh yang almuhit. Ketika kita berpaling ke dalam roh kita dan berkontak dengan Kristus sebagai Roh yang almuhit, dan menerima Dia sebagai persona kita, maka kelemahlembutan dan keramahan-Nya akan menjadi makanan, gizi, kekuatan, dan kepuasan kita. Tidaklah perlu kita mencoba menekan diri sendiri dengan susah payah atau dengan usaha manusia menampilkan kelemahlembutan atau keramahan itu; kita dengan sangat wajar menikmati kelemahlembutan dan keramahan Kristus, demikian kita dapat benar-benar beroleh rawatan dari aspek-aspek kekayaan Kristus. Ketika kita menerima Dia sebagai persona kita, kita akan dengan spontan menikmati kelemahlembutan dan keramahan-Nya. Tanpa usaha diri sendiri, kita hanya menikmati apa adanya Kristus. Inilah kehidupan Rasul Paulus.

Dalam 2 Korintus 11:10 Paulus berkata, “kebenaran Kristus di dalam diriku”. Di dalam batin Paulus terdapat sesuatu yang benar dan riil tentang Kristus. Karena ia menikmati kebenaran Kristus, realitas-Nya, maka ia tahu bahwa apa yang dikatakannya kepada orang-orang Korintus berasal dari kebenaran Kristus. Ini merupakan petunjuk lebih lanjut bahwa Paulus tidak hidup oleh dirinya sendiri, melainkan oleh menerima Kristus sebagai personanya.

Paulus tidak bermegah karena ia memiliki kebenaran dari dirinya sendiri. Sebaliknya, ia bermegah atas kebenaran Kristus. Dari sini kita harus belajar untuk tidak memegahkan diri sendiri. Kita harus melupakan apa adanya kita dan tidak membicarakan diri sendiri. Sebaliknya, kita harus hidup menurut Kristus dan berperilaku dengan kebenaran Kristus. Ketika kita berkontak dengan orang lain dalam kelemahlembutan dan keramahan Kristus, kita harus berbicara menurut kebenaran Kristus yang ada di dalam kita.

Kita telah menunjukkan bahwa Kitab 2 Korintus berakhir dengan suatu berkat: “Anugerah Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian” (13:13). Hari ini banyak pendeta mengumumkan kata-kata ini sebagai suatu ucapan penutup yang formal. Tetapi di sini Paulus tidak memberi ucapan yang demikian. Sebaliknya, ia memberi tahu kaum saleh bahwa mereka dapat mengambil bagian dalam kekayaan Kristus dan menikmatinya.

Jika kita mengalami dan menikmati kekayaan Kristus, kita akan memiliki banyak bahan tentang Kristus untuk dibicarakan pada saat kita berkumpul bersama. Ketika kita bersekutu dengan orang lain di dalam Tuhan, kita akan membicarakan apa adanya Kristus bagi kita. Kita tidak akan membicarakan tentang doktrin atau karunia-karunia, melainkan tentang pengalaman sejati atas Kristus dan kenikmatan yang sejati atas kekayaan Kristus. Semakin kekayaan Kristus tersalur ke dalam kita, kita akan semakin dikuduskan dan ditransformasi secara metabolis. Ketika unsur baru menyingkirkan unsur yang lama, kita akan terpelihara, terawat, dan akhirnya dimuliakan. Sasaran Tuhan dalam pemulihan-Nya ialah membawa umat-Nya ke dalam pengalaman ini. Setelah zaman Paulus, kenikmatan atas kekayaan Kristus yang tidak terduga ini telah hilang banyak. Puji Tuhan, pengalaman ini kini sedang dipulihkan kembali!


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 83

No comments: