Hitstat

12 July 2013

Efesus - Minggu 42 Jumat


Pembacaan Alkitab: Ef. 2:14-15


Berabad-abad lamanya ketentuan-ketentuan telah merayap masuk untuk memecah belah orang Kristen. Teristimewa sejak zaman Reformasi, orang-orang Kristen telah terpecah belah karena ketentuan-ketentuan tentang macam-macam praktek. Ada sementara orang Kristen telah membuat baptisan celup sebagai satu ketentuan. Dengan ketentuan itu sebagai dasar, mereka membentuk denominasi Baptis. Lainnya telah melakukan hal serupa dalam hal kepercayaan mereka terhadap sistem kepenatuaan (presbytery atau eldership). Dengan peraturan yang berkaitan dengan kepenatuaan itu sebagai dasar, mereka membentuk denominasi Presbyterian. Hal yang demikian telah terjadi terus-menerus. Alasan atau penyebab utama dari perpecahan orang Kristen ialah ketentuan-ketentuan tentang berbagai praktek agama.

Memang ada kecenderungan orang Kristen membuat ketentuan-ketentuan baru yang berkaitan dengan praktek-praktek yang secara pribadi dianggap berfaedah. Karena alasan inilah maka muncul banyak ketentuan tentang praktek-praktek seperti pembasuhan kaki dan berbahasa lidah. Mereka yang mendukung bahasa lidah mungkin mempunyai satu ketentuan untuk mempertahankannya, tetapi, mereka yang menentang bahasa lidah pun mungkin mempunyai satu ketentuan untuk melarangnya. Dengan adanya ketentuan-ketentuan seperti inilah orang Kristen menjadi terpecah belah. Karena itu, adalah hal yang penting sekali bahwa kita harus menerima semua orang Kristen yang sejati dan tidak berpecah belah karena ketentuan-ketentuan.

Di satu aspek, kita nampak kesalahan denominasi, dan di aspek lainnya kita nampak kebenaran tumpuan keesaan — kebenaran satu gereja di satu kota. Kita pun telah berhimpun bersama sebagai gereja di atas kedudukan yang wajar ini. Akan tetapi, walau kita telah melihat kebenaran tumpuan gereja dan kita pun hidup untuk kebenaran ini dengan tegas dan riil, namun kita mungkin tetap mempunyai ketentuan-ketentuan. Jika kita tidak membuang ketentuan-ketentuan ini, akhirnya kita akan memiliki problem dalam hal keesaan.

Kita harus melatih diri sendiri agar kita tidak memiliki ketentuan apa pun. Tetapi harus kita akui, tidak mudah bagi kita untuk membuang ketentuan-ketentuan. Ada beberapa orang beriman yang mempunyai ketentuan dalam hal alat musik. Saya tahu ada sementara perhimpunan The Brethren telah terpecah-belah karena masalah penggunaan piano. Akhirnya terjadilah dua kelompok, yang satu menyukai piano, yang lainnya menentang piano. Jelas bahwa kedua kelompok itu terbentuk karena ketentuan.

Demi hidup gereja, kita tidak boleh memiliki ketentuan apa pun mengenai cara kita bersidang. Bersatu saja dengan gereja di lokal Anda, jangan pedulikan cara sidangnya. Bersatu saja dengan gereja hanya karena ia adalah gereja. Janganlah menentang praktek-praktek yang mana pun, dan jangan pula memaksakan suatu praktek. Baik memaksakan atau menentang, kedua-duanya dapat mendatangkan ketentuan-ketentuan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 85

No comments: