Pembacaan Alkitab: Ef.
2:14-15
Berabad-abad lamanya
ketentuan-ketentuan telah merayap masuk untuk memecah belah orang Kristen.
Teristimewa sejak zaman Reformasi, orang-orang Kristen telah terpecah belah
karena ketentuan-ketentuan tentang macam-macam praktek. Ada sementara orang
Kristen telah membuat baptisan celup sebagai satu ketentuan. Dengan ketentuan
itu sebagai dasar, mereka membentuk denominasi Baptis. Lainnya telah melakukan
hal serupa dalam hal kepercayaan mereka terhadap sistem kepenatuaan (presbytery
atau eldership). Dengan peraturan yang berkaitan dengan kepenatuaan itu sebagai
dasar, mereka membentuk denominasi Presbyterian. Hal yang demikian telah
terjadi terus-menerus. Alasan atau penyebab utama dari perpecahan orang Kristen
ialah ketentuan-ketentuan tentang berbagai praktek agama.
Memang ada kecenderungan orang
Kristen membuat ketentuan-ketentuan baru yang berkaitan dengan praktek-praktek
yang secara pribadi dianggap berfaedah. Karena alasan inilah maka muncul banyak
ketentuan tentang praktek-praktek seperti pembasuhan kaki dan berbahasa lidah.
Mereka yang mendukung bahasa lidah mungkin mempunyai satu ketentuan untuk
mempertahankannya, tetapi, mereka yang menentang bahasa lidah pun mungkin
mempunyai satu ketentuan untuk melarangnya. Dengan adanya ketentuan-ketentuan
seperti inilah orang Kristen menjadi terpecah belah. Karena itu, adalah hal
yang penting sekali bahwa kita harus menerima semua orang Kristen yang sejati
dan tidak berpecah belah karena ketentuan-ketentuan.
Di satu aspek, kita nampak
kesalahan denominasi, dan di aspek lainnya kita nampak kebenaran tumpuan
keesaan — kebenaran satu gereja di satu kota. Kita pun telah berhimpun bersama
sebagai gereja di atas kedudukan yang wajar ini. Akan tetapi, walau kita telah
melihat kebenaran tumpuan gereja dan kita pun hidup untuk kebenaran ini dengan
tegas dan riil, namun kita mungkin tetap mempunyai ketentuan-ketentuan. Jika
kita tidak membuang ketentuan-ketentuan ini, akhirnya kita akan memiliki
problem dalam hal keesaan.
Kita harus melatih diri sendiri
agar kita tidak memiliki ketentuan apa pun. Tetapi harus kita akui, tidak mudah
bagi kita untuk membuang ketentuan-ketentuan. Ada beberapa orang beriman yang
mempunyai ketentuan dalam hal alat musik. Saya tahu ada sementara perhimpunan
The Brethren telah terpecah-belah karena masalah penggunaan piano. Akhirnya
terjadilah dua kelompok, yang satu menyukai piano, yang lainnya menentang
piano. Jelas bahwa kedua kelompok itu terbentuk karena ketentuan.
Demi hidup gereja, kita tidak
boleh memiliki ketentuan apa pun mengenai cara kita bersidang. Bersatu saja
dengan gereja di lokal Anda, jangan pedulikan cara sidangnya. Bersatu saja
dengan gereja hanya karena ia adalah gereja. Janganlah menentang praktek-praktek
yang mana pun, dan jangan pula memaksakan suatu praktek. Baik memaksakan atau
menentang, kedua-duanya dapat mendatangkan ketentuan-ketentuan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 85
No comments:
Post a Comment