Pembacaan
Alkitab: Kol. 1:27-29
Hari ini kita boleh hidup
di dalam Kristus, berdasarkan Kristus, dan bersama Kristus. Kita boleh memperhidupkan
Kristus, mempertumbuhkan Kristus, dan menghasilkan Kristus. Bersamaan dengan
itu, Dia adalah pengharapan kita akan kemuliaan. Jika kita nampak visi bahwa
Kristus almuhit yang berhuni di batin kita adalah pengharapan kita akan
kemuliaan, kehidupan kita akan mengalami revolusi. Kita akan berkata, “Tuhan,
sejak sekarang dan seterusnya aku tidak akan memperhatikan apa pun di luar
Engkau. Aku tidak akan memperhatikan doktrin-doktrin, ketentuan-ketentuan,
ketetapan-ketetapan, dan tradisi-tradisi. Aku tidak memperhatikan agama,
filsafat, atau unsurunsur dunia. Tuhan, aku hanya memperhatikan Engkau sebagai
perwujudan Allah dan sebagai Roh pemberi-hayat di dalam rohku. Karena Engkau
begitu riil, hidup, dan praktis di dalam rohku, maka aku dapat hidup
berdasarkan-Mu dan bersama-Mu. Tuhan, satu-satunya kedambaanku ialah mengalami
Engkau secara demikian.”
Dalam ayat 28 Paulus mengatakan ia memberitakan Kristus. Di sini
Paulus tidak mengatakan ia mengajarkan atau mengkhotbahkan Kristus, melainkan
memberitakan Kristus. Ketika dia memberitakan Kristus, dia menasihati dan mengajar
setiap orang dalam segala hikmat untuk mempersembahkan tiap-tiap orang dewasa
penuh dalam Kristus. Ministri Paulus, baik dalam memberitakan Kristus maupun
dalam menasihati dan mengajar tiap-tiap orang dalam segala hikmat, semuanya
adalah untuk menyuplaikan Kristus kepada tiap-tiap orang sehingga mereka dengan
Kristus sebagai unsur hayat ilahi, bertumbuh dewasa, menjadi sempurna dan lengkap.
Menjadi dewasa di dalam Kristus adalah masalah hayat. Kristus harus
bertambah-tambah di dalam kita. Kemudian kita perlu bertumbuh di dalam Kristus
dan berangsur-angsur lebih banyak memiliki perawakan Kristus. Akhirnya, karena Kristus
tergarap ke dalam kita, kita menjadi dewasa di dalam Kristus.
Sasaran ministri Paulus ialah mempersembahkan tiaptiap orang
dewasa penuh dalam Kristus. Setiap kali saya merenungkan frase yang dipakai dalam ayat
ini “mempersembahkan setiap orang dewasa penuh”, saya merasa betapa kurangnya saya.
Roh yang dalam batin mengingatkan saya mengenai ministri saya. Saya prihatin,
berapa banyak orang yang dapat saya persembahkan secara penuh dalam Kristus.
Beban tanggung jawab ini berat sekali menekan saya. Dalam batin saya menerima
amanat untuk memberitakan Kristus, menasihati, dan mengajar orang-orang tentang
Kristus agar saya dapat mempersembahkan mereka dewasa penuh dalam Kristus.
Dalam ayat 29 Paulus mengatakan lebih lanjut, “Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan
segenap tenaga sesuai dengan kuasa-Nya yang bekerja dengan kuat di dalam aku.” Saya
percaya kata “itulah” ditujukan kepada masalah mempersembahkan tiap-tiap orang
dewasa penuh dalam Kristus. Paulus berusaha, bergumul, berperang, dan mengerahkan segala
tenaga demi persembahan demikian. Akan tetapi, pergumulan Paulus sesuai dengan
kuasa Kristus yang bekerja (beroperasi) di dalamnya. Haleluya, Kristus yang
berhuni di batin kita sedang beroperasi di dalam kita! Pekerjaan ini adalah
penguatan-Nya. Ketika Ia memperkuat kita dalam batin, kita perlu bekerja sama
dan berjerih lelah dengan operasi-Nya itu.
Operasi Kristus adalah operasi yang kuat. Kekuatan ini pasti
adalah kekuatan atau kuat kuasa hayat kebangkitan (Flp. 3:10) yang beroperasi
di dalam rasul dan semua orang beriman (Ef. 1:19; 3:7, 20). Kristus beroperasi
di dalam kita melalui kuat kuasa hayat yang bekerja di batin yang sedemikian.
Kuasa ini berbeda dengan kuasa penciptaan Allah. Kalau kuasa penciptaan Allah adalah
sumber segala benda materi dalam lingkungan sekitar kita, sedangkan kuat kuasa
kebangkitan Allah berada di dalam kita untuk menggenapkan hal-hal rohani bagi gereja.
Paulus berusaha, bergumul, mengerahkan segala tenaga, dan berperang sesuai
dengan kuat kuasa kebangkitan ini. Melalui operasi kuat kuasa inilah Paulus
menunaikan ministrinya, yakni mempersembahkan tiap-tiap orang kudus dewasa
penuh dalam Kristus.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 14
No comments:
Post a Comment