Hitstat

31 May 2014

Kolose - Minggu 9 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Kol. 2:9; 1:19


Mengenai Kristus sebagai rahasia Allah, Paulus berkata, “Di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan” (Kol. 2:3). Menurut sejarah, pengaruh ajaran Gnostik, yang mencakup filsafat Yunani, telah menyerbu gereja-gereja di kalangan orang bukan Yahudi pada zaman Paulus. Jadi, Rasul Paulus memberi tahu orang-orang Kolose bahwa segala harta hikmat dan pengetahuan yang sejati tersembunyi di dalam Kristus. Inilah hikmat dan pengetahuan rohani tentang ekonomi ilahi mengenai Kristus dan gereja. Hikmat berhubungan dengan roh kita, dan pengetahuan berhubungan dengan pikiran kita (Ef. 1:8, 17).

Allah adalah satu-satunya sumber hikmat dan pengetahuan. Segala harta hikmat dan pengetahuan tersembunyi di dalam Kristus yang adalah rahasia Allah. Karena gereja di Kolose telah diserbu oleh filsafat penyembah-penyembah berhala, maka Paulus membantu mereka untuk menelusuri hikmat dan pengetahuan ke sumbernya yang sejati di dalam Allah. Kristus adalah rahasia Allah, dan Dialah satusatunya sumber segala hikmat dan pengetahuan. Sepertinya Paulus ingin berkata, “Orang-orang Kolose, karena kalian telah menerima Kristus yang di dalam-Nya tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan, mengapa kalian masih tetap memerlukan filsafat? Mengapa kalian menerima ajaran Gnostik? Kalian berbuat demikian karena kalian tidak mempunyai kepastian penuh terhadap apa yang kalian percayai. Kalian beriman, tetapi kalian tidak memiliki keyakinan.” Paulus tahu bahwa hati orang-orang Kolose perlu terhibur dan terjalin bersama dalam kasih, agar mereka dapat memiliki seluruh kekayaan keyakinan yang penuh akan pengertian itu. Jika mereka memiliki keyakinan yang sedemikian, mereka akan mengenal segala harta hikmat dan pengetahuan yang tersembunyi di dalam Kristus.

Jika kita melatih diri kita untuk berkontak dengan Tuhan, maka Kristus sebagai Roh pemberi-hayat akan menjenuhi roh dan pikiran kita. Lalu kita pun akan mengalami hikmat dan pengetahuan yang tersembunyi di dalam Kristus. Dengan cara ini kita mengalami Dia sebagai rahasia Allah. Kita tidak boleh seperti orang-orang Kolose, yang membiarkan filsafat kaum penyembah berhala menipu mereka keluar dari hikmat dan pengetahuan yang tersembunyi di dalam Kristus.

Sebagai rahasia Allah, Kristus juga merupakan perwujudan kepenuhan ke-Allahan. Dalam Kolose 1:19 Paulus berkata, “Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan tinggal di dalam Dia,” kemudian dalam Kolose 2:9 dia mengatakan, “sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan”(Tl.). Kata kepenuhan dalam kedua ayat ini bukan mengacu kepada kekayaan Allah, melainkan kepada ekspresi kekayaan Allah. Yang berdiam di dalam Kristus bukan hanya kekayaan ke-Allahan, tetapi juga ekspresi kekayaan apa adanya Allah. Penting sekali kita nampak bahwa kepenuhan ke-Allahan adalah ekspresi ke-Allahan, yakni ekspresi apa adanya Allah. Ke-Allahan terekspresi baik dalam ciptaan lama — alam semesta, maupun dalam ciptaan baru — gereja. Perhatikanlah, Paulus memakai kata “seluruh” untuk melukiskan kepenuhan dalam kedua ayat ini. Seluruh kepenuhan, seluruh ekspresi, berada di dalam ciptaan lama dan ciptaan baru.

Kata ke-Allahan dalam Kolose 2:9 mengacu kepada ke-Allahan, yang berbeda dengan ciri-ciri ilahi yang dinyatakan oleh benda-benda ciptaan dalam Roma 1:20. Ini dengan tegas menunjukkan ke-Allahan Kristus. Kepenuhan ke-Allahan berlawanan dengan tradisi manusia dan unsur-unsur dunia.

