Pembacaan
Alkitab: Kol. 2:9; 1:19
Mengenai Kristus sebagai rahasia Allah, Paulus berkata, “Di dalam Dialah tersembunyi segala harta
hikmat dan pengetahuan” (Kol. 2:3). Menurut sejarah, pengaruh ajaran Gnostik,
yang mencakup filsafat Yunani, telah menyerbu gereja-gereja di kalangan orang
bukan Yahudi pada zaman Paulus. Jadi, Rasul Paulus memberi tahu orang-orang
Kolose bahwa segala harta hikmat dan pengetahuan yang sejati tersembunyi di dalam
Kristus. Inilah hikmat dan pengetahuan rohani tentang ekonomi ilahi mengenai
Kristus dan gereja. Hikmat berhubungan dengan roh kita, dan pengetahuan
berhubungan dengan pikiran kita (Ef. 1:8, 17).
Allah adalah satu-satunya sumber hikmat dan pengetahuan. Segala
harta hikmat dan pengetahuan tersembunyi di dalam Kristus yang adalah rahasia
Allah. Karena gereja di Kolose telah diserbu oleh filsafat penyembah-penyembah
berhala, maka Paulus membantu mereka untuk menelusuri hikmat dan pengetahuan
ke sumbernya yang sejati di dalam Allah. Kristus adalah rahasia Allah, dan Dialah
satusatunya sumber segala hikmat dan pengetahuan. Sepertinya Paulus ingin
berkata, “Orang-orang Kolose, karena kalian telah menerima Kristus yang di
dalam-Nya tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan, mengapa kalian masih
tetap memerlukan filsafat? Mengapa kalian menerima ajaran Gnostik? Kalian
berbuat demikian karena kalian tidak mempunyai kepastian penuh terhadap apa yang
kalian percayai. Kalian beriman, tetapi kalian tidak memiliki keyakinan.”
Paulus tahu bahwa hati orang-orang Kolose perlu terhibur dan terjalin bersama
dalam kasih, agar mereka dapat memiliki seluruh kekayaan keyakinan yang penuh
akan pengertian itu. Jika mereka memiliki keyakinan yang sedemikian, mereka
akan mengenal segala harta hikmat dan pengetahuan yang tersembunyi di dalam
Kristus.
Jika kita melatih diri kita untuk berkontak dengan Tuhan, maka Kristus
sebagai Roh pemberi-hayat akan menjenuhi roh dan pikiran kita. Lalu kita pun akan
mengalami hikmat dan pengetahuan yang tersembunyi di dalam Kristus. Dengan cara
ini kita mengalami Dia sebagai rahasia Allah. Kita tidak boleh seperti
orang-orang Kolose, yang membiarkan filsafat kaum penyembah berhala menipu
mereka keluar dari hikmat dan pengetahuan yang tersembunyi di dalam Kristus.
Sebagai rahasia Allah, Kristus juga merupakan perwujudan
kepenuhan ke-Allahan. Dalam Kolose 1:19 Paulus berkata, “Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan tinggal di dalam Dia,” kemudian
dalam Kolose 2:9 dia mengatakan, “sebab
dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan”(Tl.).
Kata kepenuhan dalam kedua ayat ini bukan mengacu kepada kekayaan Allah,
melainkan kepada ekspresi kekayaan Allah. Yang berdiam di dalam Kristus bukan
hanya kekayaan ke-Allahan, tetapi juga ekspresi kekayaan apa adanya Allah.
Penting sekali kita nampak bahwa kepenuhan ke-Allahan adalah ekspresi
ke-Allahan, yakni ekspresi apa adanya Allah. Ke-Allahan terekspresi baik dalam
ciptaan lama — alam semesta, maupun dalam ciptaan baru — gereja. Perhatikanlah,
Paulus memakai kata “seluruh” untuk melukiskan kepenuhan dalam kedua ayat ini.
Seluruh kepenuhan, seluruh ekspresi, berada di dalam ciptaan lama dan ciptaan
baru.
Kata ke-Allahan dalam Kolose 2:9 mengacu kepada ke-Allahan, yang
berbeda dengan ciri-ciri ilahi yang dinyatakan oleh benda-benda ciptaan dalam
Roma 1:20. Ini dengan tegas menunjukkan ke-Allahan Kristus. Kepenuhan
ke-Allahan berlawanan dengan tradisi manusia dan unsur-unsur dunia.
Dalam Kolose 1:19 dan Kolose 2:9 kita nampak dua aspek dari
seluruh kepenuhan itu. Menurut Kolose 1:19, seluruh kepenuhan berkenan diam di
dalam Kristus. Menurut Kolose 2:9, seluruh kepenuhan berdiam secara jasmaniah
di dalam Kristus. Ini menunjuk kepada tubuh jasmani yang dikenakan Kristus di
dalam keinsanian-Nya, yang menunjukkan bahwa seluruh kepenuhan ke-Allahan
berdiam di dalam Kristus sebagai yang memiliki tubuh insani. Sebelum inkarnasi
Kristus, kepenuhan ke-Allahan berdiam di dalam Dia sebagai Firman yang kekal,
tetapi tidak secara jasmaniah. Sejak Kristus berinkarnasi, mengenakan tubuh
insani, kepenuhan ke-Allahan mulai berdiam secara jasmaniah di dalam Dia, dan di
dalam tubuh-Nya yang dimuliakan (Flp. 3:21), sekarang dan selamanya.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 18
No comments:
Post a Comment