Pembacaan
Alkitab: Kol. 2:1-2; Ef. 1:19-22
Karena tata cara, ketentuan, dan filsafat yang berbeda-beda yang telah menyusup
ke dalam kehidupan gereja, maka hati kaum saleh di Kolose telah terluka, sehingga hati
mereka menjadi dingin dan tidak puas. Bila hal-hal seperti itu masuk ke dalam
gereja, akibatnya selalu perselisihan dan perpecahan. Kita harus menjaga pintu
gereja, agar hal-hal itu tidak sampai masuk dan menimbulkan kerugian. Gereja di
Kolose telah diserbu oleh ketentuan-ketentuan dan tata cara-tata cara Yahudi,
filsafat penyembah berhala, aliran mistik, dan pertapaan. Hal-hal itu menyebabkan
kaum saleh menjadi keras kepala, berbeda pendapat, dan tidak puas. Hal-hal itu pun
menyebabkan hati kaum saleh terluka dan menjadi dingin, terpecah belah dan
bercerai satu dengan yang lain. Sebab itu, Paulus bergumul untuk kaum saleh
supaya hati mereka terhibur dan terjalin bersama dalam kasih.
Bila hati telah terluka, menjadi dingin, dan terpecah belah,
mudah sekali pikiran itu diselewengkan, bahkan diserang oleh musuh. Bila pikiran
dalam kondisi sedemikian, pikiran tidak akan mampu memahami perkataan yang disuplaikan
tentang Kristus dan ekonomi Allah.
Problem dalam hati kerap kali merupakan penyebab sakit jiwa.
Jika pikiran seseorang berada di bawah serangan musuh, itu suatu petunjuk bahwa
hatinya bermasalah. Bila hati bermasalah, mudahlah pikiran berada dalam
kegelapan atau takluk kepada serangan. Ini adalah satu prinsip yang penting
sekali. Kebanyakan kasus penyakit kejiwaan bersumber pada problem yang ada di
dalam hati. Empat puluh tahun lebih yang lalu, kepala sebuah rumah sakit jiwa
yang besar mengatakan kepada saya bahwa menurut pengalaman dan pengamatannya,
problem mental disebabkan oleh problem yang berkaitan dengan keserakahan akan
uang dan hawa nafsu seks. Ini semua adalah problem hati. Tamak akan uang
menyebabkan problem dalam hati sejumlah orang, sedangkan hawa nafsu daging
menyebabkan problem dalam hati sebagian orang lainnya. Problem-problem seperti
ini membuat pikiran berada di bawah serangan. Dari pengalaman bertahun-tahun,
kita telah mengetahui bahwa penyakit kejiwaan dapat ditelusuri dari problem
hati. Pikiran dapat diserang karena hati sakit. Mungkin seseorang mempunyai
satu ambisi tertentu atau keinginan dalam hatinya, jika ambisi atau keinginan
itu tidak terpenuhi dan tidak tertanggulangi, maka pikirannya dapat diserang.
Paulus pasti menyadari hal ini, dia tahu pentingnya hati
orang-orang Kolose terhibur dan terjalin dalam kasih. Jika hati mereka
diperhatikan dengan memadai, maka kaum saleh akan memiliki kekayaan keyakinan
yang penuh akan pengertian. Pikiran mereka akan berfungsi lagi secara normal untuk
memahami hal-hal rohani. Ketika hati kita terhibur, pikiran kita juga akan
berfungsi dengan tepat. Tetapi, jika hati kita bermasalah, maka pikiran kita
juga akan bermasalah. Hati mengatur pikiran. Jadi, normal tidaknya pikiran kita
tergantung pada kondisi hati kita.
Hubungan kaum saleh dalam hidup gereja menguji dan menyingkapkan
apa yang ada di dalam hati kita. Kalau hati diduduki oleh ambisi, keinginan,
dan tujuan-tujuan tertentu, pikiran kita tidak akan normal dan akan membuat kita
bermasalah dengan orang lain. Sebagai contoh, jika pikiran saya berada di bawah
serangan karena ada suatu problem dalam hati saya, mungkin saya akan merasa
kesal jika seorang saudara tidak menyambut saya dengan senyuman. Saya mungkin
akan lebih kesal lagi jika saudara itu mengundang saudara lain untuk makan
siang bersamanya, tetapi tidak mengundang saya. Saya mungkin akan marah-marah
karena situasi yang demikian. Kemarahan ini bukan disebabkan oleh temperamen,
melainkan oleh problem dalam hati saya. Dalam hati saya, saya ingin dihargai,
dihormati, dan diberi kedudukan. Itu mungkin menyebabkan saya merasa bahwa
orang lain harus menunjukkan penghormatannya kepada saya melalui menyambut saya
dengan cara yang menyenangkan. Tetapi, jika di dalam hati saya tidak ada problem,
saya tidak akan merasa terganggu jika seorang saudara tidak tersenyum kepada saya atau
tidak mengajak saya dalam satu aktivitas tertentu. Jika hati kita benar, kita
akan senang di dalam hidup gereja, tidak peduli apa yang terjadi atas diri kita.
Tetapi jika dalam hati kita ada suatu problem, pasti gereja tidak menyenangkan.
Ini adalah satu hal yang sangat serius.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 17
No comments:
Post a Comment