Dalam Kolose 1:19 dan Kolose 2:9 kita nampak dua aspek dari seluruh kepenuhan itu. Menurut Kolose 1:19, seluruh kepenuhan berkenan diam di dalam Kristus. Menurut Kolose 2:9, seluruh kepenuhan berdiam secara jasmaniah di dalam Kristus. Ini menunjuk kepada tubuh jasmani yang dikenakan Kristus di dalam keinsanian-Nya, yang menunjukkan bahwa seluruh kepenuhan ke-Allahan berdiam di dalam Kristus sebagai yang memiliki tubuh insani. Sebelum inkarnasi Kristus, kepenuhan ke-Allahan berdiam di dalam Dia sebagai Firman yang kekal, tetapi tidak secara jasmaniah. Sejak Kristus berinkarnasi, mengenakan tubuh insani, kepenuhan ke-Allahan mulai berdiam secara jasmaniah di dalam Dia, dan di dalam tubuh-Nya yang dimuliakan (Flp. 3:21), sekarang dan selamanya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 18

30 May 2014

Kolose - Minggu 9 Jumat



Pembacaan Alkitab: Kol. 2:2-3, 9


Izinkan saya bersaksi tentang pengalaman saya bagaimana memiliki keyakinan yang penuh terhadap tumpuan gereja. Pada tahun 1932 kami mulai mempraktekkan hidup gereja di Chefoo, kampung halaman saya. Setelah beberapa bulan, ada orang bangkit menentang kami. Sebelum kami mempraktekkan hidup gereja, saya disayangi dan dihormati oleh tokoh-tokoh Kristen di kota itu. Namun, sikap tokoh-tokoh itu terhadap saya mulai berubah setelah orang-orang yang berpotensi makin banyak yang masuk ke dalam gereja. Hal ini mencemaskan tokoh-tokoh Kristen tersebut, dan banyak kabar negatif yang disebarkan tentang kami. Hal ini membuat saya sangat gelisah, lalu saya datang kepada Tuhan dan menanyakan situasi ini. Saya mohon Tuhan menampakkan kepada saya kesalahan apakah yang saya lakukan. Akhirnya saya berkesimpulan bahwa jika saya ingin menjadi manusia, saya harus percaya kepada Tuhan Yesus, jika saya ingin percaya Tuhan, saya harus mengasihi-Nya; dan jika saya mengasihi-Nya, saya harus menempuh jalan gereja. Hasilnya, saya menerima keyakinan penuh mengenai tumpuan gereja. Saya tidak saja beriman, tetapi juga berpengetahuan yang menghasilkan kepastian. Saya sudah menempuh jalan ini lebih dari 46 tahun, dan saya tidak pernah mengubah pendirian saya mengenai tumpuan gereja; tak peduli berapa banyak kesulitan yang saya derita karena pendirian yang saya pertahankan ini. Ada beberapa rekan sekerja saya yang dahulu akrab dengan saya mengkhianati saya karena mereka takut menghadapi serangan yang menentang tumpuan gereja. Beberapa di antara mereka bahkan pernah mengkhotbahkan kebenaran tumpuan gereja, tetapi sebenarnya mereka masih plin-plan. Mereka tidak mempunyai keyakinan yang penuh akan pengertian yang Paulus katakan dalam Kolose 2:2. Paulus menyadari bahwa mengenai rahasia Allah, yaitu Kristus, kaum beriman perlu kepastian, keyakinan, yang berasal dari iman dan pengetahuan. Mereka yang telah memiliki keyakinan niscaya tidak akan plin-plan dalam hal ini.

Orang-orang Kolose tidak memiliki keyakinan yang penuh terhadap Kristus. Jika tidak, tidak mungkin mereka beralih menyembah malaikat atau menerima hal-hal seperti: tata cara, peraturan, dan filsafat. Di satu pihak mereka menerima Kristus dan sedikit banyak mengenal sesuatu tentang Dia. Di pihak lain, pengetahuan mereka terhadap Kristus tidak disertai keyakinan yang penuh akan pengertian. Orang-orang Kolose tentu percaya kepada Tuhan Yesus dan berpegang kepada iman, tetapi mereka tidak memiliki segala kekayaan keyakinan yang penuh akan pengertian. Mereka mengenal Kristus sebagai Putra Allah dan menerima Dia, tetapi, karena mereka sangat plin-plan, maka mereka juga menerima berbagai tata cara, peraturan, dan filsafat.

Jika kita ingin memiliki segala kekayaan keyakinan yang penuh akan pengertian tentang Kristus sebagai rahasia Allah, maka setiap bagian dari diri kita harus dilatih. Kita tidak boleh plin-plan sedikit pun. Saya khawatir terhadap mereka yang berada dalam pemulihan Tuhan yang tidak mau melatih diri mereka dengan sepenuhnya. Karena kekurangan latihan ini, mereka tidak mungkin memiliki keyakinan yang penuh akan pengertian mengenai pemulihan Tuhan.

Dalam Kolose 2:2 Paulus tidak saja membicarakan keyakinan yang penuh, tetapi juga segala kekayaan keyakinan yang penuh akan pengertian. Bila kita memikirkan hal ini, marilah kita sekali lagi menggunakan contoh tumpuan gereja. Beberapa orang kudus mungkin memiliki keyakinan penuh terhadap tumpuan gereja, tetapi mereka mungkin tidak memiliki kekayaan dalam pengertian mereka. Ketika mereka membicarakan masalah tumpuan gereja, mereka tidak bisa berkata banyak. Ini dikarenakan kekurangan kekayaan dalam pengertian mereka. Jika kita memiliki kekayaan keyakinan yang penuh akan pengertian mengenai kebenaran tumpuan keesaan, kita akan memiliki banyak perkataan tentang hal ini. Dalam hal tumpuan gereja, kita perlu dilatih sampai kita memiliki segala kekayaan keyakinan yang penuh akan pengertian.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 18

29 May 2014

Kolose - Minggu 9 Kamis



Pembacaan Alkitab: Kol. 2:2-3, 9


Pada akhir Kolose 2:2 Paulus mengatakan tentang “pengenalan yang penuh akan rahasia Allah, yaitu Kristus” (Tl.). Kitab Efesus membicarakan rahasia Kristus, yaitu gereja — Tubuh (Ef. 3:4). Kitab Kolose membicarakan rahasia Allah, yaitu Kristus — Kepala. Alangkah pentingnya kita mengenal Kristus tidak saja sebagai Juruselamat dan Tuhan kita, tetapi juga sebagai rahasia Allah.

Jika kita ingin mengenal Kristus sebagai rahasia Allah, kita perlu memiliki pengalaman penuh atas setiap hal yang tercantum dalam Kolose 2:2. Dalam ayat ini Paulus berkata, “Supaya hati mereka terhibur, dan mereka terjalin bersama dalam kasih, sehingga memperoleh segala kekayaan keyakinan yang penuh akan pengertian, dan pengenalan yang penuh akan rahasia Alah, yaitu Kristus” (Tl.). Kata “sehingga memperoleh” berarti “menghasilkan”. Jika hati orang-orang Kolose telah terhibur dan terjalin dalam kasih, hasilnya ialah segala kekayaan keyakinan yang penuh akan pengertian, yakni suatu pengertian yang berkaitan dengan rahasia Allah, yaitu Kristus.

Tanpa menggunakan roh kita, kita tidak dapat berkontak dengan Tuhan atau mengenal Dia sebagai rahasia Allah. Seperti akan kita lihat, seluruh diri kita perlu dilatih. Setiap aspek dari diri kita — roh, jiwa, dan tubuh — sangat rumit. Jika Anda meluangkan waktu mengamati diri Anda di depan cermin, Anda akan heran akan kerumitan tubuh jasmani Anda. Manusia bukanlah organisme sederhana. Kita memiliki pikiran, emosi, dan tekad dalam jiwa kita. Tidak hanya demikian, kita memiliki hati nurani, intuisi, dan persekutuan dalam roh kita. Setiap bagian dari diri kita yang kompleks ini harus dilatih untuk menerima wahyu Kristus sebagai rahasia Allah.

Allah sendiri adalah satu rahasia, dan Kristus adalah rahasia dari rahasia ini. Sudah tentu kita tidak dapat mengerti rahasia yang sedemikian hanya dengan membaca huruf-huruf Alkitab saja. Karena Kristus berhuni dalam roh kita, maka kita perlu melatih roh kita untuk mengenal Dia sebagai rahasia Allah. Janganlah menganggap Kristus sebagai obyek untuk dikenal secara lahiriah saja. Sebagai persona yang telah disalibkan dan dibangkitkan, Dia sekarang berada di atas takhta di surga dan juga di dalam roh kita. Karena itu, penting sekali kita melatih roh kita untuk berkontak dengan-Nya. Hal ini berarti kita harus terbuka dari lubuk batin kita dan berseru kepada-Nya. Roh kita adalah bagian kita yang paling dalam, lebih dalam daripada hati dan semua bagian jiwa kita. Sebab itu, melatih roh kita berarti membuka bagian diri kita yang terdalam untuk berseru kepada nama Tuhan Yesus dan untuk berkontak dengan Dia sebagai persona hidup di batin kita.

Kita adalah manusia yang kompleks, tetapi Kristus jauh lebih kompleks. Untuk mengenal Dia, kita tidak saja harus melatih roh kita, hati kita juga harus terhibur. Ini berarti hati kita harus diasuh, dihangatkan. Selain itu, pikiran kita harus jernih, emosi kita harus dikendalikan, dan tekad kita harus tunduk. Setiap bagian dari insan batiniah kita harus tepat dan berfungsi secara normal. Inilah sebabnya Paulus mengatakan terhiburnya hati berkaitan dengan memiliki pengetahuan penuh akan Kristus sebagai rahasia Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 18